Transfer-transfer besar dalam dunia sepak bola seringkali menjadi sorotan. Namun, tidak jarang pula pembelian dengan nilai fantastis tersebut berujung pada kegagalan. Transfer flop termahal di sepak bola jadi bukti bahwa harga mahal bukan jaminan.
Meskipun demikian, klub-klub kaya selalu siap membayar mahal untuk menyelesaikan setiap masalah atau merekrut pemain-pemain berkualitas — dengan beberapa pembelian besar ini akhirnya menjadi bencana.
Sejumlah pemain yang dibeli dengan harga fantastis gagal memenuhi ekspektasi. Beberapa faktor dapat menyebabkan hal ini terjadi, seperti masuk ke klub pada waktu yang salah, bekerja di bawah manajer yang tidak cocok, riwayat cedera, hingga urusan mental dan taktikal.
Artikel Sediksi kali ini akan membeberkan 5 transfer flop termahal di sepak bola. Siapa saja yang masuk dalam daftar ini?
Transfer Flop Termahal di Sepak Bola
Philippe Coutinho: Liverpool ke Barcelona (2018) – €120juta
Pembelian yang seharusnya menjadi impian bagi Barcelona berubah menjadi mimpi buruk. Barca membayar Liverpool €120juta (atau setara dengan £100juta) — ditambah €40juta (£34juta) sebagai bonus potensial — untuk Philippe Coutinho pada Januari 2018.
Jumlah uang yang fantastis untuk seorang pemain yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh Barca. Pada akhirnya terungkap bahwa mereka sebenarnya tidak memiliki peran untuk Coutinho, yang tampak kebingungan di Camp Nou.
Ironisnya, kontribusi paling mencolok dari Coutinho selama empat tahun di Barca adalah mencetak dua gol untuk Bayern Munich (saat dipinjamkan) melawan Barca untuk mengeluarkan klub asalnya dari Liga Champions UEFA pada tahun 2020.
Saking putus asanya, Barca akhirnya menjual Coutinho ke Aston Villa dengan harga yang hanya €20juta (£17juta) pada tahun 2022 ketika mereka berusaha untuk menyeimbangkan keuangan mereka setelah hampir bangkrut.
Rugi berapa tuh?
Ousmane Dembele: Borussia Dortmund ke Barcelona (2017) – €105juta
Satu lagi kasus dari Barcelona, yang menerima biaya transfer sebesar €222juta untuk Neymar pada tahun 2017.
Mereka sangat membutuhkan pengganti, dan dengan banyak uang di tangan, hal ini mengarah pada pembelian berlebihan untuk Ousmane Dembele dari Borussia Dortmund dengan harga awal €105juta (£90juta). Namun, Dembele gagal secara mengerikan untuk membenarkan biaya transfer yang begitu besar.
Dia kurang disiplin, gagal mengendalikan pola makan, bermain video game hingga larut malam, dan sering terlambat datang ke latihan dan acara tim lainnya.
Secara absurd, Ousmane Dembele absen dalam sekitar 85 pertandingan antara 2017 dan 2021 karena cedera. Akhirnya, ia meninggalkan Barca untuk PSG musim panas lalu.
Tidak diragukan lagi bahwa Dembele memiliki bakat luar biasa dan menjadi salah satu pemain sayap dan dribbler terbaik di dunia. Namun saat ini, pemain asal Prancis itu dianggap sebagai salah satu pembelian gagal termahal dalam sejarah sepak bola.
Barcelona ini rupanya memang hobi membeli kucing dalam karung! 2 transfer flop termahal di sepak bola itu jadi buktinya.
Eden Hazard: Chelsea ke Real Madrid (2019) – €100juta
Real Madrid merekrut Eden Hazard dari Chelsea dengan biaya €100juta sebagai pengganti utama Cristiano Ronaldo di Santiago Bernabeu. Anehnya, mereka sebenarnya bisa menunggu satu tahun lagi untuk mendapatkannya secara gratis.
Pemain asal Belgia ini bukan hanya dibeli dengan harga mahal, tetapi Real juga membayar gajinya terlalu mahal untuk pemain yang bahkan jarang ikut bertanding.
Hazard merupakan salah satu pemain sepak bola yang penampilannya menurun dan menjadi salah satu pemain yang paling rentan terhadap cedera.
Dia sering membuat penggemar Madrid kesal dengan kurangnya usaha yang terlihat dan tampak puas hanya dengan menghasilkan gaji.
Selain itu, dia tertangkap kamera tertawa dengan mantan rekan setimnya di Chelsea ketika The Blues mengalahkan Real Madrid di Liga Champions pada tahun 2021.
Kondisi Hazard di Madrid selalu dihantui cedera hingga kemudian membuat Real Madrid memutuskan kontraknya dan akhirnya pensiun.
Romelu Lukaku: Inter Milan ke Chelsea (2021) – £98juta
Romelu Lukaku kembali ke Chelsea pada tahun 2021 dengan rekor transfer klub dan menyatakan bahwa dia memiliki urusan yang belum selesai di Stamford Bridge.
Dia tumbuh dengan mencintai The Blues, bergabung dengan Chelsea sebagai remaja, tetapi gagal untuk masuk ke tim utama dan akhirnya dijual ke Everton.
Dia mengalami masa sulit di Manchester United setelah bergabung dengan mereka dengan harga yang besar tetapi memulihkan karirnya di Inter Milan di bawah Antonio Conte.
Lukaku mencetak banyak gol saat Inter memenangkan gelar Serie A yang meyakinkan Chelsea untuk mendatangkannya kembali. Tetapi pemain asal Belgia itu gagal sekali lagi di Stamford Bridge, dan kali ini, dengan sangat buruk.
Selain itu, dia memberikan wawancara tanpa izin dengan Sky Sport Italia di pertengahan musim, di mana dia menyatakan cintanya yang abadi kepada mantan klubnya Inter dan, yang lebih buruk lagi, mengkritik taktik Thomas Tuchel.
Tepat disebut jadi pemain transfer flop termahal di sepak bola. Fans Chelsea pasti paham soal ini kan?
Baca Juga: Seret Gol, Ini 6 Striker Incaran Chelsea
Nicolas Pepe: Lille ke Arsenal – £72juta (2019)
Arsenal memiliki pilihan untuk merekrut Wilfried Zaha atau Nicolas Pepe pada tahun 2019, dan Arsenal lebih memilih Pepe. Pemain asal Prancis ini direkrut dengan rekor transfer klub sebesar €79juta (£72juta) setelah musim yang brilian di Lille.
Klub asal London ini kemudian menyesali keputusan itu, karena Pepe gagal beradaptasi dengan Liga Premier dan terbebani oleh biaya transfer yang besar.
Pemain sayap itu hanya berhasil mencetak 27 gol dalam 112 penampilan selama tiga musim sebelum dipinjamkan.
Baca Juga: Klub-Klub Premier League Sahkan Batas Amortisasi Biaya Transfer Pemain, Cukup 5 Tahun Saja!
Membeli pemain dengan harga mahal memang bisa jadi jalan meraih kesuksesan. Dalam dunia sepak bola yang kompetitif, pembelian besar tidak selalu menjamin kesuksesan. Kadang-kadang, hal itu bahkan dapat menjadi bumerang bagi klub yang bersangkutan.
Proses rekrutmen pemain memang bukan perkara gampang. Performa pemain berkaitan dengan banyak faktor. Tugas klub adalah memastikan uangnya mengalir ke arah yang tepat, bukan sebaliknya.