No Bra Day: Hari untuk Merayakan dan Mendukung Kesehatan Payudara

No Bra Day: Hari untuk Merayakan dan Mendukung Kesehatan Payudara

No Bra Day

DAFTAR ISI

Sediksi – Pernahkah bertanya-tanya bagaimana rasanya tidak memakai bra selama sehari? Bagaimana hal itu akan memengaruhi kenyamanan, kepercayaan diri, dan kesehatanmu?

Nah, kamu tidak sendirian. Banyak wanita di seluruh dunia telah memilih untuk melepas bra mereka pada tanggal 13 Oktober, hari yang dikenal sebagai No Bra Day.

No Bra Day bukan hanya acara yang menyenangkan dan membebaskan, tetapi juga kampanye yang bermakna untuk meningkatkan kesadaran dan dana untuk pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker payudara.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu No Bra Day, bagaimana awal mula acara ini, mengapa gerakan ini penting.

Apa itu No Bra Day?

No Bra Day adalah acara tahunan yang mendorong wanita untuk tidak memakai bra selama 24 jam. Tujuan dari acara ini adalah untuk mempromosikan kesehatan payudara dan memberdayakan wanita untuk mencintai tubuh mereka apa adanya.

Kampanye ini juga bertujuan untuk mendukung para penyintas dan pasien kanker payudara dengan menunjukkan solidaritas dan kasih sayang.

Dengan tidak memakai bra, wanita dapat menarik perhatian pada pentingnya pemeriksaan payudara sendiri secara teratur, mamografi, dan metode skrining lainnya yang dapat membantu mendeteksi kanker payudara lebih awal dan meningkatkan peluang bertahan hidup.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober 2023: Sejarah dan Cara Kita Merayakannya

Bagaimana No Bra Day dimulai?

No Bra Day: Hari untuk Merayakan dan Mendukung Kesehatan Payudara - No Bra Day Campaign
Image from outandaboutinparis

No Bra Day pertama kali dimulai pada tahun 2011 oleh seorang ahli bedah plastik asal Kanada bernama Dr. Mitchell Brown. Dia ingin menciptakan sebuah platform bagi wanita yang telah menjalani mastektomi atau operasi rekonstruksi payudara untuk berbagi cerita dan pengalaman mereka.

Dia menyebut acaranya BRA Day, yang merupakan singkatan dari Breast Reconstruction Awareness. Dia berharap bahwa dengan mengedukasi wanita tentang pilihan dan hak mereka setelah operasi kanker payudara, dia dapat membantu mereka mengembalikan kepercayaan diri dan kualitas hidup mereka.

Pada tahun yang sama, seorang wanita bernama Anastasia Doughnuts menginisiasi dan menetapkan tanggal 9 Juli sebagai No Bra Day. Dia juga ingin menggalang dana untuk penelitian dan kelompok dukungan kanker payudara. Dengan cepat mendapatkan popularitas dan menarik ribuan pengikut.

Pada tahun 2013, No Bra Day dipindahkan ke tanggal 13 Oktober untuk bertepatan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara, yang diamati di seluruh dunia pada bulan Oktober. Sejak itu, No Bra Day telah menjadi fenomena global yang menarik jutaan peserta dan pendukung setiap tahunnya.

Mengapa No Bra Day penting?

No Bra Day penting karena meningkatkan kesadaran dan dana untuk sebuah penyebab yang memengaruhi jutaan wanita dan pria di seluruh dunia.

Adapun jumlah kematian akibat kanker payudara mencapai lebih dari 22.000 kasus. Temuan serupa dipaparkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada 2020, WHO mencatat, terdapat 2,3 juta kasus baru kanker payudara di seluruh dunia. Angka ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling umum diderita oleh perempuan di seluruh dunia.

Kanker payudara juga dapat memengaruhi pria, meskipun dengan tingkat yang jauh lebih rendah (kurang dari 1% dari semua kasus).

No Bra Day juga penting karena memberdayakan wanita untuk merangkul tubuh alami mereka dan menantang standar kecantikan yang tidak realistis yang dipaksakan oleh masyarakat dan media.

Banyak wanita merasa tidak aman atau malu dengan payudara mereka karena mereka tidak sesuai dengan citra ideal tentang bagaimana payudara seharusnya terlihat.

Beberapa wanita bahkan melakukan prosedur yang menyakitkan dan berisiko seperti pembesaran atau pengurangan payudara untuk menyesuaikan diri dengan harapan ini.

No Bra Day mendorong wanita untuk mencintai diri mereka apa adanya dan menghargai keragaman dan keunikan payudara mereka.

Kampanye ini juga penting karena mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan payudara. Memakai bra dapat memiliki efek negatif pada kesehatan payudara, seperti membatasi aliran darah, drainase limfatik, dan fungsi saraf.

Beberapa penelitian bahkan menyarankan bahwa memakai bra dapat meningkatkan risiko kanker payudara dengan menjebak racun di dalam jaringan payudara. Namun, klaim-klaim ini tidak meyakinkan atau diterima secara luas oleh komunitas ilmiah.

Meskipun demikian, tidak memakai bra dapat memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan payudara, seperti meningkatkan sirkulasi, mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan, dan membiarkan payudara bernapas.

No Bra Day adalah hari untuk merayakan dan mendukung kesehatan payudara. Ini adalah hari untuk meningkatkan kesadaran dan dana untuk pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker payudara.

Ini adalah hari untuk memberdayakan wanita untuk mencintai tubuh mereka dan menantang norma sosial yang menekan mereka untuk memakai bra. Ini adalah hari untuk menunjukkan solidaritas dan kasih sayang untuk para penyintas dan pasien kanker payudara.

No Bra Day adalah hari untuk semua orang yang peduli dengan payudara dan orang-orang yang memilikinya.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel