Sediksi.com – Komisi Pemberantasan Korupssi (KPK) telah menetapkan Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi sebagai salah satu tersangka kasus korupsi suap pangadaan barang di lingkungan Basarnas.
Namanya sebagai tersangka mencuat usai KPK menyebutnya dalam konferensi pers pada Rabu, (26/7). Sebelmunya, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kawasan Jakarta dan Bekasi, di mana juga menangkap 11 orang, termasuk anak buah Henri Alfiandi bernama Afri Budi.
Lantas, siapa Henri Alfiandi, tersangka suap pengadaan alat deteksi reruntuhan di Basarnas? Simak profil dan harta kekayaannya yang kini membuat publik penasaran.
Profil Henri Alfiandi
Lahir di Magetan, Jawa Timur pada 24 Juli 1965, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi ini memiliki seorang istri bernama Santi Pratiwi dan satu anak perempuan.
Ia merupakan seorang perwira tinggi TNI-AU dari alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1988.
Beberapa riwayat pendidikannya, ia pernah belajar di Sekolah PARA Dasar, tahun 1987di Penataran P4 dan tahun 1989 di Sussarcap Tahap I.
Juga sempat bersekolah di sekolah pilot, Comercial Pilot’s Licience Course tahun 1990. Di tahun yang sama itu, ia juga belajar penerbangan TNI AU dan Latihan Dasar Survival.
Sebelum menjadi Kepala Basarnas, dirinya malang melintang menjabati berbagai posisi di TNI AU dan Latihan Dasar Survival.
Selanjutnya, tahun 1991 ia dilatih di Transisi A-4 Skyhawk lalu, setahun kemudian di Sekolah Terbang Layang dan Element Lead Course A-4.
Ia lalu mengikuti latihan FSO Course Bangladesh tahun 1994 dan masuk ke Sekolah Instruktir Penerbang TNI AU 1995.
Tahun 1997, ia lulus dari Akademi Angkatan Udatra dan melanjutkan ke jenjang Pendidikan sekolah Komando Kesatuan TNI AU (Sekkau), setelah selesai, ia masuk Sekolah Stadf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) tahun 2003.
Ia juga pernah mengenyam pendidikan di luar negeri seperti di sekolah Jerman pada 2007 yaitu di Lehrgang Generalstabs/ Admiralstabsdienst Mit Internationaler Beteiligung (LGAI) Germany.
Serta belajar di Amerika yakni di US Air War College (Lemhannas) tahun 2015.
Dikutip dari laman Basarnas, sebelum menjabat sebagai kepala Basarnas, karirnya malang melintang di TNI. Berikut ini sejumlah jabatan yang pernah ia emban, diantaranya:
- Pa Dp Gubenur AAU (1988),
- Pa Anggota Skadud 11 Lanud Hnd (1990),
- Danflight Ops “A” Skadud 12 Lanud Pbr (1995),
- Dan Flight Ops A Skadud 11 Lanud Hnd (1995),
- Pa Instruktur Penerbang Lanud Adi (1996),
- Pa Pok Instruktur Skadud 12 Lanud Pbr (1997),
- Kadisops Skadud 12 Lanud Pbr Wing 6 Lanud Pbr (1999),
- Danskadud 12 Wing 6 Lanud Pbr (2002),
- Kadisops Lanud Pbr (2004),
- Pamen Lanud Pbr (Dik Sesko Banding Jerman) (2005),
- Dostun Gol VII Seskoau (2007),
- Dostun Gol IV Seskoau (2007),
- Pamen Mabes TNI (Athan Washington DC USA) (2009),
- Atase Udara RI KBRI USA (2010),
- Pamen Bais TNI (2011),
- Pamen Mabes TNI AU (Untuk Paban I/Renstra Srenaau) (2012),
- Pamen Sopsau (Dik Sesko TNI) (2012),
- Paban III/Intelud Spamau (2013),
- Pamen Spamau (Dik Lemhannas USA) (2014),
- Danlanud Rsn (2015), Kas Koopsau I (2017),
- Pangkoopsau II (2018), Danseskoau (2019),
- Asops Kasau (2020)
Barulah pada tanggal 4 Februari 2021, Henri Alfiandi dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Harta Kekayaan Henri Alfiandi
Pada elhkpn.kpk.go.id mencatat harta kekayaan Henri Alfinadi yang dilaporkan pada 13 Januari 2022.
Pada Laporan Harta Kekayaan Negara, Henri Alfiandi tercatat memiliki total harta sebesar Rp 10.058.354.000.
Angka harta tersebut tersebar dari tanah dan bangunan, alat transportasi dan harta bergerak lainnya. Diantaranya:
Tanah dan bangunan (Total Rp 4.196.400.000)
- Tanah Seluas 476 m2 di KAB / KOTA PEKANBARU, hasil sendiri Rp 71.400.000
- Tanah Seluas 469 m2 di KAB / KOTA PEKANBARU, hasil sendiri Rp 80.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 136 m2/90 m2 di KAB / KOTA BOGOR, hasil sendiri Rp 1.350.000.000
- Tanah Seluas 400.000 m2 di KAB / KOTA KAMPAR, hasil sendiri Rp 1.200.000.000
- Tanah Seluas 590.000 m2 di KAB / KOTA KAMPAR, hasil sendiri Rp 1.495.000.000
Alat transportasi dan mesin (Total Rp 1.070.000.000)
1. MOBIL, NISSAN GRAND LIVINA Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp 65.000.000
2. LAINNYA, FIN KOMODO IV Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 70.000.000
3. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 285.000.000
4. PESAWAT TERBANG, ZENITH 750 STOL Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 650.000.000
Harta bergerak lainnya – Rp. 255.800.000
Surat berharga Rp –
Kas dan setara kas – Rp 3.536.154.000
Harta lainnya Rp 1.000.000.000
Sub Total Rp 10.058.354.000
HUTANG Rp –
Itulah profil dan harta kekayaan Henri Alfiandi, Kepala Basarnas 2021-2023 yang kini terjerat kasus dugaan korupsi suap pengadaan barang.