Makna Tato Jaring Laba-laba: Kontroversial dari Sebuah Simbol

Makna Tato Jaring Laba-laba: Kontroversial dari Sebuah Simbol

makna tato jaring laba-laba

DAFTAR ISI

Sediksi – Tato jaring laba-laba merupakan salah satu desain tato yang paling populer dan kontroversial di dunia. Tato ini memiliki sejarah yang kaya dan kompleks yang melintasi berbagai budaya, zaman, dan konteks.

Bergantung pada siapa yang mengenakannya dan di mana mereka ditempatkan, tato jaring laba-laba dapat menyampaikan berbagai makna, baik positif maupun negatif.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna tato jaring laba-laba, asal-usul, simbolisme, dan ketabuan dari tato jaring laba-laba.

Makna Tato Jaring Laba-laba

Makna Tato Jaring Laba-laba: Kontroversial dari Sebuah Simbol - tato jaring laba laba
Image from tat2x

Tato jaring laba-laba dapat memiliki makna yang berbeda tergantung pada perspektif dan interpretasi dari pemakai atau yang melihat. Beberapa makna tato jaring laba-laba yang umum adalah:

Siklus hidup

Laba-laba sering dikaitkan dengan siklus hidup, karena mereka dikenal sebagai pembuat jaring dan penangkap mangsa. Makna tato jaring laba-laba dapat mewakili siklus hidup dan kematian, dan gagasan tentang kelahiran kembali dan pembaruan.

Kreativitas dan perlindungan

Laba-laba juga dianggap sebagai makhluk kreatif dan pelindung, karena mereka menenun jaring yang rumit dan indah yang berfungsi sebagai rumah dan perangkap mereka.

Dalam hal ini makna tato jaring laba-laba dapat melambangkan kreativitas, keterampilan, kecerdasan, dan kebijaksanaan. Hal ini juga dapat menandakan perlindungan dari kekuatan atau pengaruh negatif.

Penjara dan perangkap

Salah satu makna tato jaring laba-laba yang paling terkenal adalah terkait dengan kehidupan penjara. Tato jaring laba-laba sering digunakan oleh narapidana untuk menunjukkan waktu mereka di balik jeruji, atau afiliasi mereka dengan kelompok atau geng tertentu.

Tato ini juga dapat mengekspresikan perasaan terjebak, terjepit, atau terisolasi dalam situasi atau lingkungan tertentu.

Rasisme dan kekerasan

Ini dia Makna tato jaring laba-laba yang cukup kontroversional, dan negatif yakni terkait dengan supremasi kulit putih dan kelompok-kelompok kebencian.

Tato jaring laba-laba kadang-kadang digunakan oleh anggota kelompok-kelompok ini untuk menunjukkan kesetiaan mereka, atau untuk menandai pencapaian mereka dalam membunuh atau menyakiti orang-orang dari ras atau latar belakang lain. Tato jaring laba-laba juga dapat mewakili kekerasan, agresi, bahaya, atau balas dendam.

Asal-usul Tato Jaring Laba-laba

Asal-usul tato jaring laba-laba tidak jelas, tetapi ada beberapa teori dan bukti yang menunjukkan sumber-sumber yang mungkin. Beberapa kemungkinan asal-usul adalah:

Budaya Amerika Asli

Jaring laba-laba telah dikaitkan dengan budaya Amerika Asli selama berabad-abad. Jaring laba-laba terhubung dengan dreamcatcher (penangkap mimpi) dan Spider Woman (Wanita Laba-laba) atau dalam istilah orang asil amerika Asibikaashi, sebuah roh Amerika Asli yang menenun jaring pelindung di atas buaian bayi baru lahir.

Jaring laba-laba juga digunakan sebagai simbol penciptaan, harmoni, keseimbangan, dan kesatuan di beberapa suku Amerika Asli.

Budaya pelaut

Tato jaring laba-laba juga umum di kalangan pelaut di masa lalu. Pelaut akan mendapatkan tato jaring laba-laba di siku mereka untuk melambangkan perjalanan panjang mereka dan kerinduan mereka akan rumah.

Ini juga merupakan cara untuk menunjukkan ketahanan, kesabaran, dan ketangguhan mereka dalam menghadapi tantangan laut.

Budaya penjara

Tato jaring laba-laba menjadi populer di penjara pada tahun 1970-an dan 1980-an, karena semakin banyak narapidana yang mendapatkannya untuk menandai waktu mereka yang dihabiskan atau status mereka dalam hierarki penjara.

Kebiasaan ini merupakan cara untuk berkomunikasi dengan narapidana atau orang luar lainnya tentang kejahatan, afiliasi, atau keyakinan mereka. Desain dan lokasi tato jaring laba-laba akan bervariasi tergantung pada sistem penjara atau negara.

Budaya geng

Selain populer di kalangan orang yang dipenjara, tato jaring laba-laba juga diadopsi oleh beberapa geng atau kelompok yang terlibat dalam aktivitas kriminal atau kekerasan.

Tato jaring laba-laba digunakan untuk menunjukkan kesetiaan, identitas, atau reputasi dalam geng atau kelompok. Tato jaring laba-laba juga digunakan untuk mengintimidasi atau menantang saingan atau musuh.

Tabu Tato Jaring Laba-laba

Tato jaring laba-laba telah dianggap tabu oleh banyak orang karena berbagai alasan. Beberapa alasan adalah:

Apropriasi budaya

Beberapa orang menganggap tato jaring laba-laba sebagai bentuk apropriasi budaya, terutama ketika mereka digunakan oleh orang-orang non-Amerika Asli yang tidak menghormati atau memahami makna atau signifikansi asli dari simbol tersebut.

Asosiasi kriminal

Beberapa orang mengasosiasikan tato jaring laba-laba dengan penjahat, geng, atau narapidana yang telah melakukan pelanggaran serius atau memiliki sejarah kekerasan.

Mereka mungkin menilai atau menghindari orang-orang yang memiliki tato jaring laba-laba karena mereka berpikir mereka berbahaya atau tidak dapat dipercaya.

Implikasi rasisme

Tato jaring laba-laba juga dipandang sebagai tanda rasisme, kebencian, atau fanatisme karena mereka telah digunakan oleh supremasi kulit putih atau kelompok-kelompok kebencian yang telah menyakiti atau membunuh orang-orang dari ras atau latar belakang lain.

Tato jaring laba-laba lebih dari sekadar desain sederhana. Ini merupakan simbol dengan banyak lapisan makna, sejarah, dan kontroversi. Mereka dapat dilihat sebagai cerminan dari kepribadian, pengalaman, atau pandangan dunia seseorang.

Dapat juga dilihat sebagai sumber kesalahpahaman, konflik, atau prasangka. Apakah seseorang menyukai mereka atau tidak, tato jaring laba-laba adalah simbol yang tidak dapat disangkal menarik dan memikat yang layak mendapat perhatian dan penghargaan.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel