Proses Desertisasi: Ancaman Serius Global bagi Masa Depan Kita

Proses Desertisasi: Ancaman Serius Global bagi Masa Depan Kita

Proses Desertisasi

DAFTAR ISI

SediksiDesertisasi adalah istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi banyak orang, tetapi apa sebenarnya artinya? Bagaimana prosesnya, dan apa akibatnya? Yang lebih penting, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah atau membalikkannya?

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pertanyaan-pertanyaan ini dan mencoba memahami proses desertisasi, dampak, dan solusinya.

Bagaimana Proses Desertisasi?

Proses Desertisasi: Ancaman Serius Global bagi Masa Depan Kita - Proses desertisasi
Image from World Atlas

Desertisasi adalah proses di mana penyebab alami atau manusia mengurangi produktivitas biologis dari lahan subur menjadi lahan kering/gersang (gurun). Lahan kering adalah daerah dengan curah hujan rendah atau bervariasi, seperti lahan gersang, semi-gersang, dan sub-lembab.

Lahan kering ini mencakup lebih dari 40 persen dari luas permukaan daratan dunia dan dihuni oleh sekitar 2 miliar orang.

Desertisasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim, deforestasi, eksploitasi tanah berlebihan, praktik irigasi yang tidak berkelanjutan, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan erosi tanah, hilangnya tutupan vegetasi, penurunan nutrisi, salinisasi, dan berkurangnya ketersediaan air.

Akibatnya, tanah menjadi kurang mampu mendukung kehidupan dan menjadi lebih rentan terhadap kekeringan dan peristiwa cuaca ekstrem dan akhirnya menjadi gurun.

Apa Dampak Desertisasi?

Desertisasi memiliki dampak serius terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Beberapa dampak desertisasi adalah:

Kehilangan keanekaragaman hayati

Desertisasi mengurangi keragaman dan kelimpahan tumbuhan dan hewan di lahan kering. Ini dapat mempengaruhi jasa ekosistem yang mereka berikan, seperti penyerbukan, pengendalian hama, siklus nutrisi, dan penyerapan karbon.

Ketidakamanan pangan

Proses desertisasi akan mengurangi produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di lahan kering. Ini dapat menyebabkan gagal panen, kelaparan, malnutrisi, dan kemiskinan.

Menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD), desertisasi mempengaruhi 1,5 miliar orang secara global.

Kekurangan air

Proses desertisasi ini akan mengurangi ketersediaan dan kualitas air di lahan kering. Ini dapat mempengaruhi kesehatan, kebersihan, sanitasi, dan mata pencaharian orang-orang yang bergantung pada sumber daya air untuk minum, irigasi, industri, dan rekreasi.

Migrasi dan konflik

Akan memaksa orang-orang untuk bermigrasi dari rumah mereka untuk mencari kondisi hidup yang lebih baik. Ini dapat menciptakan ketegangan sosial dan politik, konflik, dan kekerasan di antara kelompok-kelompok yang bersaing untuk sumber daya yang langka. UNCCD memperkirakan bahwa desertisasi dapat mengungsikan 50 juta orang pada tahun 2030.

Badai debu dan polusi udara

Meningkatkan risiko badai debu dan polusi udara di lahan kering. Ini dapat mempengaruhi visibilitas, kesehatan pernapasan, iklim, dan pertanian di wilayah-wilayah terdekat maupun jauh.

Bagaimana Cara Mencegah atau Membalikkan Proses Desertisasi?

Desertisasi adalah masalah yang kompleks dan beragam yang membutuhkan solusi yang terintegrasi dan holistik. Beberapa solusi yang mungkin untuk mencegah proses desertisasi adalah:

Peraturan yang lebih ketat mengenai praktik pertanian

Untuk mencegah atau mengurangi degradasi lahan, harus ada peraturan yang ketat yang membatasi penggunaan pupuk kimia, pestisida, kotoran, dan air irigasi dalam pertanian. Praktik-praktik ini dapat merusak kualitas tanah dan keseimbangan air di lahan kering.

Reforestasi dan penghijauan

Menanam pohon dan memulihkan hutan dapat membantu mencegah atau membalikkan proses desertisasi dengan meningkatkan struktur tanah, retensi air, siklus nutrisi, penyerapan karbon, dan keanekaragaman hayati di lahan kering.

Pohon juga dapat menyediakan naungan, makanan, kayu bakar, dan pendapatan bagi masyarakat lokal.

Pengelolaan padang rumput dan ternak yang berkelanjutan

Meningkatkan pengelolaan padang rumput dan ternak dapat membantu mencegah atau mengurangi penggembalaan berlebihan, pemadatan tanah, erosi, dan kehilangan nutrisi di lahan kering.

Beberapa strategi meliputi penggembalaan bergilir, produksi pakan, kontrol ukuran kawanan, seleksi ras, dan perawatan kesehatan hewan.

Kemajuan teknologi dan inovasi

Mengembangkan dan menerapkan teknologi dan inovasi baru dapat membantu mencegah atau memerangi desertisasi dengan meningkatkan pemantauan, penilaian, pemulihan, dan pengelolaan lahan kering.

Beberapa contoh meliputi satelit penginderaan jauh, drone, bioteknologi, tenaga surya, penampungan air hujan, irigasi tetes, dll.

Proses desertisasi adalah ancaman global yang mempengaruhi jutaan orang dan ekosistem di seluruh dunia. Ini disebabkan oleh faktor alami atau manusia yang menurunkan produktivitas lahan kering. Ini memiliki konsekuensi serius bagi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi.

Namun, ini tidaklah tak terhindarkan atau tidak dapat dibalikkan. Ada banyak solusi yang dapat mencegah atau membalikkan proses desertisasi dengan meningkatkan penggunaan lahan, pengelolaan air, konservasi keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan manusia di lahan kering.

Kita semua memiliki peran dalam memerangi desertisasi dan menjamin masa depan yang berkelanjutan bagi diri kita sendiri dan planet kita.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel