Timeline 7 Hari Kerusuhan Perancis

Timeline 7 Hari Kerusuhan Perancis

Timeline Kerusuhan Prancis

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Penembakan terhadap warga Prancis keturunan Algeria-Maroko oleh polisi hingga menyebabkan tewasnya pemuda berusia 17 tahun pada 27 Juni lalu telah menjadi pemicu terjadinya kerusuhan Prancis.

Kerusuhan yang dimotivasi oleh upaya melawan tindakan rasisme tersebut kini telah memasuki hari ketujuh, dan menyebabkan kematian warga Prancis lainnya.

Selasa pagi, 27 Juni 2023 – penembakan mematikan terjadi

Timeline 7 Hari Kerusuhan Perancis - Abdulmonam Eassa
Sebuah pawai peringatan di Nanterre pada hari Kamis (Abdulmonam Eassa/Getty Images)

Seorang polisi menembak Nahel Merzouk, dari jarak dekat karena menolak diberhentikan oleh dua polisi yang salah satunya sudah menodongkan senjata ke arah pemuda keturunan Algeria-Maroko tersebut.

Mobil Mercedes kuning yang dikendarai oleh pemuda berusia 17 tahun tanpa surat izin mengemudi tersebut tetap melaju ketika polisi sudah menodongkan pistol, dan tembakan mematikan itu terjadi.

Perbedaan penjelasan tentang kejadian antara polisi, saksi, dan video CCTV yang sudah beredar di internet masih terus bergulir dan sedang menjalani proses pemeriksaan.

Polisi yang menembak Nahel menyampaikan kepada penyelidik bahwa ia hanya berusaha menghentikan supir mobil tersebut agar tidak melarikan diri dan khawatir penumpang lainnya, termasuk Nahel, akan terluka jika tetap nekat melarikan diri.

Kejadian terjadi di Nanterre, sebuah kota pinggiran Prancis dengan kondisi ekonomi rata-rata menengah ke bawah yang terletak 11 km dari barat laut pusat kota Paris menembak Nahel M. dari jarak dekat karena menolak diberhentikan. 

Seiring meluasnya video, semakin banyak warga Prancis yang berkomentar terhadap kejadian tersebut. Termasuk menyebut polisi telah bertindak rasis dan sudah seharusnya kejadian ini menjadi yang terakhir kalinya di Prancis.

Sebab, hukum yang berlaku di Prancis saat ini tidak hanya merugikan orang kulit hitam dan keturunan Arab, tetapi juga memberikan impunitas kepada polisi yang menargetkan mereka. 

Sehingga menyebabkan meningkatkan angka kriminalitas terhadap orang kulit hitam dan keturunan Arab oleh polisi, yang disebut oleh beberapa warga Prancis bisa sampai terjadi setiap hari.

Rabu, 28 Juni 2023 – demo yang berakhir ricuh

Kemarahan publik Prancis naik dengan munculnya saksi-saksi baru yang muncul untuk menjelaskan kejadian tersebut menurut versi mereka yang rupanya berbeda tidak sama dengan penyampaian polisi yang terlibat penembakan.

Warga Prancis, terutama yang tinggal di Nanterre mulai bersuara dan menyampaikan ketidakadilan yang dialami oleh Nahel. Mulai dari ibu Nahel, sampai orang-orang yang tinggal di daerah kecil tersebut dan mengenal Nahel, seperti supir ambulans misalnya.

Demonstrasi oleh warga lokal terjadi di luar markas polisi Nanterre.

Eskalasi konflik terus terjadi ketika mereka juga menyalakan api, membakar mobil, menghancurkan pos-pos pemberhentian bus, melemparkan petasan ke arah polisi yang kemudian direspon menggunakan gas air mata dan granat.

Ribuan pasukan polisi dikerahkan untuk mengamankan situasi demo yang semakin ricuh tersebut. Aksi demo yang berakhir ricuh ini membuat kejadian pembunuhan terhadap masyarakat sipil karena rasisme oleh polisi ini menjadi diketahui oleh lebih banyak pihak.

Tidak terkecuali Kylian Mbappé, bintang sepak bola Prancis yang pernah tumbuh di lingkungan pinggiran Prancis ini ikut merespon kejadian tersebut melalui Instagram story-nya.

Ia juga mendorong untuk menghentikan kekerasan terhadap keturunan kulit hitam dan Arab karena seperti yang diketahui, banyak pemain sepak bola Prancis juga berasal dari lingkungan kelas pekerja seperti Nahel, dan sangat bersimpati atas kejadian tersebut.

Kamis, 29 Juni 2023 – polisi ditahan atas tuduhan pembunuhan

Pihak Kantor Kejaksaan Nanterre menyatakan bahwa polisi tersebut tidak punya alasan legal untuk menembak Nahel dan menahan polisi tersebut atas tuduhan pembunuhan.

Putusan tersebut rupanya tidak membuat aksi demo itu mereda. Polisi juga menembakkan gas air mata kepada para demonstran yang berkumpul di dekat kejadian penembakan, Alun-Alun Nelson Mandela, di Nanterre.

Pengacara yang mewakili keluarga Nahel menyampaikan pada stasiun TV Prancis melalui program C à Vous bahwa Nahel tidak memiliki catatan kriminal. 

Hal ini disampaikannya sebagai pembelaan atas pernyataan Pascal Prache, jaksa terkenal di Nanterre yang sebelumnya menyatakan bahwa Nahel juga pernah dipanggil ke pengadilan remaja bulan September lalu karena tidak mematuhi rambu lalu lintas. 

Jumat, 29 Juni 2023 – penjarahan di mana-mana

Berbagai properti, fasilitas umum maupun pribadi dirusak dan dijarah oleh perusuh sejak Jumat pagi. Lyon, Marseille, dan Grenoble adalah tiga kota dengan kasus penjarahan terbanyak.

Emmanuel Macron, Presiden Prancis, segera meninggalkan pertemuan Uni Eropa di Brusel untuk kembali ke Prancis. 

Pada Jumat malam, ratusan demonstran ditangkap setelah sebelumnya telah menangkap 800 demonstran di pagi hari.

Sabtu, 30 Juni 2023 – pemakaman Nahel

Pemakaman Nahel dihadiri oleh ratusan orang dan dijaga oleh pasukan rompi kuning di sekitar Masjid Agung Nanterre.

Selama proses tersebut, tidak ada polisi terlihat di area tersebut. Banyak warga juga memberikan penghormatan di lokasi Nahel meninggal.

Dan, kerusuhan tetap berlanjut hingga malam harinya.

Pada hari Sabtu, lokasi terjadinya kerusuhan melebar hingga ke luar Nanterre, bahkan luar Prancis seperti Brusel, Belgia.

Kerusuhan terjadi setidaknya di 8 area dalam kota Paris, Ibukota Prancis, dan 13 kota lain di Prancis.

Minggu, 1 Juli 2023 – 45.000 pasukan polisi diturunkan

Gérald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Prancis memerintahkan pengerahan 45.000 pasukan polisi sekaligus untuk mengatasi kerusuhan Prancis yang tidak kunjung reda.

Nenek Nahel juga menyampaikan pada BFMTV, stasiun TV Prancis, agar kerusuhan segera dihentikan melihat kerusakan properti dan infrastruktur yang terus terjadi.

Macron mengadakan rapat darurat dengan pihak kementerian Prancis untuk menjadwalkan pertemuan dengan para Ketua Parlemen di hari Senin dan Walikota wilayah terdampak kerusuhan di hari Selasa.

Senin, 2 Juli 2023 – seorang petugas pemadam kebakaran meninggal ketika sedang bertugas

Seorang petugas pemadam kebakaran meninggal saat melaksanakan tugasnya akibat kebakaran yang disebabkan oleh perusuh di Saint Denis pada Minggu (1/7).

Keesokan harinya, petugas tersebut berhasil diidentifikasi dan bernama Dorian Damelincourt berusia 24 tahun.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel