5 Fakta KTT NATO Lithuania: Turki-Swedia Mulai Terbuka

5 Fakta KTT NATO Lithuania: Turki-Swedia Mulai Terbuka

KTT NATO Lithuania

DAFTAR ISI

Sediksi.com – KTT NATO yang diselenggarakan di Lithuania pada 11–12 Juli (2023) lalu memutuskan keanggotaan Swedia masih akan didiskusikan.

Ketika keanggotaan Swedia mulai menunjukkan lampu hijau, tidak begitu dengan Ukraina untuk KTT tahun ini. 

Keanggotaan NATO Swedia akan diratifikasi, tapi masih nanti

5 Fakta KTT NATO Lithuania: Turki-Swedia Mulai Terbuka - reuters
Erdogan dan Kristersson berjabat tangan (Reuters)

Salah satu negara yang terus menghalang-halangi upaya Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah Turki.

Turki yang merupakan salah satu anggota tertua NATO sejak 1952 awalnya menolak Swedia karena menuduh negara-negara Nordik menampung kelompok separatis Kurdi.  

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO tahun lalu di Madrid juga tidak membuahkan hasil karena Turki tidak puas dengan implementasi perjanjian dengan Swedia, khususnya terkait upaya kontra terorisme

Pada KTT NATO tahun ini di Lithuania, Turki akhirnya setuju untuk meneruskan ratifikasi keanggotaan Swedia pada Oktober nanti.

Jika Swedia gabung NATO, Turki tidak akan pulang dengan tangan kosong

Swedia hanya ingin bergabung dengan NATO sedangkan Turki ingin akses, keamanan, dan kepastian.

Turki mau meratifikasi keanggotan Swedia hanya jika Swedia menyetujui permintaan Turki.

Turki menginginkan pembebasan visa untuk warga negaranya yang berkunjung ke negara-negara Uni Eropa (UE). Penyebabnya adalah semakin meningkatnya jumlah pengajuan visa Schengen yang ditolak. 

Kemudian, tentu saja Turki memastikan Swedia bisa diajak kerja sama soal upaya kontra terorisme. Swedia bahkan mengulangi lagi pernyataannya bahwa tidak akan memberikan bantuan pada kelompok separatis Kurdi dan organisasi terorisme Fethullah.

Dengan kesepakatan ini, Turki ingin Swedia mengubah hukumnya agar menjadi lebih ketat terhadap isu terorisme. Harapannya, kebijakan yang lebih ketat terhadap terorisme ini bisa memengaruhi negara aliansi Barat lainnya agar melawan kelompok-kelompok yang dikategorikan sebagai teroris oleh Turki.

Hubungan Swedia-Turki belakangan mengalami panas dingin, bukan hanya soal NATO dan terorisme, tapi juga baru-baru ini terjadi pembakaran Al-Quran yang dilakukan oleh warga Swedia.

Sebagai negara mayoritas muslim, Turki mengecam tindakan tersebut. Ditambah, respon Swedia terhadap kejadian tersebut tidak terlalu tegas.

Hal yang sama juga pernah terjadi pada tahun sebelumnya, dan dilakukan oleh orang Swedia. Turki juga sudah mengecam tindakan tersebut.

Semua ini terjadi di tengah kondisi Swedia membutuhkan persetujuan Turki untuk bisa bergabung dengan NATO.

NATO masih menolak memberikan kepastian untuk keanggotaan Ukraina

5 Fakta KTT NATO Lithuania: Turki-Swedia Mulai Terbuka - zelensky.jpg 1718483346
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (twitter/spriterteam)

Ukraina menerima kenyataan tidak bisa bergabung dengan NATO karena masih sedang berperang dengan Rusia, tapi masih berharap bisa bergabung setelah perang berakhir.

Presiden Ukraina kecewa dengan sikap NATO yang tidak memberikan kepastian selama KTT berlangsung. Padahal, Ukraina sangat mengharapkan kepastian tersebut.

Ia bahkan menyampaikan kekecewaannya di Twitter dengan mengatakan “ketidakpastian adalah sebuah kelemahan”.

NATO memang tidak mengatakan kapan dan bagaimana Ukraina akan bergabung dengan aliansi ini. Tapi, para diplomat sudah menekankan bahwa mereka sudah memetakan penerimaan Ukraina sebagai anggota.

Hal ini dikarenakan mereka sudah mengakui kualitas pasukan Ukraina yang semakin baik, terintegrasi secara politik dengan pasukan NATO, dan NATO akan terus mendukung demokrasi Ukraina serta sektor keamanannya.

Pernyataan ini didukung dengan rencana rapat dewan NATO-Ukraina yang baru untuk pertama kalinya, sehingga Ukraina nantinya punya hak untuk menyelenggarakan pertemuan dengan seluruh negara aliansi.

Dukungan Lithuania untuk Ukraina 

Warga Lithuania dan pengungsi Ukraina menyambut kehadiran Zelensky untuk KTT NATO yang bersamaan dengan sebuah konser yang diselenggarakan di Vilnius, ibu kota Lithuania pada hari Selasa (11/7).

Melihat massa yang besar dan mendukung posisi Ukraina, Zelensky tidak langsung menuju lokasi KTT dilaksanakan. Ia menghampiri massa yang berkumpul di pusat kota karena menyelenggarakan konser yang diadakan oleh komunitas yang mendukung Ukraina.

Zelensky dan istrinya juga naik ke panggung untuk mengucapkan rasa terima kasih dan berpidato sebelum kemudian lanjut ke lokasi KTT.

Biden sebut Zelensky, Vladimir 

https://twitter.com/odrobsed/status/1679735900870254594?s=20

Ketika Joe Biden, Presiden Amerika Serikat sedang menyampaikan pidatonya di samping Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina, Biden tidak sengaja salah menyebut nama Zelensky menjadi Vladimir. 

Biden segera mengoreksi dirinya setelah menyadari kesalahannya. Ia juga menyebutkan sulitnya mengucapkan nama Zelensky dengan benar karena Volodymyr dianggap mirip dengan Vladimir, nama depan Vladimir Putin, Presiden Rusia yang saat ini sedang berperang dengan Ukraina. 

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel