Resmi! PDIP Pecat Budiman Sudjatmiko Buntut Dukung Prabowo

Resmi! PDIP Pecat Budiman Sudjatmiko Buntut Dukung Prabowo

PDIP Pecat Budiman Sudjatmiko

DAFTAR ISI

Sediksi – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memecat kadernya Budiman Sudjatmiko. Pemecatan tersebut terjadi karena Budiman secara terang-terangan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang.

Dukungan Budiman kepada Prabowo tidak sejalan dengan PDIP yang telah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024 pada bulan April 2023 lalu.

Pengumuman PDIP pecat Budiman Sudjatmiko itu disampaikan di Istana Batutulis Bogor, Jawa Barat oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pada kesempatan tersebut, Mega juga memberi perintah kepada seluruh anggota partai untuk memenangkan Ganjar.

Surat pemecatan Budiman sebagai kader PDIP ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Dengan terbitnya surat tersebut secara resmi Budiman tidak lagi menjadi kader dan tindakannya bukan representasi dari PDIP.

Budiman mengaku telah menerima surat pemecatan dari PDIP. Surat tersebut dikirimkan ke rumahnya yang saat datang diterima langsung oleh putrinya.

Menerima meskipun tetap merasa sebagai PDIP sejati

Saat menerima surat pemecatan, politikus yang bergabung dengan PDIP sejak 2004 lalu tersebut merasa patah hati. Budiman merasa pemecatan ini layaknya kehilangan pasangan hidup.

Ibarat masih dalam masa berkabung, untuk sementara waktu Budiman mengaku tidak akan bergabung dengan partai lain. Pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah ini menyampaikan jika keputusan pemecatan dari PDIP mengakhiri satu episode perjalanan hidupnya.

Meskipun menerima keputusan PDIP yang memecatnya dari keanggotaan partai, Budiman mengatakan bahwa dirinya tetap PDIP sejati. Pemecatannya sebagai kader hanya menghapus status administratif dirinya dari keanggotaan PDIP, namun secara ideologis ia masih merasa dekat dengan PDIP.

Ia juga berterima kasih kepada DPP PDIP yang sudah menjadi teman perjalanannya berpolitik sampai saat ini. Selanjutnya ia mengatakan siap menghadapi tantangan-tantangan baru dan berkontribusi positif bagi Indonesia.  

Budiman yang beberapa waktu lalu sempat mendeklarasikan relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) untuk mendukung Prabowo sebagai capres, telah mendapat peringatan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Saat itu Hasto menyampaikan Budiman telah melanggar etika politik sebagai kader partai dan memintanya mengundurkan diri atau partai akan memecatnya.    

Sempat disindir Walikota Solo Gibran

Pemecatan Budiman dari posisinya sebagai kader PDIP menjadi topik pembahasan media pekan ini. Media dan masyarakat ingin melihat tindakan yang akan diambil PDIP, mengingat Budiman sebagai kadernya selama ini dikenal loyal.    

Akibat keputusannya mendukung Prabowo, Budiman membuat gaduh internal PDIP. Ia menolak mengundurkan diri dari partai dan memilih untuk menerima panggilan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP sehingga bisa menjelaskan alasannya mendukung Prabowo sebagai capres 2024.

Beberapa waktu lalu, Budiman sempat disindir sesama kader PDIP yang juga merupakan Walikota Solo, Gibran Rakabuming. Kedua kader PDIP tersebut bertemu dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang diadakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Selasa (22/8/2013).

Pada acara itu, Gibran sempat menyingung tentang status anggota Budiman di PDIP. Budiman saat itu sedang memberikan pendapat menggunakan kata ‘partai kami’ untuk merujuk ia dan Gibran yang sama-sama merupakan kader PDIP.

Mendengar kata-kata Budiman tersebut sontak Gibran menimpali dengan pertanyaan, “Oh, nggak jadi dipecat ya mas?”.

Sindiran Gibran tersebut disambut tawa dari Budiman dan Helmy Yahya yang saat itu menjadi moderator acara.

Budiman lantas melanjutkan pembicaraan tanpa menjawab secara langsung sindiran dari Gibran. Di acara tersebut Budiman masih menganggap dirinya sebagai bagian dari PDIP.

Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan, Komarudin Watabun mengatakan bahwa surat rekomendasi pemecatan Budiman sudah dikeluarkan sejak hari Senin lalu. Surat tersebut baru sampai kepada Budiman hari Kamis malam (24/8/2023).

Awal pekan lalu, PDIP sempat menunda mengumumkan nasib Budiman di partai. Saat itu DPP PDIP beralasan sedang melakukan evaluasi elektabilitas Ganjar dari survei-survei terbaru sehingga tidak jadi mengumumkan status Budiman.

Budiman diketahui tidak didaftarkan sebagai calon anggota legislatif dari PDIP untuk Pemilu serentak 2024 mendatang. Ia terakhir terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi II bidang pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria untuk periode 2014-2019.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel