Aimo Koivunen: Kisah Tentara Selamat dari Perang Berkat Overdosis Sabu

Aimo Koivunen: Kisah Tentara Selamat dari Perang Berkat Overdosis Sabu

Kisah Tentara Selamat dari Perang Berkat Overdosis Sabu

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Perang Dunia II adalah salah satu peristiwa paling mengerikan dalam sejarah manusia. Jutaan orang tewas, terluka, atau mengalami trauma akibat peperangan yang menghancurkan berbagai negara.

Namun, di tengah-tengah kekejaman perang, ada juga kisah-kisah yang menakjubkan, aneh, atau bahkan lucu. Salah satunya adalah Aimo Koivunen, kisah tentara selamat dari perang berkat overdosis sabu.

Pada masa Perang Dunia II, sabu digunakan oleh beberapa negara sebagai obat untuk para tentara agar tetap terjaga dan bersemangat saat bertempur. Salah satunya adalah Finlandia, yang berperang melawan Uni Soviet dan Jerman Nazi.

Penasaran bagaimana selengkapnya tentang kisah tentara selamat dari perang berkat overdosis sabu? Simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui kisahnya.

Kisah Tentara Selamat dari Perang Berkat Overdosis Sabu

Aimo Koivunen: Kisah Tentara Selamat dari Perang Berkat Overdosis Sabu - Perang Dunia II
Image from Pinterest

Pada saat itu, salju tebal menutupi tanah di Lapland pada 18 Maret 1944. Para tentara Finlandia telah berjuang untuk negaranya selama lebih dari empat tahun perang.

Inilah kisah tentara selamat dari perang berkat overdosis sabu; Aimo Koivunen adalah seorang tentara Finlandia yang bertugas sebagai pemimpin sebuah patroli ski pada Maret 1944. Patroli ski adalah sebuah unit khusus yang menggunakan ski sebagai alat transportasi dan infiltrasi di daerah bersalju.

Koivunen dan rekan-rekannya mendapat tugas untuk menjelajahi wilayah musuh di Lapland, sebuah daerah di utara Finlandia yang berbatasan dengan Norwegia, Swedia, dan Rusia.

Lalu jauh di belakang garis musuh, satu patroli ski Finlandia mendapati mereka sedang dikelilingi oleh soviet. Bunyi tembakan kala itu seketika memecah kesunyian, dan semua orang  bergegas mencari keselamatan diri sendiri.

Sebuah rencana penyergapan seketika berubah menjadi perlombaan untuk bertahan hidup ketika pasukan Finlandia melarikan diri dengan ski.

Koivunen, yang bertanggung jawab untuk membuka jalur ski bagi rekan-rekannya, merasa lelah dan kehabisan tenaga. Dia ingat bahwa dia membawa sebuah paket Pervitin, nama lain dari sabu, yang diberikan oleh komandannya sebagai obat perangsang.

Koivunen berusaha untuk meminum satu pil Pervitin, sesuai dengan dosis yang direkomendasikan. Namun, karena dia mengenakan sarung tangan tebal untuk melindungi tangannya dari udara dingin, dia tidak bisa membuka paketnya dengan mudah.

Dia tidak punya waktu untuk berhenti dan membuka paketnya dengan hati-hati. Jadi, dia memutuskan untuk menelan seluruh isi paket tersebut, yang berisi sekitar 30 pil Pervitin. Itu artinya, dia mengonsumsi sabu sebanyak 30 kali lipat dari dosis normal.

Efek dari sabu segera terasa oleh Koivunen. Dia merasakan sebuah dorongan energi yang luar biasa. Dia mulai berlari dengan ski-nya dengan kecepatan tinggi, meninggalkan rekan-rekannya dan tentara Soviet di belakang.

Dia tidak sadar bahwa dia telah overdosis dan masuk ke dalam keadaan delirium. Dia kehilangan kesadaran, tapi tidak berhenti bergerak. Dia terus berlari dengan ski-nya tanpa arah dan tujuan.

Keesokan harinya, Koivunen sadar kembali. Dia menemukan dirinya sendirian di tengah hutan bersalju. Dia tidak tahu di mana rekan-rekannya atau musuhnya. Dia juga tidak tahu di mana dia berada.

Yang dia tahu adalah bahwa dia masih hidup, dan masih berada di bawah pengaruh sabu. Dia mencoba untuk mencari jalan kembali ke markasnya, tapi dia tersesat. Dia harus bertahan hidup di daerah yang tidak dikenal, tanpa persediaan makanan, air, atau senjata.

Selama seminggu, Koivunen mengalami berbagai macam petualangan yang luar biasa. Dia berhasil menghindari tentara Soviet yang mencarinya.

Dia terkena ranjau darat, tapi hanya mengalami luka ringan. Dia bersembunyi di sebuah parit selama beberapa hari, menunggu bantuan. Dia hanya makan tunas pinus dan seekor burung Siberia yang dia tangkap dan makan mentah-mentah. Dia ber-ski sejauh lebih dari 400 kilometer, melewati perbatasan Finlandia dan Norwegia.

Akhirnya, Koivunen ditemukan oleh sebuah patroli Finlandia yang lain. Mereka membawanya ke rumah sakit terdekat, di mana dokter terkejut melihat kondisinya.

Jantung Koivunen berdetak sekitar 200 kali per menit, dan berat badannya hanya 43 kilogram. Dokter menyimpulkan bahwa Koivunen telah overdosis sabu, dan memberinya perawatan yang sesuai.

Koivunen berhasil sembuh dari overdosisnya, dan selamat dari perang. Dia menjadi terkenal sebagai kasus pertama yang tercatat dari tentara yang overdosis sabu saat bertempur.

Dia juga menjadi salah satu contoh dari ketangguhan dan keberuntungan yang luar biasa. Dia hidup sampai tahun 1989, dan meninggal pada usia 71 tahun.

Dan itulah dia kisah tentara selamat dari perang berkat overdosis sabu, kisah Aimo Koivunen adalah salah satu kisah yang menunjukkan betapa aneh dan menakjubkannya Perang Dunia II.

Tentara Finlandia yang satu ini mampu bertahan hidup dari perang, musuh, dan sabu dengan cara yang tidak biasa. Dia adalah bukti bahwa kadang-kadang, keajaiban bisa terjadi di tengah-tengah kengerian.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel