Biografi Al-Kindi: Sang Arsitek Pemikiran Timur Tengah

Biografi Al-Kindi: Sang Arsitek Pemikiran Timur Tengah

Biografi Al-Kindi

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Di tengah gurun ilmu yang luas, ada oase yang menyegarkan, tempat berhentinya para penjelajah pikiran. Di sana, kita menemukan Al-Kindi, seorang filsuf yang cemerlang, yang memadukan kearifan Timur dengan pemikiran Barat, menciptakan sintesis yang memperkaya peradaban.

Seorang yang berhasil mempertemukan agama dengan filsafat, mari kita mengenal sosok pemikir yang satu ini, oleh karena itu Sediksi akan mengulas biografi Al-Kindi.

Semasa hidupnya, ia menekuni bidang filsafat dan pandai berbahasa Yunani, karena itu ia memang menerjemahkan banyak karya filsuf Yunani ke bahasa Arab.

Tak hanya bidang filsafat, ia juga adalah seorang polimatik, yakni seseorang yang banyak menguasai bidang ilmu pengetahuan, diantaranya seperti etika, metafisika, logika, psikologi, matematika, astrologi hingga ilmu-ilmu pengobatan seperti farmakologi.

Baiklah, tanpa berlama-lama lagi, mari kita ulas biografi Al-Kindi, dan simak ulasanya sampai selesai agar lebih tau dan mengenal sosok pemikir terkenal ini.

Biografi Al-Kindi

Biografi Al-Kindi: Sang Arsitek Pemikiran Timur Tengah - Al Kindi
Image from Kamikamu

Lahir dengan nama asli Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq Al-Kindi lahir pada tahun 188 H (874 M) di Kufah, Irak, dalam keluarga bangsawan Suku Kinda. Ayahnya, Ishaq, adalah Gubernur Kufah, yang membimbing Al-Kindi sejak pendidikan pertamanya.

Al-Kindi kemudian melanjutkan studinya di Bagdad, di bawah naungan Khalifah Abbasiyah, Al-Ma’mun dan Al-Mu’tasim. Sebelumnya ia menempuh pendidikan di Basrah selama beberapa waktu sebelum ke Bagdad.

Di House of Wisdom, ia menerjemahkan teks-teks filosofis dan ilmiah dari Yunani ke Arab, dan menjadi guru putra Khalifah Al-Mu’tasim.

Selama di Bagdad, Al-Kindi banyak mendukung peradaban yang berkembang saat era kuno Arab dan Persia. Ia tertarik untuk mencari hubungan nilai-nilai Islam dengan pemikiran filsafat Yunani.

Hal ini karena pendapatnya yang mengungkapkan bahwa nenek moyang orang Arab bagian selatan merupakan saudara nenek moyang orang Yunani.

Pemikiran serta pendapat Al-Kindi waktu itu banyak mendapat pertentangan dari kalangan ulama, walau begitu ia tetap teguh pendirian dan memperkenalkan secara perlahan kepada umat Islam mengenai filsafat dan kaitannya dengan nilai-nilai agama.

Karya Serta Pemikiran Al-Kindi

Dari ulasan biografi Al-Kindi di atas, kita tahu bahwa ia sangat berdedikasi pada dunia literasi dan pemikiran, sumbangsihnya sangat banyak, khususnya untuk Arab waktu itu.

Ia menulis setidaknya 230 lebih karya tulisan dengan berbagai bidang yang ia ulas. Dari geometri hingga filsafat, kedokteran hingga logika, fisika hingga matematika, karyanya mencakup spektrum luas pengetahuan.

Di bidang matematika, ia memainkan peran penting dalam memperkenalkan angka India ke dunia Islam dan menerapkan konstruksi geometris dalam optik. Karya terpentingnya, “On First Philosophy”, membahas tentang Tuhan dan merupakan filsafat pertama yang menggabungkan pemikiran Yunani dengan Islam.

Pendapatnya tentang matematika adalah seorang pemikir atau filsuf, perlu untuk mempelajari ilmu ini sebagai ilmu pasti, yang bertujuan untuk menemukan titik temu fantastis yang terdiri dari huruf dan angka di karya tulisan.

Selain itu, ia banyak merevisi dan menerjemahkan karya pemikir Yunani ke bahasa Arab. Walau memang terkenal sebagai seorang pemikir, ia juga ahli dalam bidang musik.

Beberapa karya tulisnya dalam bidang musik antara lain:

  • Al-Madkhal ila Sina’at al-Musiqi (Pengantar Seni Musik)
  • Al-Iqa (Keselarasan Bunyi)
  • Al-Mukhtashar al Musiqa fi Ta’lif al-Naghnam wa Sina’at al-Ud (Ringkasan Musik Mengenai Komposisi Nada dan Pembuatan Gitar)
  • Khabar Ta’lif al-Alhan (Seni Penyusunan Melodi)
  • Al-Za’Khabariyyah fi al-Musiqa (Bagian-bagian Pengetahuan Musik)
  • Tartib an-Nagham al-Dallah ala Taba’i al Ashkhas al-Aliyah wa Tasyabuhul (Tata Nada)
  • Risalah Fi al-Luhun wa al-Naghmi
  • Sina’at al-Syiah (Seni Syair)
  • Al-Kubra fi al-Ta’lif (Mengenai Harmoni)

Dalam filsafat ketuhanan misalnya, ia menjelaskan bahwa Tuhan adalah kebenaran dari semua kebenaran atau puncak dari kebenaran. Ia juga berpendapat bahwa keteraturan alam tidak mungkin terjadi tanpa adanya zat yang tidak terlihat.

Selain tulisannya tentang musik tadi, beberapa karyanya yang terkenal antara lain:

  • On Rays, yang melihat ilmu astrologi sebagai ilmu rasional
  • De Gradibus, karyanya dalam bidang kedokteran yang mana ia menerapkan matematika dalam kedokteran
  • Al A’rad al-Hadithath minal Balgham wa ‘illah Mawt al-Fuja’ah, tentang penyebab kematian mendadak dan kejang-kejang berlendir

Itulah dia ulasan biografi Al-Kindi, ia bukan hanya seorang filsuf, tetapi juga seorang jembatan antara dua dunia pemikiran. Warisannya terus mengalir seperti sungai pengetahuan yang tak pernah kering, memberi inspirasi bagi generasi yang akan datang untuk terus mengejar kebenaran dan kebijaksanaan.

Sekian artikel biografi Al-Kindi, semoga ini dapat menambah wawasanmu tentang tokoh Islam berpengaruh lainnya, dan serta dapat menjawab rasa penasaranmu tentang Al-Kindi, terimakasih telah membaca.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel