Warga Seoul Tenang-tenang Saja Meski Ada Peringatan Evakuasi

Warga Seoul Tenang-tenang Saja Meski Ada Peringatan Evakuasi

alarm peringatan untuk mempersiapkan evakuasi warga Seoul

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Alarm yang menghimbau warga Seoul, Korea Selatan untuk mempersiapkan evakuasi dikirim secara serentak melalui sirene udara dan ponsel pribadi warga pada pukul 6.32 waktu setempat hari Rabu (31/5). 

Alarm tersebut berisi perintah bagi warga yang tinggal di Seoul untuk mempersiapkan evakuasi ke tempat yang lebih aman dan mendahulukan anak-anak serta lansia.

Peringatan tersebut berkaitan dengan ancaman rudal Korea Utara. Meski ternyata itu merupakan satelit Korea Utara yang gagal mengorbit. Bagaimana pun, ketegangan di Semenanjung Korea antara Korea Selatan dan Korea Utara terus terjadi akibat potensi serangan.

Kronologi alarm dan peringatan evakuasi

Warga Seoul Tenang-tenang Saja Meski Ada Peringatan Evakuasi - FxamdOBakAAiv4w 1
satelit mata-mata Korea Utara jatuh di laut dekat Pulau Eocheong, Korea Selatan (twitter/koryodynasty)

Pukul 6.41 atau sekitar sepuluh menit setelah alarm dan berbagai sumber berita Korea Selatan mengabarkan peringatan tersebut, Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan mengirimkan pesan serentak bahwa peringatan evakuasi tersebut adalah kesalahan. 

Sekitar setengah jam kemudian, Pemerintah Metropolitan Seoul mengirimkan pesan serentak kepada warga Seoul melalui ponsel pribadi dan memberikan klarifikasi lebih lengkap sebagai berikut.

“Pesan darurat dikirim karena peluncuran rudal Korea Utara. Melalui pesan ini, diinformasikan bahwa peringatan yang telah disampaikan kepada seluruh area Seoul sudah ditarik. Kepada warga Seoul, diharap kembali ke aktivitasnya masing-masing.”

Tidak lama kemudian, yang dikira sebagai rudal Korea Utara jatuh ke laut rupanya satelit mata-mata milik Korea Utara. Satelit tersebut sedang akan diluncurkan ke luar angkasa, tapi jatuh ke laut yang dekat dengan Pulau Eocheong, Korea Selatan. Hal ini dikonfirmasi oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara.

Baca Juga: AS dan Korea Selatan Sepakati Perjanjian Penting Guna Menangkal Ancaman Nuklir Korea Utara

Warga Seoul tidak responsif terhadap peringatan

Warga Seoul terkejut karena alarm tersebut tidak hanya disampaikan melalui ponsel pribadi, tetapi juga sirene udara. 

Terakhir kali sirene udara dibunyikan adalah akhir tahun lalu ketika Korea Utara menjatuhkan lebih banyak rudal dari biasanya. Upaya ini kemudian mendorong Korea Selatan melakukan serangan udara sebagai peringatan untuk pertama kalinya sejak enam tahun terakhir. 

Di tengah kepanikan sekaligus kebingungan warga Seoul pagi-pagi, hampir tidak ada yang menjalankan perintah pesan darurat tersebut untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman dan mendahulukan anak-anak serta lansia.

Sedikit sekali warga Seoul yang menganggap serius peringatan ini. Mereka tetap pergi bekerja dan beraktivitas seperti biasa meskipun pengeras suara di sekitaran mereka terus memperingatkan mereka untuk segera mencari tempat berlindung, bahkan sebelum peringatan tersebut akhirnya dicabut oleh Wali Kota Seoul.

Kejadian memang berlangsung cukup cepat dan terselesaikan hanya dalam waktu sekitar satu jam. Diketahui, salah satu penyebab yang membuat warga Seoul tidak langsung bergerak mengevakuasi diri setelah menerima peringatan karena tidak ada kejelasan alasan evakuasi.

Warga Seoul tidak tahu apa yang terjadi sampai mereka harus mengevakuasi diri. Sedangkan informasi lengkap tentang kejadian ini baru terkonfirmasi sekitar satu jam setelah peringatan pertama.

Meskipun terkesan tidak dianggap serius, warga Korea Selatan ramai membicarakan kejadian tersebut di media sosial hingga web seluler Naver, portal online Korea Selatan mengalami gangguan sebentar akibat padatnya traffic (lalu lintas) internet dan banyaknya orang Korea Selatan yang mengaksesnya di waktu bersamaan.

Wali Kota Seoul: Saya minta maaf atas kebingungan ini tapi saya yakin itu bukan kesalahan

Alarm tersebut dikirim atas perintah Oh Se-hoon, Wali Kota Seoul. Selain karena alarm pertama yang disampaikan kepada warga Seoul tidak jelas kenapa, terdapat kesalahan di pesan kedua yang menyatakan bahwa alarm dibunyikan karena serangan rudal Korea Utara. 

Sebab, bukan rudal Korea Utara yang jatuh ke laut di dekat wilayah Korea Selatan, tapi satelit mata-mata milik Korea Utara yang hendak diluncurkan ke luar angkasa. Kejadian tersebut murni kecelakaan dan Korea Utara tidak bermaksud menyerang Korea Selatan.

Sepuluh menit setelah peringatan oleh Wali Kota Seoul, Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan juga mengirimkan pesan darurat yang berisi informasi bahwa himbauan untuk mengevakuasi tersebut adalah kesalahan.

Dari kejadian ini juga, pihak kantor kepresidenan merespon dengan mengatakan Wali Kota Seoul tersebut bertindak terlalu berlebihan.

Cukup ironis karena kantor kepresidenan mengatakan hal seperti itu ketika bagian atas pesan singkat peringatan yang tersebar menyebutkan “Peringatan Presiden” sebagaimana semestinya.

Wali Kota Seoul tersebut kemudian membela diri dalam konferensi pers hari ini dengan mengatakan bahwa meskipun terjadi kekacauan dan kepanikan akibat alarm tersebut, keputusan untuk memperingatkan warga Seoul bukanlah kesalahan. 

Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara memanas lagi akhir-akhir ini. Hal ini juga yang mendorong dilaksanakannya pelatihan serangan udara secara nasional pada 16 Mei lalu untuk pertama kalinya sejak enam tahun terakhir.

Pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan memperbanyak tempat atau pos perlindungan sebagai persiapan atas potensi serangan udara Korea Utara.

Melihat warga Seoul tidak merespon alarm asli yang diperintahkan oleh Wali Kota Seoul dengan semestinya, bahkan terkesan disepelekan oleh pihak kantor kepresidenan, Wali Kota Seoul berjanji akan meningkatkan sistem peringatannya untuk menghindari kebingungan.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel