Sediksi.com – Kiper andalan Manchester United (MU), David De Gea, menjadi pemain yang paling disorot pada pertandingan menghadapi West Ham (8/5/2023). Pertandingan tersebut sendiri berakhir dengan kekalahan MU 1-0.
Hasil ini membuat tim setan merah gagal menyalip Newcastle United, yang takluk dari Arsenal 2-0, di peringkat ketiga klasemen sementara. Selain itu, kekalahan tersebut juga membuat posisi anak asuh Erik Ten Hag di 4 besar semakin terancam.
MU saat ini hanya berselisih 1 poin dari Liverpool di peringkat 5, meskipun masih menyimpan 1 laga lebih banyak dari The Reds. Secara matematis, 4 tim di bawah MU, yaitu Liverpool, Tottenham, Brighton, serta Aston Villa, masih berpeluang finis di peringkat 4 klasemen Premier League 2022/2023.
Dalam pertandingan yang digelar di London Stadium, David De Gea dianggap sebagai biang keladi kekalahan dari West Ham. Ia gagal menghalau sepakan Said Benrahma di menit 27. Banyak yang menilai bahwa kiper sekelas David De Gea harusnya mudah mengatasinya.
Meskipun bola sempat memantul ke tanah, laju dan arah bola sendiri tidak banyak berubah. Sehingga, banyak yang menganggap kegagalan David De Gea tersebut sebagai sebuah blunder. Gol Benrahma menjadinya satu-satunya gol yang tercipta dalam laga tersebut.
Tidak adil jika De Gea disebut sebagai satu-satunya alasan kegagalan MU meraih poin pada laga tersebut. Lini serang MU yang terlihat tumpul, juga berkontribusi atas kekalahan tersebut.
Blunder ini bukan yang pertama bagi David De Gea musim ini. Dikutip dari Opta, De Gea juga melakukan kesalahan fatal berujung gol pada laga melawan Sevilla, Brentford, dan Everton. Bersama Hugo Lloris, David De Gea telah mencatatkan blunder kiper terbanyak di antara tim-tim Premier League musim ini.
Hal ini kemudian membuat masa depan David De Gea bersama MU semakin dipertanyakan. Banyak yang menilai bahwa sudah waktunya MU move on dan mencari kiper pengganti.
Bukan cuma blunder, kecakapan distribusi bola De Gea juga dianggap lemah. Sebagai seorang shot stopper, De Gea masih dinilai sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Di era sepak bola modern, kecakapan menahan serangan ke arah gawang tak cukup. Kiper juga dituntut bisa terlibat aktif dalam permainan, baik saat bertahan maupun menyerang. Kemampuan dan ketenangan saat menguasai bola kian penting.
Jika MU serius mempertimbangkan opsi mencari pengganti De Gea, tentu saja mereka harus mencari kiper dengan kemampuan komplit khas kiper modern. Meski De Gea dikabarkan akan menandatangani kontrak baru, bukan tidak mungkin jika MU akan membeli calon kiper pengganti di bursa transfer nanti.
Nama-nama berikut bisa jadi opsi pengganti David De Gea sebagai kiper utama.
Baca Juga: Butuh Sosok Mesin Gol Tambahan, Ini 5 Penyerang yang Masuk Daftar Transfer MU Musim Depan
4 Calon Pengganti David De Gea
David Raya
Kiper asal Spanyol ini menjadi perbincangan berkat penampilan gemilangnya bersama Brentford di musim ini. Kiper dengan harga pasar sekitar 25 juta Euro ini dinilai bisa menjadi pengganti yang tepat bagi David De Gea.
Raya telah mencatatkan total 36 laga di semua kompetisi, dengan jumlah kebobolan 46 dan total clean sheet sebanyak 10. Di Premier League sendiri, Raya mencatatkan jumlah saves terbanyak, 146, dan menjadi favorit peraih penghargaan Golden Glove Premier League menurut situs Squawka.
Untuk urusan build-up, kiper berusia 27 tahun ini dinilai jauh lebih baik dari De Gea. Hal ini disebut-sebut menjadi salah satu alasan utama Raya masuk ke dalam skuad timnas Spanyol pada Piala Dunia 2022.
Dilansir dari Squawka, secara statistik, jumlah passing rata-rata per pertandingan David Raya di Premier League musim ini sebesar 38,3 dengan rata-rata umpan panjang (long passes) sebesar 25,6. Jumlah ini lebih besar dari De Gea yang masing-masing berada di angka 29 dan 14 per pertandingan.
Meskipun dari segi persentase passing De Gea (68,5%) unggul dari Raya (61,02%), namun dari segi jumlah keberhasilan umpan (passes completed) per pertandingan, Raya (23,4) lebih unggul dari De Gea (19,9). Terkait long passes per pertandingan, Raya juga lebih unggul, baik dari segi keberhasilan (10,8 berbanding 5,1), maupun dari segi persentase (42,66% berbanding 36,5%).
Baca Juga: Mengapa Posisi Kiper Ikonik Banget di Rusia?
Diogo Costa
Nama kiper andalan FC Porto dan timnas Portugal ini cukup santer dikaitkan dengan Manchester United. Costa menjadi salah satu kiper muda berbakat yang sangat diperhitungkan.
Bersama FC Porto di musim ini, ia telah mencatatkan total 18 clean sheet dan 27 kali kemasukan dari total 37 pertandingan di semua kompetisi.
Kiper berusia 23 tahun ini sangat terampil dalam soal distribusi bola. Dikutip dari laman whoscored, persentasi rata-rata akurasi passing Costa musim ini, baik bersama Porto dan Portugal, berada di angka 72,4%, dengan total passing rata-rata per pertandingan sebesar 34,2 serta rata-rata long balls per pertandingan sebesar 7,8.
Dikutip dari transfermarkt, harga pasaran Diogo Costa sendiri saat ini berada di kisaran 45 juta, jumlah yang menjadikannya salah satu kiper dengan nilai pasar termahal di dunia saat ini.
Andre Onana
Selanjutnya ada nama kiper Inter Milan yang pernah bermain di bawah asuhan Ten Hag saat masih berseragam Ajax, Andre Onana. Jika kiper asal Kamerun ini pindah ke MU, ia kemungkinan tidak akan sulit beradaptasi dengan pola permainan Ten Hag.
Di musim ini, Onana telah mencatatkan total 36 pertandingan, dengan jumlah kemasukan 30 dan jumlah clean sheet 17, di semua kompetisi bersama Inter.
Untuk urusan distribusi, statistik dari whoscored memperlihatkan bahwa kiper berusia 27 tahun ini telah mencatatkan jumlah rata-rata passing per laga sebesar 36,9, dengan jumlah long balls sebesar 6,9 per laga. Persentase passing rata-rata Onana sendiri terbilang cukup tinggi, yaitu di angka 77,9%.
Terkait harga, MU paling tidak harus mengeluarkan sekitar 20 juta Euro untuk memboyong pemain lulusan akademi La Masia ini ke Old Trafford.
Robert Sanchez
Terakhir ada nama penjaga gawang yang saat ini memperkuat tim Premier League yang sedang naik daun, Brighton & Hove Albion. Meskipun dalam beberapa pertandingan terakhir lebih sering dicadangkan, Robert Sanchez masih layak untuk dijadikan pertimbangan kiper MU selanjutnya.
Pada musim ini, Sanchez telah mencatatkan total 25 penampilan, dengan jumlah kemasukan 30 dan 8 clean sheet, bersama Brighton di semua kompetisi.
Gaya bermain Brighton yang banyak mengandalkan umpan-umpan pendek serta build-up serangan dari belakang, membuat kemampuan distribusi kiper asal Spanyol ini layak diperhitungkan.
Di Premier League musim ini, statistik Squawka memperlihatkan jumlah passing rata-rata per pertandingan Sanchez (29,3) dan De Gea (29) cukup mirip. Sanchez (21,9) unggul dari segi keberhasilan umpan dibanding De Gea (19,9), serta dari segi persentase (74,74% berbanding 68,5%).
Dari segi long passes, De Gea mengungguli Sanchez, baik dari segi jumlah per pertandingan (14 berbanding 10,4), keberhasilan (5,1 berbanding 3,4), serta persentase (36,5% berbanding 32,22%).
Sanchez memang sedang mengalami penurunan performa musim ini. Namun, jika melihat penampilannya di awal musim serta pada musim-musim sebelumnya, ditambah fakta bahwa ia masih berusia 25 tahun, Sanchez memiliki potensi untuk menjadi salah satu kiper top di masa depan.
Sehingga, memasukkan kiper yang memiliki harga pasar sekitar 32 juta Euro ini ke dalam daftar calon pengganti David De Gea bukanlah pilihan yang buruk.
Nah, itu tadi beberapa nama yang layak untuk dipertimbangkan Manchester United sebagai sosok penerus David De Gea. Seperti yang dikatakan Ten Hag, bahwa setiap era pasti akan menemui akhirnya, begitu pula dengan De Gea.
Setelah berseragam MU selama lebih dari satu dekade dengan 400 pertandingan lebih yang sudah dilalui serta kontribusi luar biasa bagi tim yang berada dalam berbagai periode jatuh-bangun, mungkin momen untuk berpisah sudah dekat bagi De Gea.
Sistem bermain Ten Hag di MU mengharuskan kiper punya kemampuan komplet. Perubahan di bawah mistar kian mendesak, kecuali De Gea bisa segera memenuhi tuntutan Ten Hag.
