Prokrastinasi adalah Kebiasaan Menunda Pekerjaan, Ini 6 Cara Mengatasinya

Prokrastinasi adalah Kebiasaan Menunda Pekerjaan, Ini 6 Cara Mengatasinya

apa itu prokrastinasi

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda sebuah pekerjaan penting. Kebiasaan ini ditandai dengan kesulitan untuk memulai atau menyelesaikan pekerjaan.

Biasanya orang yang mengalami prokrastinasi ini akan memilih melakukan pekerjaan lain yang tidak begitu penting, kegiatan yang lebih menyenangkan atau lebih mudah.

Mereka lebih memilih hal-hal macam itu ketimbang pekerjaan yang urgensinya lebih tinggi, atau bahkah malah tidak melakukan apa pun.

Contohnya seperti melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan, seperti scrolling media sosial, menonton Youtube, atau kegiatan lainnya, alih-alih berfokus pada tugas yang membutuhkan usaha, dan konsentrasi lebih.

Terdengar seperti kebiasaan umum, kah? Namun prokrastinasi ini memiliki konsekuensi negatif yang cukup signifikan terhadap produktivitas dan manajemen waktu kalian loh.

Apa Penyebab Prokrastinasi?

Proses dari prokrastinasi ini melibatkan pergulatan batin dalam diri seseorang. Artinya, kebiasaan ini bisa hadir dari perasaan yang saling bertentangan.

Di satu sisi, kamu sadar terhadap pentingnya pekerjaan yang sedang dikerjakan ini. Kesadaran ini didorong dari faktor eksternal seperti deadline, kewajiban, atau tuntutan dari orang lain.

Di sisi lainnya, ada faktor internal yang berpengaruh dalam menunda pekerjaan tersebut. Faktor internal diantaranya adalah kurangnya motivasi, takut gagal, perfeksionisme, kesulitan memulai pekerjaan, atau lebih menyukai bersenang-senang atau bersantai terlebih dahulu.

Kebiasaan ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Beberapa orang mungkin memiliki kesulitan tersendiri, seperti perasaan meragukan diri sendiri atau kecemasaan terkait pekerjaan yang sedang dilakukan. Perasaan takut akan kegagalan atau tidak memenuhi standar tinggi yang diharapkan.

Perasaan ini berhubungan dengan perfeksionisme, keinginan untuk melakukan segala hal dengan sempurna, yang malah dapat menyebabkan seseorang menunda pekerjaan atau melakukan perencanaan/persiapan berlebihan sebelum memulai.

Selain itu, managemen waktu yang buruk dan kesulitan dalam mengorganisir pekerjaan juga bepengaruh. Seseorang dapat memiliki kesulitan dalam memprioritaskan tugas mana yang harus dikerjaan duluan, dan mengestimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.

Apakah Procrastination sama dengan Malas?

Mungkin terlintas pertanyaan di benak kalian, Loh, kalau begitu apa bedanya dengan males-malesan?

Walaupun memiliki konsep yang mirip dan berhubungan, dua hal itu bukanlah hal yang sama.

Contohnya seperti ini, seseorang yang mengalami prokrastinasi akan memilih untuk menunda pekerjaan dengan sengaja, walau mereka tahu pekerjaan tersebut harus diselesaikan. Pilihan ini dilakukan secara sadar.

Prokrastinasi, biasanya, secara spesifik mengarah ke task-oriented (hal-hal berbau pekerjaan atau tugas). Di mana ada kemauan dalam memulai atau menyelesaikan pekerjaan/tugas tersebut namun terhambat oleh rasa takut, merasa kewalahan (overwhelmed), dan kekurangan motivasi.

Sementara itu, malas dapat didefinisikan sebagai kengganan dengan sengaja untuk mengerahkan upaya yang diperlukan. Kemalasan lebih mengarah ke sikap atau kondisi pikiran di mana seseorang menghindari segala jenis pekerjaan atau aktivitas.

Kemalasan adalah sifat yang lebih luas, dan mencakup kekurangan motivasi dan upaya dalam berbagai aspek kehidupan. Seseorang yang malas tidak hanya menghindari pekerjaan atau tanggung jawab, tetapi juga aktivitas fisik, pengembangan diri, atau melakukan interaksi sosial.

Akibat dari Procrastination

Konsekuensi dari prokrastinasi memanglah merugikan. Seseorang akan sering mengalami stres dan kecemasan yang meningkat ketika deadline semakin dekat, hal ini berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Menunda-nunda dapat menyebabkan kehilangan kesempatan, kinerja yang terganggu, dan penurunan produktivitas.

Selain itu, juga dapat memperkuat persepsi negatif terhadap diri sendiri, karena seseorang dapat memandang diri mereka sebagai pemalas, tidak dapat diandalkan, atau tidak mampu memenuhi tanggung jawab mereka. Persepsi negatif tersebut dapat membuat siklus yang sama, dimana ada ketidakpercayaan diri dalam menyelesaikan pekerjaan yang malah mengulangi procrastination kembali.

Cara Mengatasi Prokrastinasi Agar Tidak Lagi Menunda Pekerjaan

Prokrastinasi adalah Kebiasaan Menunda Pekerjaan, Ini 6 Cara Mengatasinya - apa itu prokrastinasi 1
Unsplash/Brett Jordan

Mengatasi procrastination dibutuhkan kesadaran untuk berubah dan strategi agar pekerjaan lebih efisien. Nah, jangan takut semisal kamu terus-terusan mengalami procrastination. Ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya,

  1. Gunakan kalender atau monthly planner. Cobalah menulis setiap deadline di tanggalnya agar kamu tau kapan harus menyelesaikan pekerjaan tersebut.
  2. Bagi tugas-tugas besar ke dalam beberapa langkah kecil, jadwalkan setiap langkah dalam agenda/planner agar tidak terlalu berat dalam pengerjaannya. Perlahan tapi pasti!
  3. Beri prioritas dalam pekerjaan. Mulai dari pekerjaan yang paling dekat dengan deadline atau yang paling urgent untuk diselesaikan.
  4. Kurangi distraksi ketika bekerja. Jauhkan gadget ketika bekerja (stop dulu sosmednya!) atau batasi penggunaan laptop selain hal di luar pekerjaan (tutup Netflix mu!). Pergi ke perpustakaan atau workspace lainnya jika dibutuhkan.
  5. Jadwalkan waktu istirahat agar kamu tidak kelelahan, karena pekerjaanmu bisa tidak efisien dan maksimal.
  6. Self-reward! Ga perlu macem-macem kok. Sekedar mengingatkan dan menghadiahi dirimu sendiri saja karena sudah berhasil melewati pekerjaan tersebut.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel