Maksud dari Silent Majority: Apa dan Bagaimana Pengaruhnya?

Maksud dari Silent Majority: Apa dan Bagaimana Pengaruhnya?

maksud dari silent majority

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berpendapat dalam hasil quick account, pasangan calon 02 Prabowo Gibran bisa lebih unggul berkat pergerakan silent majority. Ia juga mengungkapkan pendukung paslon 02 juga jarang komen dan ribut di media sosial. Apa benar seperti itu? Sebenarnya apa maksud dari silent majority?

Dalam dunia politik, kita sering mendengar istilah silent majority atau mayoritas diam. Istilah ini merujuk pada sekelompok orang yang tidak secara terbuka menyatakan pendapat atau sikap politik mereka, tetapi memiliki pengaruh besar dalam menentukan hasil pemilihan umum atau kebijakan publik.

Apa itu Silent Majority?

Maksud dari Silent Majority: Apa dan Bagaimana Pengaruhnya? - front view worried woman show
Freepik

Maksud dari silent majority adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebagian besar pemilih atau masyarakat yang tidak aktif berpartisipasi dalam diskusi atau demonstrasi politik, tetapi memiliki kekuatan suara yang signifikan dalam menentukan hasil pemilu atau kebijakan publik.

Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Presiden Amerika Serikat Richard Nixon pada tahun 1969, ketika ia menyampaikan pidato televisi nasional tentang perang Vietnam. Nixon mengklaim bahwa ia mewakili silent majority yang mendukung kebijakan perangnya, yang berbeda dengan minoritas vokal yang menentangnya.

Silent majority biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

– Mereka cenderung moderat, pragmatis, dan tidak terikat oleh ideologi politik tertentu.

– Mereka lebih memilih untuk menghindari konflik dan kontroversi, dan tidak suka terlibat dalam debat atau protes politik.

– Mereka lebih memperhatikan isu-isu praktis yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari mereka, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan keamanan.

– Mereka lebih mudah dipengaruhi oleh media massa, tokoh otoritatif, atau opini publik yang dominan, daripada oleh argumen rasional atau fakta.

– Mereka cenderung tidak menunjukkan preferensi politik mereka sampai saat pemilihan umum, dan sering kali membuat keputusan berdasarkan faktor-faktor emosional, seperti simpati, ketakutan, atau harapan.

Silent Majority dalam Pemilu

Maksud dari Silent Majority: Apa dan Bagaimana Pengaruhnya? - side view hand pressing button 23 2149943752
Freepik

Silent majority sering kali menjadi faktor penentu dalam hasil pemilihan umum di berbagai negara. Hal ini karena mereka memiliki jumlah yang besar, dan dapat memberikan suara yang tidak terduga atau berbeda dengan jajak pendapat atau prediksi sebelumnya. Beberapa contoh pemilu yang dipengaruhi oleh silent majority adalah sebagai berikut:

– Pemilu Presiden Amerika Serikat 2016: Donald Trump berhasil mengalahkan Hillary Clinton, meskipun sebagian besar jajak pendapat dan analis memprediksi kemenangan Clinton. Salah satu faktor yang berperan adalah adanya silent majority yang mendukung Trump, terutama di negara-negara bagian yang sebelumnya dikuasai oleh Partai Demokrat, seperti Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin. Silent majority ini terdiri dari pemilih-pemilih yang merasa tidak puas dengan status quo, khawatir dengan imigrasi, perdagangan, dan keamanan nasional, dan tertarik dengan gaya berbicara dan janji-janji Trump yang berani dan tidak konvensional.

– Pemilu Presiden Indonesia 2019: Joko Widodo berhasil mempertahankan jabatannya sebagai presiden, mengalahkan Prabowo Subianto, meskipun sebelumnya sempat terjadi polarisasi dan ketegangan politik antara kedua kubu. Salah satu faktor yang berperan adalah adanya silent majority yang mendukung Jokowi, terutama di daerah-daerah perkotaan dan pulau-pulau luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Silent majority ini terdiri dari pemilih-pemilih yang menghargai kinerja dan prestasi Jokowi dalam membangun infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan, dan menjaga stabilitas politik dan ekonomi.

– Referendum Brexit 2016: Rakyat Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa, meskipun sebelumnya banyak yang mengira bahwa hasilnya akan sebaliknya. Salah satu faktor yang berperan adalah adanya silent majority yang mendukung Brexit, terutama di daerah-daerah yang merasa terpinggirkan, seperti Wales, Midlands, dan Utara Inggris. Silent majority ini terdiri dari pemilih-pemilih yang merasa tidak puas dengan birokrasi dan regulasi Uni Eropa, khawatir dengan imigrasi dan kedaulatan nasional, dan ingin mengembalikan kejayaan Inggris sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Penggunaan Silent Majority dalam Konteks Lain

Maksud dari Silent Majority: Apa dan Bagaimana Pengaruhnya? - business man handsome young brunette guy grey office suit tie showing silence gesture 140725 161982
Freepik

Istilah silent majority tidak hanya digunakan dalam konteks politik, tetapi juga dalam konteks sosial, budaya, atau agama. Maksud dari silent majority digunakan untuk menggambarkan sekelompok orang yang tidak secara terbuka menyuarakan pendapat atau keyakinan mereka, tetapi memiliki pandangan yang berbeda atau bertentangan dengan kelompok yang lebih vokal atau dominan.

Beberapa contoh penggunaan istilah ini dalam konteks lain adalah sebagai berikut:

– Silent majority Muslim: Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sebagian besar umat Islam yang tidak terlibat dalam aksi-aksi radikal atau terorisme, tetapi memiliki pandangan yang moderat, toleran, dan damai. Istilah ini juga digunakan untuk menekankan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), dan tidak sejalan dengan kelompok-kelompok ekstremis yang mengatasnamakan Islam.

– Silent majority perempuan: Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sebagian besar perempuan yang tidak aktif berpartisipasi dalam gerakan-gerakan feminis, tetapi memiliki aspirasi dan hak-hak yang sama dengan laki-laki. Istilah ini juga digunakan untuk menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran dan kontribusi yang penting dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama.

– Silent majority generasi Z: Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sebagian besar generasi muda yang lahir pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, yang tidak terlalu peduli dengan isu-isu politik atau sosial, tetapi lebih fokus pada diri sendiri, hiburan, dan teknologi. Istilah ini juga digunakan untuk mengkritik bahwa generasi Z kurang memiliki idealisme, kreativitas, dan tanggung jawab, dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Silent majority memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tergantung pada latar belakang, motivasi, dan preferensi mereka. Silent majority dapat menjadi faktor positif atau negatif, tergantung pada bagaimana mereka menggunakan kekuatan suara mereka.

Jadi kamu setuju kemenangan paslon 02 karena silent majority?

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel