Sediksi.com – Sebelum meninggal, Ryuichi Sakamoto membuat playlist pribadi. Playlist yang telah dikurasi sendiri oleh komposer legendaris Jepang tersebut dimainkan di pemakamannya. Senin pagi, 15 Mei, manajemennya membagikan playlist tersebut di Spotify dengan judul ‘Funeral’.
Total 33 lagu dalam playlist ‘Funeral’
Playlist ‘Funeral’ ini berisi 33 lagu dari musik favoritnya. Di antaranya Claude Debussy, Johann Sebastian Bach, Nino Rota, David Sylvian, Laurel Halo, Tori Takemitsu, Maurice Ravel, Bill Evans, Lys Gauty, Domenico Scarlatti, Alva Noto, Georges Delerue, Gabriel Fauré, Erik Satie, Ennio Morricone, dan masih banyak lagi.
Playlist tersebut dibuka dengan “Haloid Xerrox Copy 3 (Paris)” oleh Alva Noto, salah satu pemusik yang sering berkolaborasi dengan Sakamoto. Kemudian ditutup dengan “Breath” oleh Laurel Halo.
Kebanyakan musik yang masuk dalam playlist tersebut adalah musik instrumental, spesialisasi Sakamoto.
Penggemar Sakamoto dan penikmat musik sangat antusias terhadap dirilisnya playlist tersebut. Sebab Sakamoto yang sangat produktif dalam bermusik selalu dinanti karya-karyanya.
Sehingga ketika manajemen merilis playlist tersebut di Twitter, penggemar Sakamoto sekaligus pengguna Twitter lainnya pun menyambutnya dengan senang. Sebab setelah kematiannya pun, Sakamoto masih bisa membagikan ‘musiknya’.
Playlist dirilis setelah perilisan kompilasi terbaru koleksi karya solonya
Sebelum playlist tersebut dibagikan pada 15 Mei, Milan Records merilis kompilasi terbaru koleksi karya solo Sakamoto 6 Mei lalu. Kompilasi ini diberi judul “Travesía” dari bahasa Spanyol yang berarti perjalanan.
Isi album tersebut dikurasi oleh Alejandro González Iñárritu, sutradara Meksiko, yang pernah berkolaborasi dengan Sakamoto beserta Alva Noto untuk soundtrack filmnya tahun 2015 “The Revenant” dan dibintangi Leonardo DiCaprio.
Awalnya, album kompilasi ini adalah sebuah proyek kejutan untuk merayakan ulang tahun Sakamoto yang ke-70. Album ini akhirnya bisa dirilis setelah Iñárritu selesai mendengarkan lebih dari 1.000 karya Sakamoto dengan waktu perencanaan hampir dua tahun dan enam bulan.
Berkolaborasi dengan BTS Suga untuk album terbarunya
21 April lalu, penggemar dan publik dikejutkan dengan kolaborasi Sakamoto dengan BTS Suga untuk album terbaru Suga dengan judul “D-Day”. Keduanya bersama Woosung merilis lagu bersama berjudul “Snooze”.
Tidak ada yang menyangka keduanya akan membuat lagu bersama. Perbandingan usia yang jauh dan anggapan perbedaan era menjadi alasan.
Diketahui, Suga adalah penggemar karya-karya Sakamoto sejak lama. Ia juga beberapa kali membagikan playlist-nya yang berisi karya-karya Sakamoto. Akhirnya, semakin banyak penggemar BTS yang juga menyukai karya-karya Sakamoto.
Konser terakhir
11 Desember 2022, Sakamoto bahkan masih sempat menyelenggarakan konser secara daring di tengah kondisinya saat itu. Konser tersebut diberi nama Ryuichi Sakamoto: Playing the Piano 2022.
“Aku tidak punya energi untuk melakukan konser secara live… konser ini kemungkinan akan menjadi terakhir kalinya kalian melihatku tampil,” ucapnya dalam konser yang dilaksanakan secara pre-recorded tersebut.
Ryuichi Sakamoto aktif memproduksi musik sejak 1975 hingga akhir hayatnya, tahun 2023. Produktivitasnya tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya proyeknya yang dirilis bahkan setelah kematiannya.
Ia telah menghasilkan banyak karya yang menjadi populer dan abadi, membuatnya menjadi salah satu komposer legendaris yang pernah dimiliki Jepang. Produktivitasnya juga yang membuat penggemarnya terus bertambah meskipun usianya sudah senja sekalipun.
Ada dua pencapaian terbaik dari Sakamoto.
Pertama, Sakamoto memenangkan Piala Oscar ke-60 pada tahun 1988 untuk kategori Best Original Score. Dalam kompetisi tersebut, Sakamoto mengerjakan musik untuk film “The Last Emperor”.
Kedua, betapa legendarisnya karya-karya Sakamoto. Banyak karya legendaris Sakamoto adalah untuk soundtrack film.
“Merry Christmas, Mr.Lawrence” adalah salah satu karya yang paling terkenal dari Sakamoto dari film yang berjudul sama. Dirilis sejak 1983, karya ini masih saja menemukan penggemar barunya hingga kini.
Sebelumnya, Sakamoto juga tergabung dalam Yellow Magic Orchestra, sebuah grup band bergenre elektronik. Dari grup tersebut, salah satu lagunya yang populer berjudul “Tong Poo” dirilis sejak 1978.
Ryuichi Sakamoto meninggal 28 Maret 2023 di usia 71. Ia meninggal karena kanker usus besar yang sudah diderita sejak 2021 dan kanker tenggorokan sejak 2014.