4 Jenis Seni Konseptual: Contoh Karya beserta Maknanya

4 Jenis Seni Konseptual: Contoh Karya beserta Maknanya

Jenis Seni Konseptual Instalasi

DAFTAR ISI

Sediksi.comSeni konseptual adalah karya seni yang menitik beratkan pada pemaknaan, ide, serta konsep yang ada di balik pembuatan karyanya. Tidak peduli apakah karya seninya sendiri estetik atau tidak. Seni konseptual juga merupakan kritik terhadap seni konvensional yang seakan lupa akan hakikat seni itu sendiri.

Dilihat dari pengertian singkat di atas, mari kita melihat beberapa jenis seni konseptual.

Seni konseptual menitik beratkan pada hal yang imateril. Artinya, tidak terbatas oleh bentuk, media, dan kaidah estetika. Maka pengaplikasiannya pun beragam. Jika kamu penasaran apa saja jenis seni konseptual beserta contoh dan maknanya, simak terus pembahasan artikel ini.

Jenis seni konseptual

Ada banyak jenis seni konseptual. Karena sifatnya yang bebas, artinya seni konseptual tidak terbatas oleh ruang, bidang, atau media seni itu sendiri. 

Apalagi di dalam seni konseptual yang tidak mempersoalkan kemampuan senimannya yang harus pintar menggambar, memahat, dan sebagainya, hasil karya tidaklah pakem harus berbentuk seperti apa. 

Bahkan sangat mungkin pembuatan karya seni tidak ditangani langsung oleh senimannya. Bisa melalui tangan orang lain atau menggunakan mesin. Praktisnya bisa dengan mempekerjakan tenaga sewaan atau memesan kepada perusahaan dengan kustomisasi yang diminta oleh senimannya.

Sebab, nilai seni yang sesungguhnya bagi para seniman konseptual ada pada ide atau konsep itu sendiri. Kalau begitu, apa saja bentuk dan jenis seni konseptual itu sendiri, sih? Yuk, simak contoh seni konseptual dari masing-masing jenis seni konseptual di bawah ya.

Baca Juga: Menikmati Panggung Sandiwara Senikmat-nikmatnya

Seni Performa (performance art)

Performance art itu berbeda dengan art performance, ya. Kalau art performance atau performing arts itu adalah seni pertunjukan yang memang sudah ada sejak dulu. Di mana pertunjukan itu adalah seninya sendiri. Misal teater, dance, atau pagelaran wayang. 

Sementara performance art atau seni performa adalah contoh seni konseptual di mana performa yang ditampilkan hanya sebagai kendaraan untuk menyampaikan bentuk asli seni konseptualnya yang berupa ide atau konsep itu sendiri.

Biasanya, jenis seni konseptual berupa performance art atau seni performa ini cenderung aneh, absurd, atau di luar nalar.

Contoh performance art dan maknanya: “Rhythm 0”

4 Jenis Seni Konseptual: Contoh Karya beserta Maknanya - Jenis Seni Konseptual Rhythm 0
Youtube Marina Abramovic Institute

Contoh seni konseptual dari performance art yang paling terkenal adalah aksi yang dilakukan oleh Marina Abramovic, seorang seniman performa dari Serbia. Karena eksibisi dan pameran ini, Marina dijuluki ‘neneknya aksi performa’.

Dikutip dari The Collector, aksi performanya yang paling ikonik adalah “Rhythm 0” yang digelar di Studio Morra, Naples, Italia pada 1974.

Aksi performa yang ia tampilkan menguji batas fisik dan mental manusia. Marina mempersilakan orang-orang melakukan apapun pada tubuhnya dengan 72 benda yang disediakan. Beberapa benda itu amat berbahaya, seperti misalnya, pistol berisi peluru, rantai, palu hingga gergaji.

Terang saja “Rhythm 0” kemudian memantik kontroversi di dunia. Marina menyuguhkan seni performa dengan duduk diam di sebuah kursi selama 8 jam dalam sehari, dengan sebuah kursi kosong menghadap ke arahnya.

Abramovic bercerita banyak orang memperilakukannya dengan cara beragam. Mulai dari tertawa, berbicara, menggelitikinya, mencoret-coret wajahnya, bahkan sampai memotong-motong bajunya.

Semakin lama, perlakuan orang-orang semakin kejam. Mereka melakukan pelecehan terhadapnya, menusuk dengan duri mawar, pisau, maupun silet. Sampai pada puncaknya ada seorang pria yang menodongkan mulut pistol ke kepala Abramovic. Namun untungnya dihentikian oleh pengunjung lain.

Dikutip dari wawancaranya di The Guardian, Abramovic merasa sangat tertekan, dipermalukan, dan bahkan sampai menangis. Namun ia berkomitmen rela diperlakukan seperti apapun, bahkan siap mati.

Dari performa Abramovic kita disajikan sebuah emosi soal kemanusiaan. Sebuah realitas yang menunjukkan sisi gelap manusia. Bahwa manusia, jika diberi keleluasaan untuk melakukan suatu hal akan menjadi sangat kejam dan sadis.

Seni performa menyajikan sebuah kejujuran dan realitas yang bahkan lebih menohok ketimbang karya seni lain seperti lukisan ataupun patung.

Seni Instalasi (Installation art) 

Merujuk pada Kompas, seni instalasi berarti seni memasang, mengkonstruksi, merangkai, atau menyatukan objek seni menjadi sebuah karya.

Seni instalasi berbeda dengan seni pahat atau patung. Seni mematung adalah menciptakan bentuk atau objek baru dari material mentah. Sedangkan seni instalasi menggabungkan berbagai macam media dan benda yang kemudian dirangkai dan digabungkan sehingga membentuk sebuah kesatuan baru. 

Kesatuan yang membentuk objek itu kemudian membentuk makna baru berdasarkan konteks yang ditawarkan berupa ide, gagasan, atau bahkan kritik.

Karena seni instalasi juga merupakan jenis seni konseptual, maka ia juga lebih menekankan pada ide yang disampaikan serta tidak terbatas oleh material maupun bahan.

Bahan yang digunakan bisa sangat beragam. Mulai dari benda sehari-hari, barang bekas, sampai benda non-fisik seperti rekaman suara ataupun cahaya.

Contoh seni instalasi dan contohnya: “Box with The Sound of its Own Making”

4 Jenis Seni Konseptual: Contoh Karya beserta Maknanya - Jenis Seni Konseptual Seni Instalasi
Whitehot Magazine

“Box with The Sound of its Own Making” karya Robert Morris. Objek seni ini adalah sebuah kubus kotak kayu yang bisa mengeluarkan rekaman suara proses pembuatan kotak tersebut. Suara yang direkam adalah suara gergaji, palu, dan gesekan kayu.

Karya ini merepresentasikan banyak hal. Salah satunya dapat dilihat dari perspektif filsafat, yakni tentang mempertanyakan dari mana asal kita dan bagaimana kita diciptakan.

Karya ini juga bisa dilihat sebagai pesebuah ungkapan kejujuran dan penghargaan. Bahwa sebuah kotak kubus yang kelihatannya sederhana ternyata merupakan upaya dari jerih payah si pembuatnya. Mulai dari pembuatan konsep, penghitungan, pengukuran, dan proses pembuatannya. 

Dari suara rekaman tadi, kita bisa merasakan kehadiran manusia lain, si tukang kayu yang membuat kotak kubus ini. Dari situ juga bisa dimaknai dalam perspektif ketuhanan dan kemanusiaan. Bahwa dari sebuah kotak kubus biasa, kita dapat belajar banyak makna kehidupan.

Seni Lingkungan (Environmental art)

Jenis seni konseptual berikutnya ialah Seni lingkungan atau environmental art yang merupakan seni dengan bahan dan medianya langsung disediakan oleh alam atau lingkungan sekitar. 

Dikenal juga sebagai earth art atau land art yang menggunakan material langsung dari alam seperti kerikil, batu, tanah, pasir, dedaunan, bahkan sampai bahan yang tidak dapat dipindahkan. Seperti struktur bebatuan, kontur tanah, sungai, atau bukit. Seni lingkungan ini terispirasi dari karya-karya seni atau situs prasejarah seperti Stonehenge yang ada di Inggris.

Menurut The Artstory, daya tarik dari seni lingkungan ini adalah segala materialnya dipahat oleh alam di mana karya seni itu dibuat. Nilai estetikanya bersifat mentah, alami, dan fokus utamanya berada di konsep atau ide yang dibangun. Tanpa perlu berkutat dengan teknis material, bahan, dan alat buatan manusia.

Biasanya, galeri seni atau museum akan menolak karya seni lingkungan. Alasannya karena tidak dapat dipindahkan atau disimpan. Justru para seniman lingkungan ini menantang pola pikir konvensional bahwa karya seni itu dapat diperjual belikan dan dinilai dari segi profit saja. Bagi beberapa seniman lingkungan, bahkan karya seni sejatinya bebas dari konsep kepemilikan pribadi.

Contoh seni lingkungan dan maknanya: “Spiral Jetty”

4 Jenis Seni Konseptual: Contoh Karya beserta Maknanya - Jenis Seni Konseptual Seni Lingkungan Spiral Jetty
Wikipedia

Contoh seni konseptual dari seni lingkungan yang paling populer adalah “Spiral Jetty” karya Robert Smithson. Karyanya berbentuk garis spiral dari berbagai material yang berada di tengah padang salju.

Diselesaikan pada bulan April 1970, karya ini dinilai sebagai salah satu pionir dalam gerakan seni lingkungan. Gambar seni konseptual karya Robert disebut-sebut jadi pelopor dalam jenis ini.

Dinukil dari The Artstory, areanya sangat luas dengan panjang 1.500 kaki dengan spiral selebar 15 kaki. Materialnya terbuat dari batu, alga, serta material lain dengan berat total 6.000 ton. 

Tempatnya berada di Utah, Amerika Serikat, di timur laut Great Salt Lake. Uniknya dua tahun kemudian, pada 1972, ketika musim air pasang karya ini terendam oleh air dan baru muncul kembali 30 tahun kemudian.

Karya ini merepresentasikan sebuah lingkaran kehidupan: kelahiran, kehidupan, pertumbuhan, dan kematian. Bentuk lingkaran dari dalam ke luar menggambarkan perjalanan spiritual dengan melepaskan dunia luar menuju ke dalam diri. 

Beberapa pengamat seni melihat kemiripan dengan Nazca Line, sebuah situs peninggalan prasejarah yang berada di selatan Peru. Fungsinya juga mirip, yaitu untuk ekspresi seni dan spiritual.

Lebih jauh lagi, baik Spiral Jetty maupun Nazca Line sama-sama pengejawantahan sebuah istilah bahwa “hidup itu pendek, tapi seni itu panjang.”

Fotografi Konseptual

Fotografi pada dasarnya adalah sebuah gambar yang menangkap realitas buatan, a false reality, yang pastinya mengandung sebuah ide yang ingin disampaikan.

Semakin lama, fotografi yang kawin dengan seni menghasilkan karya-karya yang menitikberatkan pada estetika semata. Bahkan kadang kian absurd dengan membawa embel-embel “seni tingkat tinggi.”

Fotografi konseptual memosisikan aktivitas memotret sebagai sarana semata dalam mengilustrasikan sebuah ide atau konsep yang ingin disampaikan. Fotografi konseptual tidak melibatkan subyektifitas senimannya. Ia adalah sebuah media komunikasi.

Namun bukan berarti fotografer konseptual kehilangan nilai kreatifitas dan estetika mereka. Justru kreativitas fotografer diuji oleh pertanyaan apakah karya fotografi yang dibuat dapat mengomunikasikan ide dengan efisien?

Poinnya adalah akurasi dan ketersampaian pesan atau ide kepada penikmat seninya. Oleh karena itu, penggunaan seni fotografi konseptual lebih aplikatif dan komunikatif. Misal untuk pembuatan kampanye iklan, protes sosial, microstock, sampai untuk keperluan tes psikologi.

Contoh fotografi konseptual dan maknanya: “Leap Into the Void”

4 Jenis Seni Konseptual: Contoh Karya beserta Maknanya - Jenis Seni Konseptual Fotografi Konseptual
Studiobinder

Salah satu contoh paling awal fotografi konseptual adalah “Leap into the Void” karya Yves Klein pada 1960 yang menggambarkan foto dirinya yang sedang melompat atau “terbang” di depan sebuah bangunan.

Karya ini menggambarkan keinginan untuk bebas dan lepas dari ritunitas yang menjemukan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana Klein melompat masih dengan menggunakan pakaian kerja dan dipotret di tempat yang biasa ditemui di jalanan pada umumnya. Tidak ada teknik pengambilan kamera yang terlalu teknis atau pemilihan tempat yang estetis. Bahkan cenderung mengabaikan teknis komposisi fotografi konvensional. 

Beberapa kritikus seni juga melihat ini sebagai impian atas keinginan manusia untuk terbang. Yang lain menganggapnya sebagai penggambaran konflik manusia vs alam dengan mengadopsi genre fotografi sublim. Hal itu dapat dilihat dari komposisi foto yang tidak begitu memfokuskan pada objek, namun kepada lingkungan sekitarnya yang terlihat begitu luas untuk objeknya sendiri.

Itulah beberapa jenis seni konseptual, berikut pengertiannya masing-masing. Tentu ada beberapa contoh dari masing-masing jenis seni konseptual.

Jadi, jenis seni konseptual mana yang paling mengagumkan dan amat bermakna?

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel