Sediksi.com – Apakah kalian sudah pernah dengar istilah On The Job Training (OJT) sebelumnya? Mungkin iya, mungkin banyak juga yang belum.
Isilah OJT ini familiar bagi lulusan kuliah maupun SMK yang biasanya langsung terjun ke dunia kerja. Program ini memungkinkan mereka untuk langsung mempraktikkan teori yang sudah dipelajari ke dunia kerja. Lalu apa bedanya dengan program magang?
Mari bersama-sama menyimak pengertian On the Job Training, manfaat OJT, hingga contoh OJT.
Pengertian On the Job Training (OJT)
On the Job Training adalah sebuah program pelatihan kerja yang diselenggarakan perusahaan untuk para pegawai baru. Dengan pengertian On the Job Training itu, kita bisa memahami program OJT berfungsi untuk adaptasi dan mengenalkan pekerjaan pada pegawai.
Melalui program OJT, para pegawai baru dapat belajar dan dikenalkan secara langsung ke posisi dan bidang pekerjaannya. Mereka juga bisa mulai mempraktikkan tugas atau bekerja selayaknya pegawai atau karyawan lama lainnya.
Meski sudah bisa mulai bekerja seperti pegawai lama lainnya, status mereka dalam perusahaan tersebut adalah pegawai OJT.
Adapun terkait penamaan posisi, perusahaan memiliki kebebasan. Beberapa perusahaan bisa menyebut mereka pegawai, magang, dan sebagainya. Tetapi status mereka tetap jelas sebagai pegawai OJT, serta tugas-tugas yang dikerjakan.
Program OJT ini bersifat sementara. Pegawai baru yang mengikuti OJT ini akan melaksanakan tugas-tugasnya seperti pegawai lama lainnya sampai batas waktu yang sudah disepakati bersama di perjanjian kerja sebelumnya.
Jika sudah melewati batas waktu tersebut, perusahaan akan memanggil pegawai terkait untuk menentukan nasibnya di perusahaan tersebut.
Ada beberapa kemungkinan yang terjadi setelah pegawai melalui proses OJT.
- Pertama, pegawai diterima dan dipekerjakan sebagai pegawai tetap. Bisa juga dipekerjakan sebagai pegawai kontrak, atau jenis status pekerjaan lainnya.
- Kedua, perusahaan memutuskan untuk tidak mempekerjakan pegawai yang sudah melalui program OJT tersebut.
- Ketiga, perusahaan memperpanjang kontrak OJT.Â
Untuk kemungkinan nomor tiga ini, seringnya dikarenakan perusahaan masih membutuhkan tenaga dari pegawai tersebut. Karena alasan lainnya, mereka belum bisa mempekerjakan pegawai tersebut dan satu-satunya pilihan untuk mempertahankan pegawai tersebut adalah memperpanjang kontrak.Â
Sebenarnya tidak ada aturan tentang lama ideal pelaksanaan OJT. Sehingga, lama OJT bergantung pada kebijakan dan kebutuhan perusahaan.
Lama pelaksanaan OJT umumnya sekitar satu hingga tiga bulan. Ada juga program OJT yang berlangsung selama satu tahun. Tidak heran ditemukan program OJT dengan lama waktu yang beragam.
Manfaat On the Job Training
Setelah membahas pengertian On the Job Training, mari kita mengulas manfaatnya. Program OJT ini menguntungkan bagi perusahaan dan pegawai baru. Secara umum, perusahaan memang perlu memberikan program pengenalan dan pelatihan yang tepat untuk pegawai baru.Â
Manfaat On the Job Training bagi perusahaan ini menjadi sebuah kerangka yang dapat memberikan perusahaan kepastian kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan untuk agenda pengenalan dan pelatihan kerja secara efisien.
Di sisi lain, perekrutan pegawai baru pastinya membutuhkan biaya. Proses OJT ini masih termasuk dalam rangkaian perekrutan pegawai tersebut.
Dari sisi pegawai, OJT secara umum bermanfaat karena memberikan pegawai kesempatan untuk terjun langsung ke pekerjaannya. Sehingga proses belajar dan adaptasi mereka diharapkan berlangsung cepat dan efisien.
Berikut rincian manfaat On the Job Training yang perlu diketahui:
Proses pelatihan untuk pegawai baru lebih efektif dan efisien
Melalui OJT, pegawai bisa langsung memulai pengalaman kerja yang sebenarnya. Sambil dikenalkan ke pekerjaan, sambil mereka juga mulai bekerja. Proses di dalamnya menciptakan efisiensi waktu yang tidak hanya menguntungkan pegawai, tetapi juga perusahaan utamanya.
Misalnya setelah melalui OJT, perusahaan memutuskan untuk mempekerjakan pegawai tersebut pegawai tetap. Di hari pertama pegawai tersebut bekerja, perusahaan tidak perlu memberikan pengenalan dan pelatihan lagi.
Pegawai baru tersebut sudah bisa langsung bekerja dan menyamakan ritme kerjanya dengan pegawai lama lainnya. Sehingga menjadikan OJT sebagai metode yang efektif dalam rangkaian perekrutan pegawai baru.
Mempercepat adaptasi pegawai
Baik beradaptasi dengan bidang pekerjaannya, alat-alat yang digunakan, dan lingkungan kerja. Semua ini akan dilalui oleh pegawai OJT.
Beberapa bisnis atau industri membutuhkan pegawai baru yang bisa beradaptasi dengan cepat, mengingat ritme kerjanya yang cenderung cepat. Beberapa di antaranya adalah restoran, retail, jasa pelayanan, dan pabrik. Metode OJT ini dapat menjawab kebutuhan perusahaan akan hal tersebut.
Metodenya sederhana dan mudah diterapkan
Seiring berkembangnya waktu, metode OJT terus diperbaiki hingga menemukan formula tepat yang bisa diaplikasikan oleh banyak praktisi metode ini di perusahaan.
Dari formula tersebut, dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal inilah yang membuat OJT semakin umum diberlakukan di perusahaan-perusahaan.
Proses estafet pengetahuan tentang perusahaan lebih mengalir
Oleh karena sistem OJT yang terstruktur, akhirnya proses estafet pengetahuan tentang perusahaan cenderung lebih lancar.
Salah satu tantangan dari rangkaian perekrutan pegawai baru adalah memastikan pegawai baru dapat mengikuti standar perusahaan. Untuk dapat mengikuti standar perusahaan, diperlukan pelatihan dan pembiasaan yang bisa dipahami oleh pegawai dengan baik.
OJT memungkinkan pegawai tersebut belajar langsung dari pegawai yang sudah tergolong profesional dan berpengelaman di bidang terkait.Â
Jika bisa mempertahankan pola seperti itu, maka proses transfer ilmu langsung dari pegawai berpengalaman ke pegawai baru menjadi cepat, efisien, dan tidak khawatir terputus.
Pegawai/magang OJT dibayar
Hal inilah yang membedakan pegawai/magang OJT dengan lainnya. Meskipun pegawai OJT ini bisa juga disebut magang, mereka menerima gaji. Sehingga pegawai ini melaksanakan pelatihan, bekerja, dan juga digaji dalam proses OJT tersebut.
Berbeda dengan magang biasa dimana perusahaan memang tidak diharuskan memberikan gaji. Kecuali ada perjanjian kerja yang sudah disepakati bersama bahwa magang akan menerima bayaran dari hasil kerjanya, misalnya.
Contoh On the Job Training
Kebanyakan perusahaan pasti memberikan pengenalan dan pelatihan kerja untuk pegawai baru. Yang membedakannya dengan OJT adalah OJT lebih terstruktur.
Lowongan pekerjaan yang biasanya jelas memberikan kesempatan OJT adalah pabrik, restoran, dan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa.
OJT biasanya juga diberikan pada pegawai baru di bidang usaha retail. Contoh on the job training di perusahaan bisa dilihat misalnya, pegawai Indomaret maupun perusahaan retail lain. Sebelum menjadi pegawai kontrak atau tetap, mereka akan melalui proses OJT.
Berdasar pengertian On the Job Training berikut manfaatnya, apakah kamu berniat mencari dan memanfaatkan peluang kerja ini?