Pemilu 2024 udah selesai dengan berbagai dramanya, mulai dari bagi-bagi amplop, umbar-umbar janji, sampai gimik-gimik. Walau pencoblosan sudah selesai, penghitungan masih belum rampung.
Ini yang membuat hati dan kepala para caleg nggak tenang. Kenapa? Ya, bayangin aja, udah ngeluarin banyak duit masa nggak menang. Yang benar aja? Rugi dong!
Menurut Institute for Development of Economics and Finance (Indef), ditaksir ada sebesar 100 triliun rupiah uang yang berputar selama pemilu 2024. Wow. Uang segitu bisa buat beli berapa pulau ya? Hmmm.
Ya, tapi uang segitu wajar, sih. Lah, yang ikut nyaleg aja ada 9.917 caleg yang udah ditetapkan KPU. Pasti tuh caleg lima tahun sebelumnya udah bekerja mati-matian bahkan sampai jual tanah warisan juga dijabanin.
Baca Juga: Tanpa Baliho, Caleg Jualan Apa?
Berkaca dari Pemilu 2019
Gagal nyaleg pasti bikin broken heart. Misalnya, pada Pemilu 2019 di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Padepokan Maung Bodas, terdapat 14 orang yang depresi karena gagal nyaleg sehingga meminta konsultasi atau pandangan.
Lalu, pada kasus di Solo, sebanyak 10 orang gagal nyaleg mengalami gangguan jiwa, bahkan salah satunya terkena skizofernia. Kasihan, ya.
Kasus-kasus seperti ini mungkin sudah tidak terdengar mengejutkan. Duit mereka habis sampai nggak bisa kasih anak susu, bayar uang sekolah, bahkan untuk sekedar ngopi di tempat yang ada krikilnya.
Dengan rasa belas kasih sebesar Samudera Hindia, saya mau ngasih rekomendasi, nih, 8 pekerjaan yang boleh lah dijadikan alternatif kalau gagal nyaleg. Lumayan ada untungnya dikit-dikit, tapi tetap harus sabar yaa.
Jasa Event Planning
Bikin rencana buat jadi caleg dan untuk rakyat di dapilnya aja bisa. Jadi, bikin jasa event planning harusnya bisa juga dong. Kecuali kalo calegnya ngandelin bayar orang aja, atau asal jadi. Hehe…
Susah-susah gampang, sih, memang. Pertama, sediakan jasa perencanaan acara, misalnya untuk pesta ulang tahun, pernikahan, atau acara korporat yang pasti menghasilkan keuntungan yang cepat.
Bahkan bisa lebih cepat kalau Anda adalah caleg yang memiliki kemampuan skill organisasi dan jaringan yang luas di industri acara.
Dropshipping
Para alumni caleg gagal setidaknya punya lah kemampuan jual janji lewat omongan yang manis. Pas, nih, bekerja di bidang dropshipping. Skill omon-omon Anda bisa digunakan untuk mempengaruhi calon pembeli.
Tinggal kerja sama dengan pemasok yang akan mengirimkan produk langsung kepada pelanggan. Bermodal omongan manis, modal bisa kembali!
Motivator
Sering ketemu rakyat (emang benar), diskusi bareng-bareng, menepis kritik-ktirik yang berdatangan, dan saling menguatkan rakyat agar terus berjuang.
Cocok banget, kan, jadi motivator. Tinggal ceritain kehidupan dari masa kecil sampai bisa maju nyaleg dengan mata terharu dan metafora tentang kehidupan yang pahit.
Influencer
Ngiklan sana-sini hingga dikenal rakyatnya. Apalagi kalau sampai jadi kepercayaan (walaupun akhirnya nggak lolos karena amplopnya kurang… canda).
Cocok, nih, kayanya buat kerja sebagai influencer karena mulut yang bisa ngeluarin kata-kata manis ditambah dikenal dan dipercaya oleh rakyat. Terlebih, influencer juga sangat dibutuhkan untuk marketing di perusahaan skincare bahkan judi online (ups).
Tour Guide
Pas kampanye, kan, sering, tuh, keliling dapilnya sampai masuk ke gang-gang kecil sekalipun. Apalagi kalau dapilnya di Jakarta Timur, wah, hebat.
Dari pengalaman kampanye langsung turun ke permukiman rakyat sampai akhirnya hafal maps. Nah, berbekal skill ini bisa, tuh, kayanya jadi tour guide di daerah Jakarta Timur, misalnya. Apalagi, kabarnya banyak orang tersesat ketika memasuki daerah ini.
Jasa Katering
Punya jaringan jasa-jasa katering yang luas karena dulu pas kampanye sering kasih makan para relawan yang panjang sabar dan lebar senyum.
Nah, sekarang gantian Anda yang jadi penyedia jasa katering. Mulai dari acara-acara seperti pesta ulang tahun hewan peliharaan kesayangan, pernikahan, atau acara korporat bank-bank dapat menghasilkan keuntungan yang oke.
Apalagi kalau si itu dengan program makan siang gratisnya beneran jadi. Tinggal calling-calling atau lobby-lobby sana sini, jadi deh ikut programnya. Siapa tahu kebagian jatah, kan, hehe.
Penulis
Menjadi caleg yang gagal menawarkan kesempatan menjadi penulis handal. Suka duka menjadi caleg di Indonesia bisa dijadikan referensi untuk menulis. Kan, ada, tuh, yang tulisannya bagus karena inspirasinya lahir dari patah hati. Nah, coba aja ditulis soal pedihnya gagal nyaleg.
Tema bisa menyesuaikan kali, ya, mulai dari uang habis ratusan juta, waktu tidak tersisa untuk keluarga, jalan-jalan tertunda, lawan politik lebih kaya, partai kurang gerak, relawan minta duit mulu, dan masih banyak lagi.
Saya bantuin kasih judul, deh “Maaf Nak Bapakmu Gagal Nyaleg, Besok Kita Balas”, “Indahnya Jadi Caleg Hanya Ada di TV”, “3G: Gundah Gulana Gagal”. Selebihnya, boleh lah kontak-kontakan.
Usaha Warung Makan
Warteg bahari, nasi padang murah, ayam goreng crispy, pecel lele, seblak atau apa, kek, pokoknya makanan. Ini cocok buat yang masih punya modal dikit, setidaknya kecil-kecilan dulu lah.
Nanti di-branding khas caleg gagal, misalnya di banner-nya ditulis “Warung Makan Pak Mamat: Seorang Pejuang Rakyat namun Gagal untuk Tahun 2024.”
Saya serius, lho, sama 8 rekomendasi profesi ini. Nggak satir sarkas kek judul lagunya Pee Wee Gaskins. Daripada nanti pas gagal pusingnya belakangan, mending dari sekarang udah disiapin rencana B-nya.
Perlu diingat, tulisan ini untuk caleg yang maju dengan modal maksain. Untuk yang punya modal besar dan uangnya belom habis-habis, jangan baca ini!
Baca Juga: Menyuarakan Nasib PRT di Tahun Kritis