Apa Itu Salty? Istilah dalam Bahasa Gaul Ini Artinya Bukan Asin!

Apa Itu Salty? Istilah dalam Bahasa Gaul Ini Artinya Bukan Asin!

Apa Itu Salty

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dalam budaya populer, salty merupakan salah satu slang yang cukup sering ditemui pada percakapan sehari-hari, utamanya pada obrolan di media sosial. Pada konteks tersebut, istilah ini digunakan untuk merujuk perilaku atau ekspresi tertentu dari seseorang. Lalu, apa itu salty?

Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang dapat membuat perasaan atau tingkah laku orang-orang berubah ke arah negatif. Label salty biasanya akan disematkan pada orang-orang tersebut.

Namun, mengapa kata yang secara harafiah berarti asin, masin, atau payau ini digunakan untuk merujuk pada perilaku atau ekspresi tertentu dari manusia?

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak ulasan terkait apa itu salty, penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana pertanyaan apa itu salty dapat memiliki penjelasan yang berbeda dalam konteks yang berbeda.

Apa Itu Salty?

Menurut Dictionary.com, salty merupakan slang yang digunakan untuk merujuk kepada perasaan marah, kesal, sebal, yang biasanya muncul akibat diremehkan atau dikalahkan.

Sementara kamus Cambridge online memberikan pemaknaan yang kurang lebih sama, namun menekankan pada perasaan negatif yang muncul karena sebab yang kurang jelas.

Dikutip dari Dictionary.com, sejarah kemunculan istilah ini dapat dilacak pada pertengahan abad 19, di mana penggunaan kata salty populer di kalangan pelaut.

Pada periode 1920an dan 1930an, kata salty digunakan dalam Black English (bahasa Inggris yang populer di kalangan komunitas Afrika-Amerika) sebagai jump salty, yang artinya “tiba-tiba marah.”

Pengaruh Black English ke dalam budaya populer yang cukup kuat membuat istilah salty kemudian memperoleh popularitas yang lebih luas.

Setelah memahami secara singkat pengertian apa itu salty, mari kita bahas juga penggunaan istilah salty dalam bahasa gaul.

Penggunaan Istilah Salty

Dalam penggunaannya saat ini, salty sering mengacu pada seseorang yang merasa tidak senang, kesal, atau terganggu. Ada banyak faktor yang dapat memicu keadaan emosional ini, seperti perasaan diremehkan, ditipu, atau tidak dihargai.

Ketika seseorang digambarkan sebagai atau terlihat salty, hal ini biasanya menyiratkan kepekaan atau sikap defensif yang meningkat, yang dapat berujung pada ekspresi frustrasi atau gampang marah.

Berikut ini beberapa contoh penggunaan kata salty dalam kalimat yang diperoleh dari berbagai sumber:

He got salty with me because I wouldn’t go out with him (kamus Cambridge online)”

(Dia jengkel ke saya karena saya menolak pergi bersamanya)

Dari kalimat ini jelas bahwa kata salty digunakan untuk menunjukkan ekspresi tidak senang dari orang lain.

Contoh lainnya misalnya, bisa kita temui di Twitter. Arti kata salty di Twitter kurang lebih juga serupa, tetapi dengan penekanan tertentu.

“tanyarl guys bantu sender memilih mending sama cowok yang mana yaa? bingung, ini mau kuajak ke jenjang pernikahan yaa. no salty,” (twitter/@tanyakanrl)

Dalam konteks ini, sang pengirim pesan mengeluarkan pertanyaan yang diakhiri dengan “no salty.” Maksudnya ialah agar pertanyaan tersebut tidak mendapat celaan, sindiran, atau ucapan-ucapan yang bernada jengkel.

“pdhl mbaknya nanya doang, kok pada salty? mungkin mbaknya emg bnrn gak tau,” (twitter/@bluewoochy_)

Pada kalimat ini kata salty digunakan untuk menggambarkan ekspresi lekas marah dari orang-orang terhadap suatu pertanyaan.

Selain pada media sosial, penggunaan kata salty juga kerap dijumpai pada komunitas game online. Kata ini biasa digunakan untuk merujuk para pemain yang marah atau kesal karena kalah bermain atau tidak puas dengan permainan.

Para gamers salty cenderung akan menunjukkan eskpresi kemarahan atau kejengkelannya dengan mengumpat, menghina pemain lain, atau bersikap negatif dan tidak sportif saat bermain.

Istilah salty yang kerat kaitannya dengan ranah emosional terekspresikan tidak hanya lewat tindakan namun juga penggunaan bahasa.

Saat seseorang merespons situasi dengan bahasa yang agresif, sarkastik, bersungut-sungut, atau menunjukkan permusuhan, ia bisa disebut sedang mengeluarkan ucapan salty. Sikap ini menyiratkan ketidakpuasan, di mana orang tersebut menggunakan bahasa kasar atau ofensif dalam mengungkapkan pemikiran atau kritiknya.

Penggunaan Salty dalam Konteks Lain

Penjelasan terkait apa itu salty di atas merujuk kata tersebut sebagai slang yang sering dijumpai dalam percakapan informal. Kata salty sendiri memiliki beragam arti.

Dikutip dari Merriam-Webster, kata salty secara harafiah berarti dibumbui dengan, atau mengandung garam, atau juga rasa asin.

Selain itu, apa itu salty juga dapat merujuk pada sesuatu yang terkait dengan kehidupan laut atau bahari.

Contoh penggunaan salty dalam konteks ini, antara lain:

Babies are not used to sweet and salty tastes (kamus Cambridge online)

(Para bayi tidak terbiasa dengan rasa manis dan asin)

The lake’s salty waters don’t freeze over (kamus Cambridge online)

(Air danau yang asin tidak membeku)

Arti lain dari salty, seperti yang dikutip dari kamus Cambridge online, ialah tidak sopan dan menggunakan kata-kata kasar.

Contohnya dapat dilihat dari kalimat berikut:

My advice would be not to tell salty jokes in a wedding speech (kamus Cambridge online)

(Saran saya adalah agar tidak menggunakan guyonan tidak sopan dalam pidato pernikahan)

His language became saltier and he started shouting (kamus Cambridge online)

(Bahasanya semakin kasar dan dia mulai berteriak)

Demikian ulasan terkait apa itu salty, penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta pemaknaan apa itu salty dalam konteks yang berbeda. Kita memang dianjurkan untuk lebih sabar, tenang, serta bersikap kepala dingin dalam menanggapi berbagai hal.

Akan tetapi, perasaan jengkel, marah, kesal, atau tidak senang tentu saja bukanlah perilaku tercela karena perasaan tersebut merupakan hal yang manusiawi.

Meskipun demikian, pastikan ekspresi atau respons tersebut memiliki alasan yang kuat serta dilakukan sesuai pada tempatnya. Bersikap salty tanpa alasan serta dasar yang jelas, apalagi jika ditunjukkan di hadapan orang terdekat atau di tempat umum, cenderung dapat merugikan diri anda sendiri dan orang lain.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel