Sediksi.com – Gaya belajar kinestetik itu dapat diidentifikasi dan nyata. Sayangnya, individu dengan gaya belajar ini, yang mungkin juga mencakup dirimu, sering dianggap sebagai orang yang malas, kurang fokus, atau kurang serius, meskipun sebenarnya ini adalah cara belajarnya yang alami. Individu kinestetik membutuhkan aktivitas fisik saat belajar, berbeda dengan teman-teman yang belajar dengan duduk tegak dan santun.
Sebenarnya, bukan berarti cara belajar kinestetik kurang elegan. Gaya belajar ini memerlukan pengalaman fisik dan praktik. Hanya dengan duduk diam, mereka bisa cepat terdistraksi, kesulitan memahami konsep abstrak dan teori, bahkan bisa menyebabkan stres.
Namun, jangan tergesa-gesa mengklaim diri sebagai anak kinestetik. Hanya mereka dengan tipe belajar ini yang bisa menyatakan bahwa membaca buku sambil duduk di kelas bisa menyebabkan stres. Lalu, bagaimana sebenarnya karakteristik orang dengan gaya belajar kinestetik dan apa metode belajar yang paling sesuai untuk mereka?
Pengertian Gaya Belajar Kinestetik?
Beberapa penelitian tentang variasi gaya belajar anak telah muncul sejak beberapa dekade yang lalu. Sebagai contoh, Rita Dunn dan Kenneth Dunn dalam bukunya “Teaching Students through Their Individual Learning Styles: A Practical Approach” (1978) menemukan bahwa sekitar 20-30% anak usia sekolah memiliki gaya belajar auditori, 40% memiliki gaya belajar visual, dan 30-40% mengembangkan gaya belajar kinestetik atau visual-kinestetik.
Temuan lain dari Walter B. Barbe dan M.N.J. Milone dalam artikel “What We Know About Modality Strengths” di Jurnal Educational Leadership (1981) menunjukkan bahwa gaya belajar yang paling umum di kalangan anak sekolah dasar adalah visual (30%) atau campuran (30%), auditori (25%), dan kinestetik (15%).
Meskipun hasil penelitian para ahli belum memberikan gambaran pasti tentang proporsi gaya belajar di kalangan anak usia sekolah, riset-riset tersebut menegaskan adanya variasi gaya belajar di antara peserta didik dan kemungkinan perubahan tersebut seiring dengan perkembangan usia.
Terkait gaya belajar kinestetik, anak yang termasuk dalam kategori ini cenderung lebih suka melakukan aktivitas pembelajaran yang melibatkan gerakan fisik. Mereka tidak ingin hanya duduk diam dalam waktu yang lama karena minat eksplorasi mereka cukup besar.
Anak dengan gaya belajar kinestetik lebih mudah mengingat dan memahami informasi melalui pengalaman sentuhan atau gerakan fisik, sehingga mereka lebih menyukai keterlibatan langsung dalam proses penggalian informasi dibandingkan dengan mendengarkan ceramah atau membaca teks.
Ciri-Ciri Gaya Belajar Kinestetik
Dikutip dari berbagai sumber termasuk Quantum Teaching (2014) oleh Bobbi DePorter dkk, LifeHack, Verywell Family, publikasi Kemdikbudristek, dan lainnya, berikut adalah tanda-tanda karakteristik individu dengan gaya belajar kinestetik:
- Memiliki preferensi belajar melalui pendekatan praktik.
- Sering menunjukkan kecenderungan menulis sambil membaca.
- Menyukai tugas yang berbentuk proyek.
- Kerap berbicara dengan gerakan tangan dan gestur tertentu.
- Lebih nyaman berdekatan atau berinteraksi dengan orang lain.
- Menggunakan sentuhan untuk mendapatkan perhatian.
- Mudah mengingat pengalaman yang telah dilakukan.
- Sulit mengingat informasi yang diterima secara verbal atau visual.
- Sering belajar sambil melakukan aktivitas lain.
- Menginginkan lebih banyak gerakan fisik dalam pembelajaran.
- Memerlukan istirahat lebih sering selama proses belajar.
- Menyukai kegiatan belajar yang melibatkan gerakan fisik, seperti permainan.
- Lebih efektif dalam menghafal dengan berjalan atau melihat.
- Kesulitan untuk duduk diam dan berkonsentrasi dalam jangka waktu lama.
- Lebih mudah memahami materi berbasis praktik dibandingkan konsep teoritis.
- Cenderung menemukan inovasi melalui eksperimen berulang.
- Kurang tertarik membaca buku dalam waktu yang lama.
- Aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.
- Lebih suka melakukan sesuatu daripada membaca.
- Tidak selalu mahir dalam mengeja kata-kata.
- Menyukai belajar pemecahan masalah dengan pendekatan praktik.
Tips Gaya Belajar Kinestetik
Berikut adalah beberapa metode yang dapat diterapkan saat belajar dengan gaya kinestetik:
- Coba belajar sambil berjalan.
- Bergerak atau menghadap dinding saat menjelaskan suatu konsep.
- Lakukan aktivitas yang sesuai dengan apa yang diucapkan.
- Praktikkan mengingat sesuatu dengan mengulangi gerakan.
- Gunakan spidol, pulpen, atau pensil saat menulis kata-kata untuk memberikan rasa keyakinan.
- Gunakan jari saat menghafal, baik menulis di atas meja atau di udara.
- Lakukan peregangan secara berkala saat kegiatan belajar.
- Sering-sering menulis di papan tulis untuk mengaktifkan gerakan otot kasar.
- Terlibat dalam aktivitas belajar langsung dengan benda-benda yang dapat disentuh.
- Gambarlah apa yang sedang dipelajari jika memungkinkan.
- Catat informasi yang dipelajari secara tertulis, sediakan kertas khusus untuk ini.
- Buat eksperimen untuk mempraktikkan pengetahuan tertentu.
- Gunakan warna-warna terang untuk menandai poin penting dalam bacaan.
- Buatlah alat belajar yang dapat dipegang, seperti globe untuk belajar geografi.
- Tulis ulang informasi baru agar lebih mudah disimpan dalam ingatan.
Dengan memahami esensi Gaya Belajar Kinestetik beserta karakteristiknya, kita dapat melihat betapa pentingnya mengakomodasi kebutuhan belajar individu. Para pelajar kinestetik memiliki keunikan dalam pendekatan mereka terhadap pembelajaran, yang seharusnya dihargai dan didukung.
Kesadaran akan variasi gaya belajar, termasuk kinestetik, membuka pintu bagi pendidik dan pelajar untuk lebih terbuka terhadap metode pembelajaran yang beragam dan inklusif.