Meta Rilis Fitur WhatsApp Channels, Cara Kerjanya Mirip dengan Milik Telegram

Meta Rilis Fitur WhatsApp Channels, Cara Kerjanya Mirip dengan Milik Telegram

fitur whatsapp channels

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Meta, perusahaan induk Facebook, WhatsApp dan Instagram itu, baru saja mengumumkan fitur baru di WhatsApp. Kabar ini disampaikan bos Meta, Mark Zuckerberg, melalui media sosialnya pada Kamis 8 Juni 2023.

Fitur ini diberi nama WhatsApp Channels yang merupakan fitur pesan berbasis siaran. Melalui Channels, Meta sedang mencoba menyediakan lebih banyak cara berkomunikasi untuk penggunanya yang kini mencapai 2 miliar orang itu.

Nantinya, mereka juga punya rencana buat memperoleh pemasukan dari fitur ini.

“Hari ini kami mengumumkan WhatsApp Channels — cara yang lebih privat untuk mengikuti orang atau organisasi yang penting buat pengguna, langsung di dalam aplikasi WhatsApp,” tulis Mark di unggahan Instagram dan Facebook.

Lebih lanjut, Mark menulis bahwa Meta membuat Channels agar jadi cara komunikasi yang amat personal. Artinya, apa yang muncul dalam saluran ini sesuai dengan apa yang diminati oleh pengguna.

Untuk saat ini, fitur WhatsApp Channels dimulai di Singapura dan Kolombia sembari menunggu agar fitur ini kian matang. Sementara, untuk negara-negara lain akan secara bertahap dibuka di negara-negara lain.

Cara kerja WhatsApp Channels

Di aplikasi WhatsApp, pesan Channels bakal muncul di tab baru yang diberi nama Updates. Jadi, fitur ini tak akan muncul di laman Chats. Sebagai gambaran, fitur ini bisa muncul di halaman WhatsApp Stories atau WhatsApp status.

Ini akan jauh berbeda dengan cara Meta di Instagram, di mana pengumuman channel dikirim lewat pesan langsung atau DM. Kurang lebih, fitur ini akan bekerja dengan prinsip broadcast.

Pada WhatsApp Channels ini Meta lebih fokus memfasilitasi saluran agar bisa digunakan oleh organisasi-organisasi seperti LSM, lembaga penelitian kesehatan, atau badan pemeriksa fakta. Seturut tujuannya, ini masuk akal ketimbang ditujukan pada kreator individu.

Admin dari sebuah WhatsApp Channels bisa mengirim teks, foto, video, stiker, dan polling di channel ini, kata Meta. Yang perlu diingat, fitur ini merupakan saluran komunikasi satu arah saja. Dengan demikian, pengguna tak bisa memberi balasan pada pesan-pesan itu.

Mark menambahkan bahwa pesan yang dikirim melalui Channels akan dihapus setelah 30 hari. Meta sendiri berjanji tak akan menyimpan catatan apapun tentangnya.

Selain itu, nomor telepon pengguna juga tidak dimunculkan. Ini berarti nomor telepon admin tidak akan diketahui oleh pengikut sebuah Channel, dan sebaliknya, nomor telepon pengikut sebuah saluran tidak akan bisa dilihat oleh admin maupun pengikut lain dari saluran tersebut.

Pengguna bisa bergabung dengan saluran melalui tautan atau link undangan. Pada saat yang sama WhatsApp juga sedang membuat direktori untuk mencari saluran yang berbeda untuk hobi, tim olahraga dan pejabat lokal.

Baru dimulai di beberapa negara

Meta baru saja meluncurkan Channels di dua negara, yakni Singapura dan Kolombia. Pengguna awal fitur ini adalah Singapore Heart Foundation dan badan pemeriksa fakta Colombia Check.

Sejumlah rekanan atau mitra internasional ternama juga ikut bergabung, termasuk Komite Penyelamat International (International Rescue Committee/IRC), Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan tim olahraga terkenal seperti FC Barcelona dan Manchester City.

Dalam beberapa bulan ke depan, Meta berencana untuk memperluas ketersediaan fitur Channels ke lebih banyak negara, dengan tujuan akhir memberikan kemampuan kepada setiap pengguna untuk membuat Channel mereka sendiri.

Mencari peluang pendapatan baru

Perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg ini juga sedang memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa mereka jelajahi dengan fitur ini. Salah satunya adalah menghapus enkripsi end-to-end untuk channel besar agar tidak membatasi audiens.

Meta juga sedang memikirkan fitur ini sebagai sarana menghasilkan uang. Meta sedang menjajaki mengenalkan layanan pembayaran untuk bisnis di Channels berikut kemampuan untuk mempromosikan bisnis di direktori.

Sebagai contoh, dalam beberapa bulan terakhir, WhatsApp telah memungkinkan pengguna untuk dengan bertransaksi dari dalam aplikasi WhatsApp. Fitur ini juga masih dicoba di Brasil dan Singapura.

Ditengarai mengekor fitur Telegram Channels

Sebagaimana biasanya, Meta mengikuti aplikasi media sosial lainnya untuk melakukan pembaruan. Beberapa fitur yang kini ada di Facebook, WhatsApp, dan Instagram tak jarang disebut sebagai fitur ikut-ikutan.

Reels misalnya, dituding mengekor jejak TikTok dengan format video pendek. Demikian halnya dengan fitur WhatsApp Channels yang formatnya tak jauh beda dengan Telegram Channels.

Apapun itu, Channels adalah upaya WhatsApp untuk memfasilitasi percakapan kelompok besar bagi basis penggunanya yang lebih dari 2 miliar. Channels memang ditujukan agar WhatsApp dijadikan pilihan untuk organisasi dan otoritas untuk membagikan informasi kepada pengguna.

Tahun lalu, Meta meluncurkan Communities untuk membantu klub, sekolah dan kompleks penduduk untuk memiliki satu tempat untuk semua diskusi.

Baca Juga
Topik
notix-artikel-retargeting-pixel