Sediksi.com – Ada banyak akademi sepak bola yang tersebar di seluruh penjuru dunia, entah yang terafiliasi dengan klub atau yang didirikan lembaga atau perseorangan. Akademi sepak bola dianggap penting sebab dapat menjadi jembatan bagi mereka yang mempunyai mimpi menjadi pemain sepak bola serta juga penting sebagi fondasi untuk klub-klub sepak bola.
Dari sekian banyak akademi muda, ada segelintir yang dianggap paling menonjol di antara yang lain berkat kemampuan mereka memproduksi talenta-talenta terbaik sepak bola.
Bergabung ke salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia menjadi impian banyak anak-anak dan pemuda yang bermimpi berkarir di dunia sepak bola. Mereka memeram harapan jadi wonderkid sepak bola selanjutnya.
Nah, untuk mengetahui tempat-tempat terbaik di mana talenta-talenta muda ditempa secara world-class saat ini, berikut daftar akademi sepak bola terbaik di dunia.
Daftar Akademi Sepak Bola Terbaik di Dunia
La Masia de Can Planes
Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets, Carles Puyol, Gerard Pique, dan Francesc Fabregas, hanyalah beberapa dari banyaknya nama-nama besar dalam dunia sepak bola yang menjadi alumni dari akademi La Masia FC Barcelona.
Akademi ini sering dianggap sebagai yang terbaik di dunia berkat pencapaiannya menghasilkan para talenta terbaik. Pencapaian La Masia yang paling diingat mungkin dapat dilihat pada skuat Barcelona era pertengahan 2000-an sampai 2010-an asuhan Pep Guardiola yang merajai kompetisi Eropa dan domestik. Terdapat 9 pemain lulusan La Masia di dalam skuat Barcelona yang memenangi Liga Champions 2009.
Nama-nama terkemuka lain yang ditempa di akademi sepak bola terbaik di dunia ini antara lain, Pep Guardiola, Guillermo Amor, Sergi Barjuan, Albert Ferrer, Mikel Arteta, Victor Valdes, Luis Garcia, Pepe Reina, Jordi Alba, Pedro Rodriguez, Mauro Icardi, Thiago Alcantara, Ansu Fati, Pablo Gavi, dan masih banyak lagi.
Terbaru, La Masia mengorbitkan generasi wonderkid yang mereka tempa seperti misalnya Lamine Yamal, dan Marc Guiu.
Selain dikenal sebagai produsen pemain-pemain top, La Masia juga terkenal dengan filosofi bermainnya, yaitu gaya satu sentuhan (tiki-taka) yang digabungkan dengan gaya Total Football Johan Cruyff. Gaya permainan ini tidak hanya berdampak kepada Barca atau timnas Spanyol, namun juga telah memberi pengaruh kepada klub-klub lain di seluruh dunia.
Ajax Youth Academy/De Toekomst
Akademi muda milik raksasa Belanda, Ajax Amsterdam, ini disebut-sebut sebagai salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia. Akademi Ajax terkenal banyak menghasilkan pemain-pemain berbakat yang tersebar di Eropa.
Akademi ini sendiri memiliki 13 tim muda berbagai usia, mulai dari U7 sampai U18. Ajax memang sejak dulu dikenal sering mengandalkan pemain lulusan akademi, yang mana telah memberikan segudang trofi bagi tim berjuluk de Godenzonen ini. Selain itu, produksi talenta muda berkualitas mereka juga memberikan kontribusi signifikan dari segi finansial.
Meskipun sering menjual pemain ke klub lain, Ajax sepertinya tidak pernah kehabisan stok talenta muda. Konsistensi mereka dalam menghasilkan pemain berkelas membuat tim ini konsisten berada di jalur kesuksesan.
Ada begitu banyak nama-nama top yang muncul dari akademi sepakbola Ajax, sebut saja Rinus Michels, Johan Cruyff, Sjaak Swart, Ruud Krol, Marco van Basten, Frank de Boer, Ronald de Boer, Frank Rijkaard, Dennis Bergkamp, Edgar Davids, Patrick Kluivert, Clarence Seedorf, Edwin van Der Sar, Wesley Sneijder, Thomas Vermaelen, Jan Vertonghen, Rafael van der Vaart, Christian Eriksen, Donny van de Beek, Matthijs de Ligt, Noussair Mazraoui, Ryan Gravenberch, Jurrien Timber, dan masih banyak lagi.
Sporting CP Youth Academy/Academia Cristiano Ronaldo
Ketika membicarakan akademi Sporting CP, nama yang mungkin paling diingat sebagai alumninya adalah sang pemenang 5 Ballon d’Or serta salah satu pemain sepak bola terbaik yang pernah menginjakkan kaki di muka bumi, Cristiano Ronaldo.
Pada tahun 2020, Sporting CP resmi mengubah nama akademi sepak bola mereka menjadi Academia Cristiano Ronaldo untuk menghormati sang legenda sepakbola. Menyematkan nama salah satu pemain terbaik dunia ke dalam nama salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia sepertinya memang pilihan yang tepat.
Selain Ronaldo, akademi ini juga mencetak pemenang Ballon d’Or lain, yaitu Luis Figo. Akademi yang terletak di Alcochete ini juga menyumbang 10 pemain untuk timnas Portugal yang menjuarai Euro 2016.
Selain Figo dan Ronaldo, alumni-alumni terkemuka akademi Sporting CP lainnya, antara lain Paulo Futre, Beto, Manuel Bento, Simao Sabrosa, Ricardo Quaresma, Nani, Joao Moutinho, Rui Patricio, William Carvalho, Miguel Veloso, Joao Mario, Jose Fonte, dan Eric Dier.
SL Benfica Youth Academy
Kota Lisbon mungkin menjadi surga bagi talenta-talenta berbakat di dunia sepak bola. Selain akademi Sporting CP, akademi milik Benfica juga tidak kalah tenar di ibukota Portugal sebagai salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia.
Pada 2020, CIES Football Observatory, yang mengeluarkan ranking akademi sepak bola paling produktif di Eropa, memberikan skor tertinggi (81,3) kepada akademi Benfica. Meskipun bukan yang paling produktif dalam menghasilkan pemain yang tersebar di 31 divisi terbaik Eropa, skor tersebut menunjukkan kualitas yang dimiliki akademi yang terletak di Seixal ini.
Beberapa nama terbaik yang diproduksi akademi ini, antara lain Rui Costa, Maniche, Ruben Amorim, Bernardo Silva, Joao Cancelo, Ruben Dias, Ederson, Joao Felix, Victor Lindelof, Renato Sanches, Danilo Pereira, Goncalo Ramos, Andre Gomes, Florentino Luis, Mario Rui, Ricardo Horta, dan Antonio Silva.
La Fabrica
Meskipun mungkin tidak setenar La Masia dalam soal menghasilkan pemain-pemain terbaik, La Fabrica, sebutan untuk akademi Real Madrid, tetap merupakan salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia.
Banyak yang mungkin menilai Real Madrid sebagai salah satu tim yang ‘membeli’ kesuksesan lewat pembelian jor-joran yang beberapa kali mereka lakukan. Namun, raksasa Spanyol ini juga sebenarnya cukup baik dalam soal produksi talenta muda berbakat.
Nama-nama beken yang ditempa di akademi yang bermarkas di Ciudad Real Madrid ini, antara lain Raul Gonzalez, Iker Casillas, Guti, Emilio Butragueno, Chendo, Michel, Manolo Sanchis, Goyo Benito, Manuel Velazquez, Santiago Canizares, Diego Lopez, Alvaro Arbeloa, Roberto Soldado, Esteban Granero, Saul Niguez, Achraf Hakimi, Dani Carvajal, Juan Mata, Marcos Llorente, Emiliano Buendia, Alvaro Morata, Marcos Alonso, Nacho Fernandez, Pablo Sarabia, dan Sergio Reguilon.
Baca Juga: Pensiunnya Nomor Punggung Jude Bellingham di Birmingham City dan Pilihan Dilematis yang Membuntuti
Chelsea FC Academy
Akademi sepak bola tim asal kota London ini dapat dikatakan sedang produktif-produktifnya, terutama sejak era Roman Abramovich hingga sekarang. Meskipun beberapa kali disindir ‘sering menyia-menyiakan talenta muda,’ kualitas produk akademi Chelsea menjadi salah satu yang paling diperhitungkan di Inggris, atau mungkin dunia.
Ini dapat dilihat dari peringkat CIES Football Observatory per Februari 2023 yang menaruh Chelsea di posisi kedua sebagai tim dengan total lulusan akademi bernilai transfer terbesar (630 juta Euro), di bawah Benfica (670 juta Euro). Riset ini sendiri dilakukan terhadap pemain lulusan akademi berstatus home-grown yang aktif di lebih dari 50 liga profesional.
Beberapa alumni akademi The Blues yang terkenal, antara lain John Terry, Jimmy Greaves, Terry Venables, Ray Wilkins, Graeme Le Saux, Jamal Musiala, Declan Rice, Robert Huth, Nathan Ake, Reece James, Mason Mount, Andreas Christensen, Fikayo Tomori, Tammy Abraham, Callum Hudson-Odoi, Ruben Loftus-Cheek, Fabio Borini, Tariq Lamptey, dan Conor Gallagher.
Baca Juga: Jamal Musiala dan Momentum Piala Dunia 2022
GNK Dinamo Zagreb Academy/Hitrec-Kacian
Sepak bola Kroasia menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan setidaknya dalam 10 tahun terakhir. Banyak yang mungkin masih ingat bagaimana timnas Kroasia berhasil melaju hingga babak final Piala Dunia 2018 dan memberi perlawanan sengit terhadap Prancis pada laga tersebut.
Pencapaian ini tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan Kroasia mencetak banyak talenta muda. Salah satu tim yang berperan penting dalam hal ini ialah Dinamo Zagreb. Dari 23 pemain yang dibawa ke Rusia pada 2018, 10 di antaranya merupakan pemain yang pernah merasakan didikan akademi Hitrec-Kacian.
Beberapa lulusan terbaik akademi ini, antara lain Luka Modric, Mateo Kovacic, Josko Gvardiol, Robert Prosinecki, Dani Olmo, Vedran Corluka, Niko Kranjcar, Eduardo da Silva, Zvonimir Boban, Zvonimir Soldo, Igor Biscan, Dario Simic, dan Sime Vrsaljko.
Akademi Sepak Bola Brazil
Selain Eropa, Amerika Selatan juga menjadi rumah bagi akademi sepak bola terbaik di dunia. Untuk benua ini, Brazil dapat dikatakan merupakan salah satu pusat di mana para talenta terbaik dunia bermunculan.
Ada banyak klub di Brazil yang akademinya menghasilkan pemain berkualitas. Sehingga, agaknya sulit untuk memilih satu klub saja sebagai pemilik akademi sepak bola terbaik di dunia. Berikut beberapa klub Brazil dengan akademi sepak bola berkualitas beserta lulusan tersuksesnya.
Clube de Regatas do Flamengo Youth (Vinicius Junior, Zico, Aldair, Julio Cesar, Adriano, Lucas Paqueta)
Santos FC Youth (Neymar, Robinho, Rodrygo, Diego Ribas, Alex, Gabriel Barbosa, Felipe Anderson)
Gremio Foot-Ball Porto Alegrense Youth (Ronaldinho, Emerson Ferreira, Douglas Costa, Anderson, Lucas Leiva, Arthur Melo, Everton)
Fluminense FC Youth (Marcelo, Thiago Silva, Fabinho, Rafael da Silva, Gerson, Joao Pedro)
Sao Paulo FC Youth (Kaka, Cafu, Casemiro, Ederson, David Luiz, Lucas Moura, Eder Militao, Edmilson, Julio Baptista, Oscar, Antony, Emerson Royal, Bremer)
Baca Juga: Mengapa Posisi Kiper Ikonik Banget di Rusia?
Demikian daftar akademi sepak bola terbaik di dunia. Mungkin ada yang bertanya-tanya ke mana akademi klub-klub sepakbola Italia Italia, Jerman, atau Prancis? Atau juga akademi Manchester United yang terkenal lewat angkatan 92nya.
Daftar akademi sepak bola terbaik di dunia yang ditampilkan di atas hampir semuanya mengikuti ranking akademi sepak bola dalam berbagai kategori yang dikeluarkan oleh CIES Football Observatory.
Data-data yang dihimpun sendiri kebanyakan dirilis pada 2020-2023. Sehingga, ada beberapa tim yang mungkin sebelumnya dianggap banyak memproduksi pemain-pemain berkualitas namun saat ini sedang mengalami penurunan kualitas pemain muda yang dihasilkan.