Asal Usul Peringatan Hari Perempuan Internasional 8 Maret

Asal Usul Peringatan Hari Perempuan Internasional 8 Maret

Hari Perempuan Internasional

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Hari Perempuan Internasional atau lebih dikenal sebagai IWD (International Women’s Day) diperingati setiap tanggal 8 Maret di seluruh dunia. IWD sendiri telah diperingati selama lebih dari satu abad dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun juga mengakui IWD sebagai salah satu peringatan tahunan.

Tahun ini, dikutip dari internationalwomensday.com IWD mengambil tema kampanye “Embrace Equity” yang menyampaikan pesan untuk merangkul kesetaraan dan keadilan.

Tujuannya ialah agar orang-orang menyadari dan membicarakan mengapa “kesempatan yang sama masih belum cukup”. Sebab orang-orang punya titik awal yang berbeda, sehingga inklusi dan rasa memiliki yang sungguh-sungguh memerlukan tindakan yang berkeadilan.

Lalu, bagaimanakah asal usul Hari Perempuan Internasional?

Masih dari internationalwomensday.com, asal-usul IWD bisa dilacak dari awal abad 20. Serangkaian peristiwa yang terjadi antara tahun 1908 sampai 1917 merupakan cikal bakal peringatan Hari Perempuan Internasional.

Peristiwa-peristiwa ini terkait dengan perjuangan perempuan dari berbagai negara dalam memperjuangkan haknya. Berikut ulasan terkait apa saja yang jadi latar belakang peringatan Hari Perempuan Internasional.

Ribuan Perempuan Turun ke Jalan Kota New York

Pada tahun 1908, sebanyak 15 ribu perempuan turun ke jalan kota New York menuntut pemotongan jam kerja, upah yang lebih layak, serta hak pilih. Keadaan saat itu mengharuskan orang-orang turun ke jalan menyuarakan apa yang bakal membuat kehidupan jadi lebih baik.

Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 28 Februari 1909, Hari Perempuan Nasional atau National Woman’s Day (NWD) dideklarasikan oleh Partai Sosialis Amerika. Semenjak dideklarasikan, NWD terus diperingati hingga tahun 1913.

Konferensi Internasional Perempuan Pekerja Kedua

Pada tahun 1910, Konferensi Internasional Perempuan Pekerja Kedua dihelat di Copenhagen, Denmark, dan diikuti lebih dari 100 perempuan dari 17 negara. Dalam konferensi ini, salah seorang tokoh Partai Sosial Demokrat Jerman, Clara Zetkin, mengajukan ide tentang peringatan Hari Perempuan Internasional

Terinspirasi dari Woman’s Day di Amerika, Zetkin kemudian mengusulkan sebuah peringatan tahunan serupa. Harapan dari hadirnya peringatan semacam ini ialah agar tuntutan-tuntutan perempuan di berbagai penjuru dunia dapat segera direalisasikan.

Forum itu bersepakat dan usulan Zetkin ini mendapat persetujuan penuh dari para peserta konferensi dan melahirkan Hari Perempuan Internasional.

Peringatan Hari Perempuan Internasional Pertama

Setahun berselang, tepatnya pada tanggal 19 Maret 1911, Hari Perempuan Internasional pertama diperingati di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss. Sebagai awalan, ini cukup baik, sebelum kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki turun ke jalan menyuarakan tuntutan-tuntutan perempuan. Mereka mengkampanyekan terkait hak di tempat kerja, hak untuk memperoleh peningkatan kapasitas, hak untuk memilih dan dipilih, serta tuntutan untuk mengakhiri segala bentuk diskrimasi terhadap perempuan.

Mengapa Tanggal 8 Maret?

Ketika Clara Zetkin mengajukan ide Hari Perempuan Internasional, ia tidak menetapkan tanggal pasti untuk perayaan hari tersebut. Lalu, mengapa kemudian tanggal 8 Maret yang akhirnya dipilih?

Pemilihan tanggal tersebut tidak dapat dilepaskan dari peristiwa penting yang terjadi di Rusia pada tahun 1913-1917. Perempuan di Rusia memperingati Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada tanggal 23 Februari 1913.

Kemudian pada tahun 1917, di tanggal yang sama, para perempuan Rusia melakukan aksi “Roti dan Damai” sebagai respon atas tewasnya lebih dari 2 juta tentara Rusia selama Perang Dunia I.

Aksi ini bertahan selama 4 hari sampai akhirnya Tsar dipaksa melepaskan takhtanya di Rusia dan diikuti dengan keputusan dari pemerintahan sementara untuk memberikan hak pilih kepada perempuan.

Dari sini perlu diketahui bahwa sistem penanggalan di Rusia pada saat itu masih mengikuti penanggalan kalender Julian. Berbeda dari sistem penanggalan Gregorian yang lebih umum digunakan saat ini.

Sehingga tanggal 23 Februari di atas, jika diterjemahkan ke dalam penanggalan kalender Gregorian, merupakan tanggal 8 Maret yang kini menjadi tanggal tetap peringatan Hari Perempuan Internasional.

Itulah secara singkat penjelasan mengenai asal-usul Hari Perempuan Internasional yang diperingati secara luas di seluruh dunia. Perjuangan perempuan bukan hanya soal perempuan, tetapi juga mencakup aspirasi umum soal kehidupan yang lebih baik.

Jadi, maukah kamu bergabung untuk memperingati hari bersejarah ini?

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel