Kisah Peter Sutcliffe si Pembunuh Berantai yang Menghantui Inggris

Kisah Peter Sutcliffe si Pembunuh Berantai yang Menghantui Inggris

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pembunuhan berantai adalah salah satu kejahatan paling mengerikan, beberapa pembunuh berantai terkenal di dunia, seperti Jack the Ripper, Ted Bundy, dan Jeffrey Dahmer, telah menjadi bahan studi dan obsesi bagi banyak orang.

Namun, ada satu pembunuh berantai yang mungkin tidak sepopuler namanya, tetapi tidak kalah kejam dan sadis dari yang lain, inilah kisah Peter Sutcliffe si pembunuh berantai yang menghantui Inggris, juga dijuluki dalam laporan pers sebagai Yorkshire Ripper, sebuah singgungan terhadap pembunuh berantai dari zaman Victoria, Jack the Ripper.

Selama lima tahun yang mengerikan antara tahun 1975 sampai 1980, Peter Sutcliffe meneror Inggris sebagai Yorkshire Ripper yang haus akan darah.

Mengaku sedang dalam misi ilahi untuk membunuh pelacur, Peter dengan kejamnya membunuh setidaknya 13 wanita, dan usaha membunuh terhitung 7 kasus lainnya.

Penasaran selengkapnya tentang kisah Peter Sutcliffe si pembunuh berantai yang menghantui Inggris yang hidupnya berakhir karena virus Covid-19 pada tahun 2020 kemarin, simak ulasannya yang akan Sediksi sajikan dengan lengkap di bawah ini.

Peter Sutcliffe si Penggali Kubur

Lahir di Bingsley pada tahun 1946 dari keluarga kelas pekerja, Peter Sutchliffe adalah seorang penyendiri yang meninggalkan sekolah pada usia 15 tahun sebelum berpindah-pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, termasuk sebagai penggali kubur.

Saat ia bekerja sebagai penggali kubur, rekan kerjanya mengecap Peter sebagai remaja yang mempunyai selera humor tidak wajar.

Ia juga mengembangkan obsesinya terhadap pelacur dan mulai secara konsisten memperhatikan mereka yang sedang melakukan bisnis di jalanan kota Leeds yang berada di dekatnya.

Sementara minatnya yang aneh dan veyeuristik terus berkembang, namun ia disisi lain juga sedang membangun kehidupan yang relative normal untuk dirinya sendiri.

Pada tahun 1967 ia bertemu dengan seorang wanita lokal bernama Sonia Szurma dan akhirnya mereka menihak pada tahun 1974, lalu tahun berikutnya Peter mendapatkan lisensi sebagai pengemudi kendaraan barang berat.

Dari sinilah kisah Peter Sutcliffe si pembunuh berantai akan dimulai, karena ia akhirnya memiliki pekerjaan tetap sebagai pengemudi truk yang memungkinkannya untuk berada di jalan dalam waktu yang lama tanpa ada pertanyaan, walau ia punya istri di rumah.

Kisah Peter Sutcliffe si Pembunuh Berantai

Kisah Peter Sutcliffe si Pembunuh Berantai yang Menghantui Inggris - Pembunuh Berantai Peter Sutcliffe
Image from Millionsofcelebs

Baiklah kita akan memulai kisah Peter Sutcliffe si pembunuh berantai, walau ia sudah membangun kehidupan normal layaknya orang pada umumnya yang mempunyai pekerjaan tetap dan berumah tangga, namun ia tidak puas hanya dengan ‘melihat’ wanita penghibur saja.

Ini dimulai pada tahun 1975, tepat setelah ia membangun rumah tangga dan mendapatkan pekerjaan tetapnya sebagai sopir truck, namun dalam beberapa kesaksian ia sebenarnya telah memulai penyerangan pada tahun 1969.

Mengutip dari laman BBC dari tulisan berjudul Yorkshire Ripper Peter Sutcliffe dies, melaporkan bahwa pada tahun 1969 dia  memukul atau menyerang seorang wanita di kepala dengan batu yang ia letakkan di kaus kaki. Pada saat itu Sutcliffe mengakui pelanggaran itu, dan korban juga memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan.

Lalu enam tahun kemudian, dia membunuh seorang wanita bernama McCann, dan beberapa bulan sebelumnya ia tercatat menyerang dua wanita dengan pisau dan pali akan tetapi mereka berdua beruntungnya bisa selamat dari percobaan pembunuhan tersebut.

Motifnya tidak jelas, meskipun beberapa orang mengatakan bahwa dia membalas dendam terhadap para pelacur karena dia pernah ditipu oleh mereka. Namun Sutcliffe sendiri mengatakan bahwa suara Tuhan memerintahkannya untuk membunuh.

Cara ia membunuh atau metodenya cukup konsisten dan secara eksklusif, korbannya adalah wanita semua dan beberapa di antaranya adalah wanita yang rentan seperti pelacur.

Selama ia melakukan aksinya, ia akan memukul korban terlebih dahulu dari belakang menggunakan palu sebelum menikam mereka degan pisau berulang kali.

McCann adalah korban pertamanya yang sampai meninggal setelah ditikan 15 kali di bagian leher, perut dan memukul kepalanya dengan palu.

Tahun berikutnya, seorang pekerja seks bernama Emily Jackson yang saat itu dijemput Peter saat Emily menjajakan tubuhnya di jalanan Leeds pada januari 1976 adalah korban selanjutnya dari Peter.

Ia diseret ke tempat parkir dan menyerangnya dengan obeng serta menginjak-injaknya dengan sangat keras hingga meninggalkan bekas sepati di kaki Emily.

Serangan terus berlanjut kepada para wanita rentan lainnya yang memakan 4 korban meninggal pada tahun 1977 dengan ciri khasnya yaitu memukul dengan palu dan diikuti dengan tusukan brutal pada leher dan dada yang diikuti serangan seksual lainnya.

Polisi merespon dengan sangat lambat dan mulai melakuka penyelidikan setelah setidaknya 6 korban meninggal di tangan Peter. Proses penyidikan tersebut juga tidak langsung menemukan tersangka yakni Peter, ia masih berkeliaran bebas yang pada tahun-tahun berikutnya masih memakan korban.

Tercatat pada tahun 1978 ada 3 korban meninggal di tangannya, tahun 79 ada 2 dan tahun 1980 setahun sebelum ia tertangkap ada 2 korban lainya. Umur dari korban beragam antara 16 tahun hingga 47 tahun, namun paling banyak adalah korban yang berusia 20-an tahun.

Akhir dari Yotkshire Ripper

Sutcliffe berhasil mengelabui polisi selama lima tahun, meskipun dia sempat ditangkap beberapa kali karena pelanggaran lalu lintas dan diperiksa sebagai tersangka.

Dia bahkan mengirim surat dan kaset rekaman palsu ke polisi dan media, yang mengaku sebagai pembunuh dan memberikan petunjuk palsu. Hal ini membuat polisi mengalihkan perhatiannya dari Sutcliffe dan mencari orang lain yang memiliki aksen Geordie, seperti yang terdengar dalam rekaman.

Sutcliffe akhirnya ditangkap pada Januari 1981, ketika dia ditangkap bersama seorang wanita di mobilnya yang memiliki plat nomor palsu. Polisi menemukan palu dan pisau di dalam mobil, dan setelah interogasi intensif, Sutcliffe mengaku telah melakukan pembunuhan.

Dia diadili di Pengadilan Kriminal Pusat pada Mei 1981, dan dinyatakan bersalah atas 13 tuduhan pembunuhan dan tujuh tuduhan percobaan pembunuhan. Dia dijatuhi hukuman 20 kali seumur hidup, dan kemudian diputuskan bahwa dia tidak akan pernah dibebaskan.

Sutcliffe menghabiskan sebagian besar masa tahanannya di fasilitas psikiatri dengan keamanan tinggi, karena dia didiagnosis menderita skizofrenia paranoid.

Dia kemudian dipindahkan ke penjara biasa pada 2016, setelah dianggap tidak lagi menderita gangguan mental. Dia meninggal pada November 2020, karena komplikasi akibat Covid-19.

Itulah dia kisah Peter Sutcliffe si pembunuh berantai, ini adalah salah satu contoh dari kekejaman dan kegilaan yang dapat dilakukan manusia.

Dia telah menyebabkan penderitaan dan trauma yang mendalam bagi korban yang selamat, keluarga dan teman korban yang meninggal di tangannya, serta masyarakat Inggris pada umumnya.

Dia juga telah menantang otoritas dan keadilan dengan cara yang mengejek dan menipu. Dia adalah salah satu pembunuh berantai paling terkenal dan ditakuti di Inggris, yang namanya akan selalu diingat sebagai Yorkshire Ripper.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel