6 Langkah dan Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan, Menjaga Reputasi Tetap Baik

6 Langkah dan Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan, Menjaga Reputasi Tetap Baik

Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Apakah kamu punya rencana resign kerja? Bagaimana cara mengundurkan diri dari pekerjaan secara baik dan profesional?

Sebagian besar kita pernah keluar dari pekerjaannya. Entah itu secara baik-baik, atau secara ngasal aja pokoknya keluar.

Apa pun alasannya, resign merupakan hak dari setiap pekerja. Namun, alangkah baiknya, dalam pekerjaan kita perlu menjunjung profesionalisme.

Bergantung pada cara mengundurkan diri dari pekerjaan yang dilakukan, reputasi seseorang bisa terpengaruh. Tentu sangat dianjurkan untuk keluar secara baik-baik agar hubungan yang terjalin tidak terganggu dan tetap berpotensi menguntungkan.

Ada beberapa cara mengundurkan diri dari pekerjaan yang tidak merugikan di pemberi kerja dan tidak mencoreng reputasi kita.

Alasan Mengundurkan Diri dari Pekerjaan

Gaji dan Apresiasi yang Tidak Layak

Siapa yang betah bekerja dengan gaji yang kecil, apalagi baru-baru ini harga BBM melonjak naik, maka, capat atau lambat, harga bahan pokok lain juga akan turut naik. Itu sebabnya gaji sering jadi alasan untuk mengundurkan diri. Apalagi, kerjaannya banyak banget sementara bayarannya nggak cukup.

Alasan gaji kecil itu sangat wajar dan dapat diterima atasan jika kita mengkomunikasikan dengan baik. Apabila ada pekerjaan lain yang mampu membayar kamu dengan gaji yang layak, tentu atasan kamu tidak akan bisa menghentikan kehendak kamu untuk resign.

Baca Juga: Bingung Cari Pendapatan Tambahan? Coba 5 Situs Kerja Online dari Rumah Ini!

Sistem Kerja yang Tidak Manusiawi

Siapa di sini yang pernah disuruh lembur tapi tidak dibayar? Kerja lembur bagai kuda!

Sistem kerja yang cenderung menekan produktifitas dan memberlakukan jam kerja yang panjang kerap kali terjadi di Indonesia dan banyak orang yang tutup mata soal ini. Misalnya, jam kerja panjang maupun jumlah pekerjaan yang kelewatan.

Hal itu kerap menjadi alasan utama mengapa karyawan ingin cepat-cepat cabut dari tempat kerja semacam itu. Ya kali, tangan cuma dua, otak cuma satu, tapi pekerjaannya sebanyak itu.

Sedikit informasi, bahwa menurut pakar psikologi K. Anders Ericsson, orang hanya dapat mencapai produktifitas terbaik selama empat sampai lima saja. Kalau lebih dari itu, maka hasil pekerjaannya menjadi datar atau justru memburuk.

Bekerja di Bawah Atasan yang Bossy dan Kolot

Mendapatkan atasan yang baik adalah pekerjaan idaman semua orang. Namun jika sebaliknya, kita mendapat bos yang suka memerintah, menyuruh-nyuruh yang di luar pekerjaan, atau yang berwatak perfeksionis, itu sih penderitaan.

Kemungkinan besar bos seperti itu akan lebih sering mendapat surat pengunduran diri dari para karyawan. Barangkali kita adalah salah satunya.

Lingkungan Kerja yang Diskriminatif dan Toxic

Bekerja di lingkungan toxic memang bikin pening. Tentunya, kita akan merasa tidak nyaman, terganggu, produktifitas dan kualitas kerja juga akan menurun. Jika kita merasa tidak dapat membalikkan keadaan, maka tidak ada pilihan lain kecuali resign sih.

Cara Mengundurkan Diri dari Pekerjaan

Mempunyai Alasan yang Tepat

Jadi gimana, apakah kamu sudah memiliki alasan yang tepat untuk resign dari pekerjaan kamu? Kalau belum, kamu perlu mengidentifikasi masalah apa yang sedang terjadi sehingga mendorong kamu menghendaki resign kerja.

Resign kerja memerlukan alasan yang kuat agar diri kamu tampak professional. Katakan apa yang sebenarnya terjadi dan membuat kamu tidak betah. Dengan berterus terang, biasanya kita akan menemui titik terang.

Kapan waktu yang tepat untuk resign? Waktu yang baik untuk resign ialah satu bulan sebelum kita resmi keluar dari pekerjaan. Dalam satu bulan itu, kita akan tetap bertanggung jawab terhadap sisa-sisa pekerjaan yang ada, dan kamu juga tampak profesional di mata atasan.

Mengkomunikasikan pada Atasan

Dengan berkomunikasi kepada atasan, nantinya kita akan diberikan solusi atas masalah kamu. Itu tidak ada salahnya, biarkan atasan tahu tentang sesuatu yang membuat kamu tidak betah. Atasan yang baik akan mendengarkan keluhan anak buahnya, juga menunjukkan resiko dari keputusan yang kamu buat.

Untuk berkomunikasi dengan atasan, kita tidak perlu tampak emosional dan gunakan lah kata-kata yang sopan saja. Tentu saja perlu menjaga sikap agar tak dipandang kurang ajar.

Menulis Surat Pengunduran Diri

Hal ini merupakan tahap paling penting karena prosedur ini akan sangat menentukan diterima atau tidaknya pamitan resign. Ya, kita hanya perlu menulis dan mengisi biodata diri untuk kemudian menyerahkan surat pengunduran diri. Perlu digaris bawahi, bahasa yang digunakan dalam surat pengunduran diri harus lah bahasa formal dan sopan.

Menyelesaikan Tugas Hingga Hari Terakhir Kerja

Walaupun hari resign kerja sudah ditentukan, kita masih memiliki tugas sampai hari itu tiba. Dalam sisa-sisa tugas, kerjakan lah semua itu dengan baik. Jangan mentang-mentang mau resign, lalu bekerja ogah-ogahan.

Biasanya, selagi kita menyelesaikan tugas menjelang hari resign, tempat kerja akan mencari pengganti yang nantinya akan mengisi posisi yang hendak ditinggalkan.

Memastikan Handover Berjalan Lancar

Sebelum resign, kita perlu berdiskusi dengan atasan perihal peralihan tanggung jawab. Dengan adanya diskusi tersebut, besar kemungkinannya proses handover akan menemui solusi terbaik. Untuk membantu kamu melakukan proses handover, siapkan beberapa file penting dan catatan kecil untuk calon karyawan.

Bila perlu, lakukan lah pertemuan dengan karyawan baru. Hal itu menjadi penting ketika karyawan baru memiliki pertanyaan, penjelasan, dan rincian atas hal-hal yang barangkali tidak tertuliskan. Dengan bertemu karyawan penggantimu, kamu juga akan memudahkannya dalam beradaptasi terhadap pekerjaan barunya.

Berpamitan

Setelah semua proses dan cara mengundurkan diri dari pekerjaan disetujui, yang harus kita lakukan saat berikutnya adalah berpamitan dengan rekan-rekan kerja yang lain. Kita bisa memberikan kesan baik di saat-saat terakhir agar tampak professional dan tetap menjaga hubungan baik.

Demikian cara mengundurkan diri dari pekerjaan perlu dilakukan. Jadi, apakah kamu sudah menyiapkan pekerjaan pengganti?

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel