Sediksi.com – Silvio Berlusconi, mantan pemilik klub AC Milan, menghembuskan nafas terakhir pada usia 86 tahun di rumah sakit San Raffaele, Senin 12 Juni 2023.
Dikutip dari The Guardian, pada April lalu Berlusconi menghabiskan 6 minggu menjalani perawatan akibat infeksi paru-paru yang terkait dengan leukemia kronik yang dideritanya. Sebelumnya, pada 9 Juni, ia dilaporkan kembali masuk rumah sakit di Milan.
Silvio Berlusconi pernah menjabat posisi Perdana Menteri Italia sebanyak 3 kali. Ia menjabat antara tahun 1994 sampai 2017. Hal ini membuat Berlusconi menjadi orang terlama yang menjabat posisi tersebut semenjak diktator fasis, Benito Mussolini.
Selama hidupnya, pria kelahiran Milan pada tahun 1936 ini dikenal sebagai seorang politisi yang banyak tersangkut berbagai skandal. Dikutip dari CNN, Berlusconi pernah tersangkut berbagai tuduhan korupsi dan penyuapan, kasus penggelapan pajak, serta terlibat skandal seks dengan perempuan di bawah umur.
Terkait kematian Berlusconi, Deputi Perdana Menteri, Matteo Salvini, menyampaikan ucapan belasungkawanya. “Seorang teman baik dan seorang pria Italia hebat menyampaikan perpisahannya kepada kita hari ini. Saya meminta untuk diadakan menit penghormatan untuk Silvio Berlusconi,” ucap Salvini.
Perjalanan Karir Silvio Berlusconi
Sang Taipan Media
Silvio Berlusconi lahir dari keluarga kelas menengah pada tahun 1936 di Milan. Ia membangun karirnya sebagai pebisnis di bidang pengembangan properti. Kesuksesan dari bisnis properti kemudian ia lanjutkan dengan memasuki bisnis media pada 1970an.
Dikutip dari CNN, Berlusconi awalnya mendirikan perusahaan TV kabel bernama TeleMilano, lalu dilanjutkan dengan membeli 2 saluran TV kabel lain untuk melawan monopoli TV nasional di Italia saat itu.
Pada tahun 1978, Berlusconi mendirikan Fininvest group, yang isinya mencakup saluran TV kabel, department stores, perusahaan asuransi, hingga klub sepak bola miliknya, AC Milan. Dari sini, ia juga mendirikan Mediaset, bisnis penyiaran komersial terbesar di Italia.
Perdana Menteri 3 Kali
Pada 1993, Silvio Berlusconi memasuki dunia politik dengan mendirikan partai Forza Italia yang berhaluan kanan-tengah. Partai ini sendiri hadir dalam kontestasi politik Italia saat itu sebagai lawan dari koalisi Alliance of Progressives yang diisi oleh partai-partai sayap kiri.
Setahun berselang, Berlusconi naik sebagai Perdana Menteri Italia. Akan tetapi, perselisihan dengan koalisi sayap kanannya, serta dakwaan atas dugaan penggelapan pajak memaksanya mengundurkan diri setelah baru 7 bulan menjabat.
Pada 2001, Berlusconi, yang maju bersama koalisi sayap kanan yang dinamai House of Freedoms, kembali terpilih sebagai Perdana Menteri.
Setelah kalah dari Romano Prodi pada 2006, Berlusconi terpilih menjadi Perdana Menteri Italia untuk ketiga kalinya pada 2008 bersama partai barunya, yaitu partai People of Freedom.
Baca Juga: Profil Jenderal Franco: Diktator Spanyol yang Jadi Bahan Saling Sindir Barcelona dan Real Madrid
3 tahun setelah terpilih, Berlusconi kembali resign pada 2011 di tengah-tengah situasi krisi utang negara yang akut.
Setahun kemudian, ia terjerat kasus penggelapan pajak dan dihukum 4 tahun penjara. Namun, dilansir dari CNN, Berlusconi hanya menjalani 1 tahun pengabdian masyarakat karena di Italia, mereka yang berusia di atas 70 tahun umumnya tidak masuk penjara.
Pada 2013, Berlusconi terbukti bersalah atas kasus sex dengan perempuan di bawah umur serta terkait penyalahgunaan kekuasaan yang membuatnya dijatuhi hukuman 7 tahun penjara. Namun, hukuman tersebut dibatalkan setelah Berlusconi mengajukan banding.
Pada 2018, larangan mencalonkan diri terhadap Berlusconi dicabut dan partainya, yang telah dibangun kembali pada 2013, Forza Italia maju pada Pemilu Italia 2018 bersama koalisi kanan-tengah. Akan tetapi, perolehan suara mereka tidak mencapai ambang batas yang diperlukan untuk memerintah, yaitu 40%.
Setahun kemudian, Berlusconi mendapatkan kursi di Parlemen Eropa. Pada Pemilu Italia 2022, koalisi kanan-tengah yang dipimpin oleh Georgia Meloni (Perdana Menteri Italia saat ini) berhasil memenangkan kursi mayoritas parlemen. Di sini, Berlusconi terpilih sebagai senator.
Pemilik Klub yang Sukses
Di dunia kulit bundar, Silvio Berlusconi dikenal sebagai pemilik klub raksasa Italia, AC Milan, dari tahun 1986 hingga 2007. Dikutip dari The Athletic, Milan saat itu berada di ambang kebangkrutan dan terselamatkan berkat pembelian yang dilakukan Berlusconi.
Di bawah kepemilikannya, AC Milan muncul sebagai salah satu kekuatan paling dominan di Eropa dengan memenangkan 5 gelar Liga Champions dan 8 gelar Serie A. Klub ibukota ini sendiri turut menyampaikan ucapan duka pasca kematian Berlusconi.
“Sangat sedih, AC Milan berduka atas kepergiaan Silvio Berlusconi yang tak terlupakan dan berharap dapat menjangkau seluruh keluarga, rekan, serta teman-teman terdekat almarhum untuk menyampaikan simpati kami. Terima kasih, pak presiden. Selalu bersama kami,” tulis pernyataan resmi klub
Pada 2017, Berlusconi menjual AC Milan kepada konsorsium asal Cina. Namun, setahun berselang ia kembali sebagai pemilik klub sepak bola setelah membeli klub Serie C, AC Monza. Mantan CEO AC Milan, Adriano Galliani, ikut ke dalam jajaran direksi Monza.
Duo Berlusconi-Galliani sendiri telah menjadi saksi keperkasaan Milan dari 1986-2016 yang berhasil meraih total 29 trofi.
Pada 2022, Monza berhasil meraih promosi ke Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.