Prabowo, Anies dan Ganjar Saling Konsolidasi Menuju Pemilu 2024

Prabowo, Anies dan Ganjar Saling Konsolidasi Menuju Pemilu 2024

Konsolidasi bacapres jelang Pilpres 2024

DAFTAR ISI

Sediksi.com – 3 bakal calon presiden (bacapres) Indonesia mulai mempersiapkan diri dalam kontestasi politik 2024.

Bacapres yang diusung Gerindra, Prabowo Subianto, menghadiri Pertemuan Konsolidasi Akbar di Jakarta Timur, Minggu (16/7). Bacapres lainnya, Anies Baswedan, hadir di Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem.

Di lain sisi, berdasar hasil survei yang dirilis Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Sabtu (15/7), Ganjar Pranowo disebut sebagai capres ideal versi milenial kampus.

Konsolidasi Prabowo dengan kader Gerindra

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri Pertemuan Konsolidasi Akbar di Jakarta Timur pada Minggu, (16/7). Acara yang berlangsung di GOR Velodrome, Jaktim itu dihadiri para kader Partai Gerindra.

Prabowo mengenakan kemeja khas Gerindra berwarna krem dan lengan pendek, senada dengan para kadernya. Beberapa kali ia juga diteriaki ‘Prabowo Presidenku’ oleh masa kader Gerindra yang hadir di lokasi tersebut.

Dalam konsolidasi itu, ada 3 poin yang disampaikan Prabowo, yakni terkait sepak bola, kekayaan Indonesia dan permintaan maaf Belanda.

Ia menginginkan Indonesia bisa jadi tim kuat di dunia sepak bola. Baginya, sepak bola adalah cerminan bangsa, dan ia menganalogikannya dengan perjuangan hidup. Pun demikian dengan olahraga lainnya yang mesti berprestasi agar tak diremehkan.

Soal kekayaan Indonesia, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia harus menyadari bahwa hal ini bisa jadi kekuatan, sekaligus kelemahan. Dengan nada bersemangat, Prabowo menyebut bahwa bangsa Indonesia sudah pintar dan tak seharusnya jadi bangsa kacung.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menanggapi permintaan maaf Belanda. Ia menyebut Belanda minta maaf atas tindak penjajahan di masa lalu. Ia bersyukur Belanda mengakui perbuatannya, dan mereka juga berniat mengembalikan artefak bersejarah ke Indonesia.

Pidato Anies di Apel Siaga Perubahan

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadiri undangan Apel Siapa Perubahan yang digelar Partai Nasdem di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan pada Minggu, (16/7).

Anies Baswedan tampak mengenakan topi baret Nasdem, begitu juga dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan ribuan kader lainnya yang mengahadiri acara tersebut.

Pada kesempatan itu, Anies banyak membicarakan tentang perubahan. Terlebih ia terkesima dengan penampilan meriah dari kader Nasdem Papua. Ia sempat menyinggung Papua, sebagai wilayah yang pertama kali mendapatkan sinar matahari karena berada di Timur.

Anies pun berharap bahwa Papua semestinya mendapatkan keadilan terlebih dahulu. Ia menekankan mengenai semangat perubahan, Indonesia akan mampu mewujudkan keadilan bagi rakyat Papua.

Anies juga turut membacakan doa dan harapannya, di sela-sela orasi politiknya. Ia berharap agar rakyat Indonesia bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan diberikan keringanan biaya hidup.

Dalam doanya, ia menginginkan supaya anak-anak Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang bermutu dan gratis. Juga agar masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang cepat dan moda transportasi murah.

Nama Ganjar muncul jadi capres ideal versi milenial kampus

Nama Ganjar Pranowo disebut sebagai capres pilihan milenial kampus. Hal ini disampaikan oleh Direktur Politik dan Hankam Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Moch Nurhasim saat dirinya hadir dalam acara rilis survei nasional Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk ‘Capres Pilihan Millenial Kampus’ pada Minggu, (16/7) di Jakarta.

Menurutnya, bagi kalangan anak muda nama Ganjar punya inspirasi sebagai salah satu tokoh yang punya pengalaman politik luar biasa. Ini ditunjukkan dari DPR sebagai politisi dan kemudian menjadi gubernur Jawa Tengah selama 2 periode.

Nurhasim melanjutkan bahwa sudah banyak pengalaman yang dimiliki Ganjar yang capres dari PDIP itu bisa diandalkan.

“Dari sisi pengalaman Pak Ganjar bisa diandalkan karena juga di parlemen dan eksekutif sudah banyak dilakukan,” ujarnya.

Saat menjadi pembicara pada kesempatan itu, Nurhasim menilai Ganjar juga memiliki karakter yang low profile dianggap sebagai bagian masyarakat bawah dengan gaya merakyat.

Ia menilai gaya Ganjar mirip dengan Jokowi, orangnya tidak banyak bicara yang terlalu tinggi, ramah, tata bahasanya terukur dan komunikasi yang mudah dipahami rakyat kecil.

Adapun, Nurhasim menilai jika elektabilis bakal capres masih sangat dinamis. Para bakal capres harus menemukan langkah-langkah yang kreatif agar bisa mempertahankan dan meningkatkan elektabilitas mereka.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel