Sediksi.com – Keberagaman Indonesia terang saja membuat warisan budaya Indonesia juga beraneka rupa. Mereka tidak hanya diakui sebagai penanda identitas bangsa, tetapi juga jadi diakui oleh komunitas internasional. Warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO cukup beragam, mulai dari makanan, kain, tempat bersejarah, dan masih banyak lagi.
Warisan budaya Indonesia bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari proses turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, di mana setiap usaha dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan keberlanjutan kebudayaan.
Lalu, apa saja, sih, warisan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh dunia? Artikel Sediksi ini akan menerangkan sejumlah warisan kebudayaan tanah air yang bersejarah, bernilai tinggi dan perlu dirawat sebaik mungkin.
Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO
Candi Prambanan
Candi Prambanan diakui oleh UNESCO sebagai cagar budaya warisan dunia, bersanding dengan Candi Borobudur. Candi Prambanan dengan arsitektur Hindu yang khas, sering dikaitkan dengan legenda Roro Jonggrang. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, kompleks candi ini merupakan bukti bersejarah dari masa Wangsa Syailendra sejak diresmikan pada tahun 1991.
Angklung
Sebagai warisan budaya kedua Indonesia, angklung, alat musik bambu dari tanah Sunda, terkenal dengan keunikannya. Terus dilestarikan, angklung mendapat pengakuan UNESCO pada tahun 2010 dan bahkan memiliki museum sendiri, Saung Angklung Udjo di Bandung.
Baca Juga: Mengapa Kita Perlu Memperingati Hari Dongeng
Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto
Sebagai warisan budaya ke-16 Indonesia, Tambang Batu Bara Ombilin di Sumatera Utara diakui oleh UNESCO pada tahun 2019. Sebagai tambang batu bara tertua di Asia Tenggara, Ombilin dipilih karena mewakili jejak pertukaran teknologi lokal yang berkaitan dengan eksploitasi batu bara pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Perahu Pinisi
Sebagai warisan budaya ketiga Indonesia, perahu pinisi, perahu layar tradisional Bugis, masuk dalam daftar UNESCO sejak tahun 2017. Dikenal karena teknik pembuatannya yang turun-temurun, perahu pinisi bahkan membawa tradisi ini keliling dunia.
Kawasan Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah kompleks cagar budaya warisan dunia yang diakui oleh UNESCO sejak tahun 1991. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, candi ini merupakan bukti bersejarah dari masa Wangsa Syailendra.
Tari Saman
Sebagai warisan budaya keempat Indonesia, Tari Saman dari Aceh mendapat pengakuan UNESCO pada tahun 2011. Tarian yang sering ditampilkan pada upacara keagamaan ini menjadi perhatian khusus karena kebutuhan perlindungan mendesak akibat kurangnya penerus yang mampu melanjutkannya.
Pantun
Pantun ditetapkan oleh UNESCO pada Desember 2020 sebagai warisan budaya tak benda. Pantun menjadi salah satu dari sebelas tradisi budaya tak benda Indonesia yang diakui oleh UNESCO.
Noken
Noken adalah tas rajut tradisional dari Papua yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2012. Meskipun menghadapi tantangan dalam produksinya, noken tetap mendapat perhatian karena statusnya yang membutuhkan perlindungan mendesak.
Lumpia
Sebagai warisan budaya ketiga belas Indonesia, lumpia, kuliner yang diadaptasi dari budaya Tionghoa, diakui oleh UNESCO pada tahun 2014. Meskipun memiliki modifikasi dalam resep, lumpia tetap menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia.
Keris
Sebagai warisan budaya keenam Indonesia, keris, senjata tradisional Jawa, diakui oleh UNESCO pada tahun 2008 dan secara resmi diproklamirkan pada tahun 2015. Keris tetap menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan warisan pusaka dengan nilai turun temurun.
Sekaten
Ritual Sekaten dari Solo dan Yogyakarta diresmikan oleh UNESCO pada tahun 2014. Tradisi yang melibatkan berbagai acara di sekitar alun-alun keraton ini, tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat setempat.
Tari Bali
Tari Bali masuk dalam daftar ICH UNESCO pada tahun 2015. Terdiri dari tiga genre, tarian ini terkait erat dengan upacara dan ritual di Bali, menjadi daya tarik wisata dan bagian integral dari pendidikan seni anak-anak setempat.
Subak
Sebagai warisan budaya kesebelas Indonesia, sistem irigasi Subak di Bali diakui oleh UNESCO pada tahun 2012. Mewakili kesatuan empat kawasan, Subak mencerminkan regulasi irigasi yang dianggap adil dan unik bagi pemilik sawah, menambahkan nilai budaya yang signifikan.
Batik
Sebagai warisan budaya kedelapan Indonesia, batik diakui oleh UNESCO pada tahun 2009 sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Batik merupakan kain dengan beragam motif telah menjadi bagian integral dari busana nasional dan mewarisi tradisi pembuatannya dari generasi ke generasi.
Wayang Kulit
Sebagai warisan budaya kesembilan Indonesia, wayang kulit diakui oleh UNESCO pada tahun 2003. Pertunjukan wayang kulit masih berlanjut di Jawa yang menjadi bagian dari berbagai acara dan merayakan nilai moral serta tradisi sejarah dari kisah epik Mahabharata, Ramayana, dan cerita Panji.
Gamelan
Gamelan diakui oleh UNESCO pada tahun 2014. Gamelan adalah jenis ansambel alat musik yang dimainkan melalui pukulan dan merupakan pendamping penting untuk tarian, wayang, dan tembang yang fungsinya adalah untuk memperkaya pengalaman seni tradisional Indonesia.
Wah…. ternyata warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO cukup beragam ya, Sodik? Dari warisan tak benda hingga tak benda. Gimana, nih, sebagai barudak Indonesisa, kamu bangga nggak sama negara yang kaya akan segala hal ini?