Katak Suriname: Hewan Unik dengan Telur di Punggung

Katak Suriname: Hewan Unik dengan Telur di Punggung

Katak Suriname

DAFTAR ISI

Sediksi – Apakah kamu pernah melihat katak yang tampak seperti daun? Atau katak yang membawa anak-anaknya di punggungnya? Jika belum, maka kamu mungkin ingin mengetahui lebih banyak tentang katak Suriname, amfibi menarik yang hidup di hutan hujan Amerika Selatan.

Katak Suriname tidak hanya salah satu katak paling tidak biasa di dunia, tetapi juga salah satu yang paling luar biasa dalam hal perilaku dan reproduksinya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa fitur menakjubkan dari katak pipih dengan punggung berbintil ini. Selengkapnya simak artikel ini sampai selesai.

Tentang Katak Suriname

Katak Suriname (Pipa pipa) termasuk dalam keluarga Pipidae, yang mencakup katak air lainnya seperti katak berselaput dan katak tanpa lidah.

Katak Suriname adalah anggota terbesar dari genusnya, mencapai panjang hingga 17 cm (7 inci). Ia memiliki tubuh pipih, persegi, kepala segitiga, dan mata kecil.

Kulitnya berwarna coklat atau zaitun, dengan bintik-bintik gelap dan pola belang-belang yang membantunya menyamarkan diri dengan serasah daun dan lumpur di dasar sumber air yang bergerak lambat.

Katak Suriname memiliki beberapa adaptasi untuk gaya hidupnya yang akuatik. Ia tidak memiliki lidah dan gigi, tetapi menggunakan hisapan untuk menangkap mangsanya.

Ia memiliki kaki berselaput dengan empat lobus sensoris berbentuk bintang di ujung jarinya, yang membantunya mendeteksi getaran dan gerakan di air.

Katak suriname juga memiliki sistem garis lateral dan organ neuromast, mirip dengan yang dimiliki ikan, yang memungkinkannya merasakan perubahan tekanan dan arus air.

Sebagian besar katak suriname nokturnal dan menghabiskan sebagian besar waktunya berbaring diam di dasar kolam, sungai, dan genangan air di hutan banjir cekungan Amazon. Ia tersebar di sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Ekuador, Peru, Kolombia, Venezuela, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis.

Makanan dan Habitat

Katak Suriname adalah pemangsa serangga yang omnivora. Ia memakan berbagai macam invertebrata, seperti cacing, serangga, krustasea, dan ikan kecil.

Ia menggunakan jari-jari berbentuk bintangnya untuk melokalisir mangsanya dan kemudian menghisapnya ke mulutnya dengan gerakan cepat. Ia juga dapat menyendok makanan dengan tangannya jika terlalu besar untuk ditelan utuh.

Katak Suriname hidup di habitat air tawar yang kaya akan bahan organik dan vegetasi. Ia lebih suka sumber air yang bergerak lambat atau diam dengan dasar berlumpur atau berpasir, di mana ia dapat dengan mudah menyamar di antara daun-daun dan sampah.

Ia dapat bertahan dengan kadar oksigen rendah di air dengan bernapas melalui kulitnya dan dengan menelan udara di permukaan. Ia juga dapat bertahan dari kekeringan dengan menggali ke dalam lumpur dan memasuki keadaan dormansi sampai hujan datang kembali.

Perkembangbiakan yang Unik

Katak Suriname: Hewan Unik dengan Telur di Punggung - mev 10847812
Image from agefotostock

Aspek paling menakjubkan dari katak Suriname adalah cara reproduksinya yang unik. Proses perkawinan dimulai ketika jantan memanggil betina dengan mengeluarkan suara di tenggorokannya, menghasilkan suara di bawah air.

Betina merespon dengan berenang ke arahnya dan membiarkan ia merangkulnya di punggungnya dengan lengannya, posisi yang disebut amplexus.

Pasangan itu kemudian melakukan serangkaian salto melalui air selama beberapa jam, di mana betina melepaskan sekitar 100 telur dan jantan membuahi mereka secara eksternal.

Jantan kemudian mendorong telur yang dibuahi ke punggung betina dengan kakinya, di mana mereka tertanam di kulitnya. Lapisan kulit tebal tumbuh di atas telur, membentuk ruang-ruang seperti sarang lebah yang melindungi mereka dari pemangsa dan parasit.

Telur berkembang di dalam punggung betina selama sekitar empat sampai lima bulan, di mana ia membawanya ke mana-mana ia pergi. Embrio tidak melewati tahap larva atau berudu, tetapi berubah langsung menjadi versi mini dari orang tua mereka di dalam ruang mereka.

Ketika mereka sepenuhnya berkembang, mereka keluar dari punggung ibu mereka dengan menembus kulit dengan moncong mereka.

Mereka kemudian berenang sendiri, meninggalkan lubang-lubang kecil di punggung ibu mereka yang sembuh seiring waktu. Ibu tidak memberikan perawatan orang tua setelah melahirkan, tetapi ia dapat kawin lagi setelah beberapa minggu atau bulan.

Katak Suriname adalah makhluk menakjubkan yang layak mendapat perhatian kita. Ia telah beradaptasi dengan baik dengan lingkungannya dan telah berevolusi dengan cara bereproduksi yang luar biasa yang menjamin kelangsungan hidup anak-anaknya.

Ia tidak terancam punah, tetapi menghadapi ancaman dari hilangnya habitat, pencemaran, dan eksploitasi berlebihan untuk perdagangan hewan peliharaan. Kita harus melindungi amfibi luar biasa ini dan habitatnya, dan menghargai keindahan dan keunikannya.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel