Kisah Para Wanita yang Terlupakan di Bletchley Park: di Balik Kode-kode Perang

Kisah Para Wanita yang Terlupakan di Bletchley Park: di Balik Kode-kode Perang

Kisah Para Wanita yang Terlupakan di Bletchley Park

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Perang Dunia II merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah dan berdampak di dunia. Dalam perang yang berlangsung selama enam tahun itu, banyak hal yang terjadi, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.

Dan jika berbicara tokoh yang berpengaruh dalam perang tersebut, kebanyakan dari kita pasti berpikir didominasi oleh laki-laki, seperti Alan Turing, Winston Churchill dan lain-lain. Namun, dalam bayang-banyang sejarah ada banyak pahlawan yang terlupakan, salah satunya kisah para wanita yang terlupakan di Bletchley Park ini.

Salah satu hal yang tersembunyi adalah peran para wanita yang bekerja di Bletchley Park, sebuah tempat rahasia di Inggris yang menjadi pusat dekripsi kode-kode militer Jerman.

Para wanita ini berkontribusi besar dalam membantu sekutu memenangkan perang, namun sayangnya mereka jarang mendapat penghargaan atau pengakuan yang layak. Artikel ini akan mengungkap kisah para wanita yang terlupakan di Bletchley Park, bagaimana mereka bekerja, apa tantangan yang mereka hadapi, dan apa dampak yang mereka berikan.

Kisah para wanita yang terlupakan di Bletchley Park

Kisah Para Wanita yang Terlupakan di Bletchley Park: di Balik Kode-kode Perang - Bletchley Park
Image from Cliomuse

Bletchley Park adalah sebuah gedung besar yang terletak di Buckinghamshire, sekitar 80 km dari London Inggris. Gedung ini dulunya adalah rumah bagi keluarga bangsawan Inggris, namun pada tahun 1938, gedung ini disewa oleh pemerintah Inggris untuk dijadikan tempat rahasia bagi para ahli kriptografi, yaitu orang-orang yang ahli dalam memecahkan kode-kode rahasia.

Tujuan utama dari Bletchley Park adalah untuk memecahkan kode-kode yang digunakan oleh Jerman untuk berkomunikasi dengan pasukan dan sekutunya. Kode-kode ini sangat penting karena mengandung informasi tentang strategi, posisi, gerakan, dan rencana Jerman dalam perang.

Salah satu kode yang paling sulit dan penting untuk dipecahkan adalah kode Enigma, yang digunakan oleh Jerman untuk mengirim pesan-pesan rahasia melalui radio.

Kode Enigma adalah sebuah sistem yang menggunakan mesin khusus yang bisa mengubah huruf-huruf menjadi simbol-simbol acak. Setiap mesin Enigma memiliki tiga sampai lima rotor yang bisa diputar untuk mengubah susunan simbol-simbol tersebut.

Selain itu, setiap mesin Enigma juga memiliki sebuah plugboard yang bisa digunakan untuk menghubungkan huruf-huruf tertentu dengan huruf-huruf lainnya.

Dengan begitu, setiap pesan yang dikirim melalui mesin Enigma akan menjadi sangat sulit untuk diterjemahkan, karena ada jutaan kemungkinan kombinasi yang bisa digunakan.

Untuk memecahkan kode Enigma, para ahli kriptografi di Bletchley Park harus bekerja sama dengan para operator radio, penerjemah, analis, dan staf administrasi. Sebagian besar dari mereka adalah wanita, yang direkrut dari berbagai latar belakang, seperti guru, sekretaris, perawat, mahasiswa, dan bahkan wanita bangsawan.

Mereka dipilih berdasarkan kemampuan bahasa, matematika, logika, atau kecerdasan mereka. Mereka juga harus bersumpah untuk tidak pernah membocorkan apa yang mereka kerjakan di Bletchley Park kepada siapa pun, bahkan kepada keluarga atau teman mereka sendiri.

Kisah para wanita yang terlupakan di Bletchley Park ini memiliki berbagai tugas dan tanggung jawab, tergantung pada divisi atau bagian yang mereka masuki.

Ada yang bertugas untuk mendengarkan dan mencatat pesan-pesan radio yang dikirim oleh Jerman, ada yang bertugas untuk menerjemahkan pesan-pesan tersebut dari bahasa Jerman ke bahasa Inggris, ada yang bertugas untuk menganalisis dan menginterpretasikan pesan-pesan tersebut, dan ada yang bertugas untuk mengoperasikan mesin-mesin yang digunakan untuk membantu memecahkan kode-kode tersebut.

Salah satu mesin yang paling terkenal adalah mesin Bombe, yang diciptakan oleh ahli matematika Alan Turing. Mesin Bombe adalah sebuah mesin elektrik yang bisa mencocokkan simbol-simbol yang dikirim oleh mesin Enigma dengan huruf-huruf yang mungkin.

Dengan menggunakan mesin Bombe, para wanita bisa mencari tahu posisi rotor dan plugboard yang digunakan oleh Jerman pada hari itu, dan kemudian menggunakan informasi itu untuk menerjemahkan pesan-pesan selanjutnya.

Mereka dituntut harus bekerja dengan cepat, teliti, dan rapi, karena setiap pesan yang mereka terjemahkan bisa menentukan nasib perang. Mereka juga harus bekerja dengan tekanan yang tinggi, karena mereka harus menghadapi ancaman bom, serangan udara, dan spionase.

Karena dalam kondisi perang, mereka harus bekerja dengan jam kerja yang panjang, kadang-kadang sampai 12 jam sehari, dan bergantian shift siang dan malam.Aturan juga sangat ketat, seperti tidak boleh membawa barang pribadi, tidak boleh berbicara dengan orang lain tentang pekerjaan mereka, dan tidak boleh meninggalkan Bletchley Park tanpa izin.

Kontribusi Mereka Pasca Perang

Kisah Para Wanita yang Terlupakan di Bletchley Park: di Balik Kode-kode Perang - Bombe Enigma
Image from Usautoindustryworldwartwo

Seperti itulah kisah para wanita yang terlupakan di Bletchley Park Kontribusi mereka saat pasca perang di bidang komputasi dan matematika cukup banyak, diantaranya adalah:

  • Joan Clarke, berka kecakapannya dalam bidang matematika setelah perang ia melanjutkan pekerjaannya di bidang matematika dan komputasi. Dia berkontribusi pada desain dan pengembangan komputer, termasuk Ferranti Mark I, salah satu komputer pertama yang tersedia secara komersial di dunia. Karyanya membuka jalan bagi era digital dan komputasi modern.
  • Mavis Batey dengan kontribusinya terhadap pendidikan, ia menjadi seorang penulis dan sejarawan ulung, menulis secara ekstensif tentang pemecahan kode dan peran Bletchley Park dalam perang. Buku dan ceramahnya berkontribusi pada pemahaman publik tentang pekerjaan vital yang dilakukannya di fasilitas tersebut.
  • Ruth Bourne. Ketrampilan linguistic Ruth Bourne tetap ia asal seusai perang, dia bekerja pada proyek penerjemah dan melanjutkan penelitiannya dalam linguistik. Keahliannya dalam memecahkan kode dan bahasa membantu menjembatani kesenjangan antara pekerjaan intelijen dan akademisi.

Kisah para wanita yang terlupakan di Bletchley Par ini, yang telah bekerja keras selama Perang Dunia II, dan memberikan dampak yang signifikan terhadap hasil perang telah berkontribusi terhadap sejarah, pendidikan dan perkembangan dunia.

Kecermelangan dan tekad mereka memecahkan hambatan dan stereotip, meninggalkan bekas yang terhapuskan pada pemecahan kode, matematika, linguistic dan ilmu komputer.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel