Tarrare: Kisah Manusia Pemakan Segalanya

Tarrare: Kisah Manusia Pemakan Segalanya

Kisah Manusia Pemakan Segalanya

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang lapar, seperti berolahraga, berpuasa, atau stres. Namun, bayangkan jika kamu selalu merasa lapar, bahkan setelah makan sepiring penuh atau dua piring sekaligus.

Konten mukbang yang sedang viral sekarang, diantaranya yang terkenal adalah Tanboy-kun, ia memang makan sangat banyak, tapi bayangkan jika ada seseorang yang bisa menghabiskan belasan hingga puluhan kilogram daging dalam sehari, dan ini adalah kisah manusia pemakan segalanya.

Mungkin kamu akan mengira ini adalah cerita fiksi atau horor, tapi ini adalah kisah nyata dari seorang pria Prancis bernama Tarrare, yang hidup pada abad ke-18.

Ia dikenal karena rasa laparnya yang tak terpuaskan dan kebiasaan makannya yang aneh. Penasaran bagaimana selegkapnya tentang kisah manusia pemakan segalanya ini? Jika penasaran, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Awal Kehidupan Tararre

Tarrare: Kisah Manusia Pemakan Segalanya - Tarrare
Image from Mr-Mehra

Tarrare lahir pada tahun 1772 di sebuah desa kecil Prancis yang terletak di pedesaan. Ia memiliki nafsu makan yang luar biasa sejak kecil. Dia bisa melahap makanan yang dimaksudkan untuk bebrerapa pria dewasa dan masih meminta lebih banyak.

Diketahui bahwa ia menderita kondisi medis langka yang disebut polifagia, yang menyebabkan dia terus menerus menginginkan dan mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar, bahkan termasuk barang-barang yang bukan dimaksudkan untuk dimakan.

Ketika ia berusia remaja, ia sudah bisa makan sebanyak orang dewasa yang beratnya empat kali lipat darinya. Rasa laparnya adalah sumber keheranan dan kepedulian yang konstan bagi keluarganya, yang berjuang untuk mengikuti kebiasaan makannya yang sangat rakus.

Seiring bertambahnya usia, nafsu makan Tararre juga semakin meningkat, dia akan memakan semua yang terlihat, mulai dari makanan keluarga yang sedikit, hingga hewan liar yang berkeliaran di desa.

Tidak peduli seberapa banyak ia akan makan, dia selalu akan lapar dan keluarganya pada akhirnya tidak mampu mengimbangi keinginannya untuk makan yang tidak ada habisnya ini.

Ia dijuluki sebagai  “anak laki-laki dengan perut tanpa dasar”. Dia sering mengunjungi peternakan tetangga dan memakan ternak mereka, itu yang membuat para petani bingung dan marah.

Kisah manusia pemakan segalanya ini walaupun makan dengan porsi ekstra, ia tetap menjadi pemuda yang kurus, dengan tatapan hampa di matanya yang sepertinya mencerminkan rasa laparnya yang tidak pernah ada habisnya.

Kebiasaan anehnya semakin menjadi-jadi ketika beranjak dewasa, dia mulai memakan hal-hal yang tidak masuk akal untuk dimakan, seperti kayu, atau barang-barang lain hingga batu dan binatang hidup.

Kisah Manusia Pemakan Segalanya

Tarrare: Kisah Manusia Pemakan Segalanya - Kisah Tarrare
Image from Notinerd

Tentang kisah manusia pemakan segalanya ini belum berakhir di situ saja, Pada tahun 1792, ketika Perang Revolusi Prancis meletus, suatu haru sekelompok perwira militer Prancis tiba di desa tersebut, mereka mendengar akan kebiasaan makan Terarre yang tidak biasa.

Pada akhirnya ia direkrut untuk menjadi mata-mata yang membawa pesan rahasia tanpa menimbulkan kecurigaan. Tarrare bergabung dengan tentara Prancis. Ia berharap bisa mendapatkan makanan yang cukup di militer, tapi ternyata ia tetap kelaparan.

Dia dilatih sebagai mata-mata, yakni diberi kapsul kecil berisi pesan dan diperintahkan untuk menelannya lalu kemudian pesan itu akan diambil saat sudah melewati saluran pencernaannya.

Yang mengejutkan semua orang adalah dia mampu melakukan tugas ini dengan baik, dan berhasil melakukan bberapa mili militer untuk mengirimkan pesan ke lokasi terpencil.

Sementara itu, ia segera menyadari bahwa kondisi kesehatan tubuhnya mulai memburuk karena berjuang untuk memrproses makanan yang bukan dimaksudkan untuk masuk ke dalam perut, seperti kayu, hewan mentah dan batu.

Napasnya berbau busuk dan bau badannya juga tak tertahankan, yang membuat situasi di sekitarnya tidak nyaman akan kehadiran dirinya.

Nasib sial tidak hanya mengenai kondisi tubuhnya yang memburuk, akan tetapi dalam sebuah misi yang sedang dijalankannya ia tertangkap oleh musuh. Musuh segera menyadari keanehan dari kebiasaan Tarrare ini.

Musuh yang menyandranya memutuskan untuk melakukan berbagai eksperimen kejam terhadapnya karena penasaran akan ‘kemampuan’ anehnya itu. Mereka menawarinya sejumlah besar uang sebagai umbalan untuk makan seember isi perut hewan mentah.

Tanpa ragu dan didorong rasa laparnya, tentu ia menerima tantangan tersebut. Eksperimen lanjutan tak kalah mengerikan, ia dipaksa untuk memakan zat beracun, batu, bahkan granat, dan aneh – atau ajaib mungkin adalah kata yang tepat – ia tetap selamat dari setiap percobaan, tapi konsekuensi atas itu adalah rasa sakit dan kesehatannya yang semakin memburuk.

Singkat cerita setelah ia berhasil melarikan diri, ia mencari bantuan medis untuk mengobati kondisi tubuhnya yang kian memburuk tersebut.

Dia dirawat di sebuah rumah sakit di Paris, di mana dokter melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes ekstensif untuk memahami kondisinya, dan diketahui ia mengidap polifagia, namun penyebab pasti kondisinya tetap tidak diketahui dan tidak ada obatnya atau treatmen untuk membuat ia normal.

Ia meninggal saat mengisolasi dirinya, dijauhi oleh masyarakat dan berjuang untuk menemukan kedamaian. Namun, kondisinya yang terlampau parah seperti orang kekurangan gizi membuatnya tidak bisa bertahan lagi, dia dilarikan ke rumah sakit terdekat tetapi sudah terlambat.

Itulah dia kisah manusia pemakan segalanya; Tarrare. Salah satu kisah paling ekstrem dari kondisi medis yang disebut polifagia, yaitu gangguan makan yang ditandai dengan nafsu makan yang berlebihan dan tidak terkendali.

Penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui, tetapi yang pasti ia tetap dikenang sebagai orang yang mempunyai nafsu makan tanpa batas.

Sekian artikel tentang kisah manusia pemakan segalanya, jika ada pertanyaan atau komentar silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel