Sediksi.com – Belakangan, kelangkaan gas LPG 3 kg banyak diresahkan masyarakat. Pasalnya, langkanya gas LPG 3 kg itu bukannya tanpa sebab mengingat jumlah konsumsi masyarakat dari tahun ke tahun selalu bertambah.
Sebelum menyimak apa sih penyebab LPG 3 kg ini langka, perlu diketahui bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 2021, ada sekitar 82 persen rumah tangga yang memasak menggunakan gas LPG. Sisanya, sangat sedikit menggunakan kayu bakar, kompor listrik, jaringan gas/biogas, atapun briket/arang.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menyebut konsumsi LPG masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
BPS mencatat selama periode 2012 hingga 2022, terjadi peningkatan konsumsi LPG hingga 70 persen. Peningkatan itu terjadi di semua daerah atau wilayah di Indonesia.
Mengingat pada 2012, konsumsi LPG masih sekitar 4,8 juta ton. Kemudian, di tahun-tahun berikutnya terus naik, hingga di tahun 2022 mencapai rekor tertinggi 8,2 juta ton.
Peningkatan Konsumsi LPG 3 Kg
Meskipun gas LPG sendiri mencangkup tabung 3 kg, 5,5 kg dan 12 kg, nyatanya masyarakat lebih memilih menggunakan gas LPG 3 kg karena harganya lebih murah dan disubsidi pemerintah.
Jika harga LPG tabung 3 kg untuk wilayah Jawa/Bali sekitar Rp20.000, gas 5,5 kg sekitar Rp100.000, dan gas 12 kg sekitar Rp210.000. Tentu saja, masyarakat akan lebih baik memilih membeli gas LPG 3 kg.
Terlebih kelangkaan yang terjadi selama bulan Juli 2023 ini disebakan pula karena peningkatan konsumsi di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam keterangan resminya pada Selasa, (25/7).
“Juli ini memang ada peningkatan konsumsi sebesar 2 persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu. Kami sedang melakukan recovery dari penyediaan distribusinya untuk mempercepat,” jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Lakukan Simulasi Penghapusan Tenaga Honorer, Jadi Peluang Perbaikan Sistem Birokrasi?
Senada dengannya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebut bahwa konsumsi LPG 3 kg disepanjang Juli 2023 memang naik 2 persen.
Namun, dirinya membantah kalau ada kelangkaan gas LPG 3 kg, baginya justru ada peningkatan. Ia pun mengatakan kalau sudah melakukan pemantauan di lapangan dan menyebut stok penyaluran LPG bersubsidi itu masih aman.
“Saat ini stok dan penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” terangnya.
Irto juga menyebut akan melakukan penambahan stok dan mempercepat distribusi atau melakukan operasi pasar.
Kelangkaan Tabung Gas 3 Kg di Jawa Timur
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengklaim bahwa stok gas di wilayah Jatim masih aman. Menurutnya, kelangkaan justru terjadi pada tabung gas 3 kg.
“Pada dasarnya tidak ada kekurangan dari LPG-nya. Ketersediaan gas saat ini sangat cukup. Justru yang langka ialah tabungnya,” ujar Khofifah pada Kamis (27/7).
Berdasarkan laporan yang ia terima, Khofifah menyebut bahwa tabung melon itu tiba-tiba berkurang, ini juga seiring meningkatnya gas LPG 3 kg itu.
Janjikan LPG 3 Kg akan Lebih Tepat Sasaran
Nicke menyebut pihaknya bekerja sama dengan pemerintah ingin memastikan ketersediaan pasokan dan penyaluran LPG 3 kg bersubsidi itu tepat sasaran.
Data pemerintah menyebut bahwa sekitar 60 juta rumah tanggalah yang berhak menerima subsidi dari total 88 juta rumah tangga, yang artinya hanya sekitar 68 persen.
Nyatanya, presentase penjualan LPG bersubsidi justru lebih tinggi dengan 96 persen.
Pemerintah sendiri akan mulai melakukan uji coba pembatasan pembelian LPG 3kg dan menginginkan penyaluran bahan bakar bersubsidi tersebut bisa lebih tepat sasaran bagi masyarakat miskin ataupun masyarakat yang rentan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Presiden RI Joko Widodo juga telah mengamanatkan untuk melakukan transformasi subsidi LPG tabung 3 kg yang masih berbasisi komiditas akan menjadi per orang/penerima manfaat atau by name by address.
Kementerian ESDM dalam keterangannya di laman resminya, menyebut sejak 1 Maret 2023 bersama PT Pertamina telah melakukan registrasi atau pendataan pengguna LPG 3 kg berbasis web, ini menjadi bagian dari program pendistribusian LPG 3 kg yang tepat sasaran.
Penerapan gas LPG 3 kg tepat sasaran nantinya akan berlaku pada 1 Januari 2024. Artinya, hanya mereka yang telah terdata yang berhak menerima.