Sediksi.com – Presiden Belarusia, Aleksandr Lukashenko, menjadi penengah dalam konflik bos Wagner dengan Vladimir Putin, Presiden Rusia.
Pada hari Sabtu, pasukan Wagner, kelompok tentara bayaran Rusia bergerak melewati perbatasan Ukraina-Rusia, mengepung Kota Rostov di Rusia, lalu menuju Moskow untuk memberontak pada Rusia, khususnya Kementerian Pertahanan Rusia (24/6).
Setengah jalan menuju Moskow, pemberontakan dibatalkan setelah negosiasi antara bos Wagner dan Putin yang ditengahi oleh Lukashenko mencapai kesepakatan.
Lukashenko juga menerima Yevgeny Prigozhin, bos Wagner sebagai eksil dan ia diberangkatkan ke Belarusia pada hari Minggu dengan jet pribadi (25/6).
Demi tidak terlibat perang, Belarusia pilih bantu Rusia
Dalam pemberontakan kelompok Wagner terhadap Rusia yang berlangsung kurang dari 36 jam tersebut, kemunculan Lukashenko, Presiden Belarusia menimbulkan rasa penasaran terkait apa yang membuatnya tiba-tiba muncul sebagai penengah dalam konflik internal Rusia ini.
Belarusia dan Rusia memiliki hubungan yang dekat dari aspek militer dan telah melakukan latihan militer bersama dua kali sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Tahun 2021, Belarusia menandatangani perjanjian keamanan yang mengizinkan pasukan Rusia untuk ditempatkan di sana setelah Lukashenko terus menolak perjanjian tersebut.
“Putin pasti telah memberikan banyak tekanan karena sebelum-sebelumnya Lukashenko selalu menolak untuk menerima pasukan Rusia,” kata Emily Ferris, peneliti di lembaga think-tank Royal United Services Institute.
Pada Januari hingga Februari 2022, pasukan Rusia mengadakan latihan militer bersama di Belarusia dan di bulan yang sama, sebanyak 30.000 tentara menginvasi Ukraina dari Belarusia.
Baca Juga: Pemberontakan Wagner, Ancaman Terbesar Putin
Tentara Rusia menginvasi Ukraina melalui dua arah, mereka bergerak dari Rusia dan Belarusia. Kejadian ini kemudian dikenal sebagai invasi pertama Rusia terhadap Ukraina.
Bagi Rusia, letak geografis Belarusia yang berbatasan langsung dengan Ukraina dan Rusia membuatnya menjadi rute paling strategis untuk meluncurkan serangan. Bahkan, Belarusia juga rute paling pendek untuk menuju Kyiv, ibukota Ukraina.
Setelah invasi, Belarusia mengizinkan pasukan Rusia menggunakan pangkalan udara militernya, untuk menembakkan rudal dari wilayah tersebut, menggunakan jalur rel, dan jalan raya.
Akibat dari keputusan ini, Belarusia juga ikut dikenai sanksi bersama Rusia. Bahkan, Belarusia juga mengizinkan Rusia menjadi gudang beberapa rudal Iskander yang bisa membawa hulu ledak nuklir dan telah dipindahkan sejak Maret.
Dari berbagai keterlibatan Belarusia dalam membantu Rusia melawan Ukraina, satu hal yang tidak dilakukan adalah mempertahankan tentara Belarusia agar tidak ikut perang melawan Ukraina,
“Ia (Lukashenko) melakukan segala hal untuk menghindari terlibat perang,” ucap Oleg Ignatov, peneliti lembaga think-tank International Crisis Group.
Dengan mempertahankan agar tentara Belarusia tidak terlibat perang di Ukraina, hal ini juga kemungkinan akan menjadi warisan terakhir Lukashenko yang telah menjadi Presiden Belarusia sejak 1994.
Bos Wagner diasingkan ke Belarusia atas putusan Lukashenko
Besarnya peran militer Rusia membuat Belarusia, salah satu negara termiskin di Eropa ini kesulitan untuk menolak dengan tegas permintaan Rusia, atau mencoba tidak ikut campur.
Selain sebagai penengah, Lukashenko juga mengizinkan Prigozhin diasingkan ke negaranya. Keputusan Lukashenko ini memperkuat hubungan Belarusia-Rusia sekaligus meningkatkan kepercayaan Putin kepada Lukashenko sebagai aliansi.
Setelah setuju menghentikan pemberontakan, Prigozhin dan pasukannya bubar dari jalanan yang awalnya akan menuju Moskow dan mengosongkan Rostov, kota pertama yang dikepung oleh pasukan Wagner dalam pemberontakan ini.
Prigozhin kemudian naik mobil menuju bandara sebelum akhirnya terbang ke Belarusia menggunakan jet pribadi.
Keputusan Lukashenko ini rupanya kontra dengan pemimpin oposisi Belarusia yang diasingkan, Svetlana Tikhanovskaya dengan mengatakan bahwa menerima Prigozhin untuk diasingkan di Belarusia hanya “menambah faktor ketidakstabilan” negara karena negara sudah tidak butuh “menambah penjahat dan bandit.”
Belarusia sendiri sudah memenjarakan sebanyak 1.461 tahanan politik sejak 1 Maret 2023 menurut Viasna, organisasi hak asasi manusia Belarusia.
Tidak terkecuali Tikhanovskaya sendiri dan beberapa tokoh politik Belarusia lainnya yang beraliansi dengannya karena menjadi oposisi Lukashenko.
Nasib pasukan Wagner setelah pemberontakan dibatalkan
Sementara itu, nasib pasukan Wagner sedang tidak dapat dipastikan, sedangkan Prigozhin sendiri sudah diamankan di Belarusia meskipun keberadaannya belum bisa dipastikan.
Baik Prigozhin maupun pasukan Wagner awalnya dijanjikan untuk mendapatkan amnesti, ditambah pasukan Wagner juga mendapat tawaran untuk bergabung dengan tentara reguler Rusia.
Dalam waktu singkat dan seiring dengan meredanya konflik, Rusia mengubah keputusannya sendiri.
Menurut laporan terakhir, Rusia mencabut tuntutan hukum terhadap pasukan Wagner dan sedang disiapkan untuk menyerahkan perlengkapan mereka, termasuk senjata kepada Kementerian Pertahanan Rusia.
