Saya tahu, setiap orang memiliki orientasi, minat, dan bakat yang berbeda. Namun, mengapa hampir semua nasihat untuk mahasiswa itu isinya mirip-mirip: organisasi, magang, kerja, dan begitu-begitu saja lagi sampai pening.
Kami yang tergabung dalam program Kampus Mengajar digaungkan sebagai agen perubahan pendidikan. Akan tetapi, sematan tersebut justru bagi saya tak begitu membanggakan. Banyak realita di lapangan yang justru tak seindah gaungannya.
Paling bikin saya kesal adalah para mahasiswa itu tidak tahu caranya memancing. Yaa tau sih mungkin pengalaman pertama, tapi setidaknya ngerti dikit-dikit lah tentang dunia permancingan.Â
Sebenarnya, pihak yang melaksanan sidang tidak menyuruh untuk membawakan hadiah dan posting story. Tapi gimana ya? Seakan ada beban moral yang menekan kami audience, untuk mau nggak mau yaaa bakal melakukan itu.
PR bagi senior-senior ormawa. Banyak yang harus disiapkan untuk menjaring kader. Bukan hanya selebrasi dan serangkaian diklat formalitas yang tidak tahu apa faedahnya itu!
Sulitnya publikasi jurnal ilmiah, membuat sebagian akademisi akhirnya menggunakan cara "nakal" untuk menuntaskan kewajibannya. Cara-cara ini sebenarnya bukan rahasia umum di lingkungan civitas akademika.
Apa yang akan seseorang lakukan setelah lulus kuliah tentu menjadi tanggung jawab orang itu sendiri. Ada banyak cara untuk menjawab pertanyaan orang-orang, sebagaimana ada banyak cara untuk menolaknya.