Bagaimana dengan Otis? Apakah dia cukup mengecewakanmu di Season 3? Entah kenapa saya lebih suka OT daripada Otis. Ya, Saya berada di kubu Ruby dan cukup kecewa ketika Maeve dan Otis bersama. Tapi, bukan itu yang akan kita bahas kali ini. Saya lebih kecewa karena harus menonton ulang serial Sex Education dari season pertama demi mengumpulkan daftar buku yang disebutkan dalam serial Netflix ini.
Kalau sadar dari awal itu penting, harusnya saya sudah menyiapkan catatan sejak pertama kali menonton serial ini dua tahun lalu. Sayang, saya baru menyadarinya di Season 3 episode 3.
Ini karena untuk pertama kalinya Maeve merekomendasikan bacaannya dengan gamblang. “You should read Come As You Are by Emily Nagoski,” saran Maeve untuk Aimee yang baru sadar kalau tidak semua vagina perempuan seperti milik aktris Pornhub. Aimee tahu ini setelah konsultasi bersama Dr. Jean Milburn, ibu dari Otis.
Oh ya, mungkin akan ada beberapa spoiller di sini. Jika kamu tak ingin mengetahuinya, sebaiknya kembali lagi nanti setelah menamatkan 8 Episode Sex Education Season 3.
Siapa yang Paling Banyak Membaca Buku di Serial Sex Education?
Sejauh ini tentu saja Maeve. Daftar judul buku dan nama penulis di serial Sex Education paling banyak disebutkan oleh tokoh yang diperankan oleh Emma Mackey ini.
Maeve adalah sosok yang menggambarkan slogan Women Support Women. Kita melihat Maeve menolak menerima uang dari Ruby sebagai ongkos mencari tahu penyebar foto vagina-nya. Maeve pula yang menjadi orang paling depan mendukung Aimee yang mengalami trauma akibat pelecehan seksual dari orang tak dikenal di dalam bus.
Selain Maeve, ada mantan ketua OSIS Moordale. Jackson Marchetti banyak membaca buku demi mendekati Maeve. Kemudian Emily Swati Sands, tentu saja karena dia adalah guru Sastra Inggris di Moordale. Di season 3 kita akan lebih banyak melihat kegemaran membaca buku seorang Rahim, mantan pacar Eric yang juga suka menulis puisi.
Lalu, bagaimana dengan Otis?
Meski tidak ada adegan Otis sedang membaca atau sekadar menyebutkan judul buku, bukan berarti ia tidak pernah melakukannya. Seperti yang kita tahu, Otis memiliki bakat seperti ibunya yang merupakan terapis seks. Jika kita percaya bahwa tidak ada bakat yang berkembang baik secara instan maka itu akan menjawab pertanyaan tersebut.
Ayah dan Ibu Otis adalah seorang terapis sekaligus penulis buku. Pillow Talk adalah judul buku karangan Remi Milburn dan Jean Milburn. Jean, setelah melakukan pendampingan sekaligus penelitian di Moordale, menerbitkan buku berjudul Bangsa Tak Berpendidikan – Manifesto Seks Untuk Remaja.
Buku tersebut yang kemudian kontroversial dan membuat Moordale ramai diperbincangkan publik sehingga dijuluki sekolah seks. Lalu, dari mana bakat Otis sebagai terapis?
Selain karena kedua orang tuanya merupakan terapis, Otis juga diam-diam mempelajari banyak hal tentang seks. Setidaknya, di tempat tidurnya sering tergeletak buku pelajaran Biologi. Terlebih ia dan Maeve membuka klinik seks di sekolah, membuatnya harus belajar lebih banyak mengenai seks.
Otis lebih menyukai film dan musik. Ia adalah kolektor piringan hitam dan punya agenda khusus bersama Ibunya untuk menonton film. Agenda yang sama juga jadi perekat persahabatannya dengan Eric. Di lain tempat, mungkin ada orang lain yang mendokumentasikan film dan lagu yang disinggung dalam serial Sex Education.
Jadi, dapat kita simpulkan kalau Maeve menempati urutan pertama sebagai kutu buku di Moordale. Apakah kalian tertarik untuk mengikuti Sex Education Reading Challenge List?
Di bawah ini adalah beberapa buku yang disebutkan dalam serial Sex Education dari season 1 sampai season 3, mayoritas disumbangkan oleh sang feminis, Maeve Wiley.
Daftar Judul Buku dalam Serial Sex Education Season 1 s/d 3
Baca Juga: 5 Novel yang Wajib Kamu Baca Sebelum Wisuda
1. As You Like It – William Shakespeare
Ini adalah judul buku yang disebutkan oleh guru Emily. Setiap murid ditugaskan untuk membuat esai tentang buku ini. Tapi, siapa murid-murid yang benar-benar membacanya? Tentu saja Maeve Wiley.
Guru Emily memuji esai As You Like It yang ditulis Maeve. Tapi, ia tidak bisa melanjutkan pujiannya karena esai itu mirip dengan punya Simone. Sepertinya saya terlewat siapa Simone yang dimaksud oleh Emily, namun Maeve memang adalah joki tugas untuk banyak murid di Moordale.
2. Black Beauty – Anna Sewell
Saat antri di klinik aborsi, Maeve diminta oleh seorang perempuan untuk menjawab pertanyaan kuis di televisi.Apa judul novel karangan seorang penganut Quaker Inggris Anna Sewell? Jawabannya, Black Beauty.
Pertanyaan yang mudah bagi Maeve dan mungkin banyak orang lainnya, karena satu-satunya judul buku Anna Sewell yang terbit adalah Black Beauty. Salah satu dari 10 novel anak-anak terlaris sepanjang sejarah dan Anna Sewell meninggal lima bulan setelah buku ini rilis.
3. Trilogi Gormenghast – Mervyn Peake
Masih acara kuis di televisi. Siapa penulis seri novel Titus Groan, Gormenghast, dan Titus Alone? Mervyn Peake, kata Maeve.
Kabarnya, ini adalah seri novel yang digadang-gadang sebagai novel fantasi terbaik di abad 20, dan lebih mengagumkan dibanding The Lord of The The Rings. Mervyn Peake jadi salah satu penulis laki-laki yang jarang disebutkan namanya oleh Maeve.
4. A Room Of One’s Own – Virginia Woolf
Buku ini perlu diberikan catatan khusus. Di Serial Netflix Sex Education, A Room of One’s Own jadi jawaban dari mana Maeve mendapatkan buku-bukunya?
Maeve adalah satu-satunya orang yang meminjam buku A Room of One’s Own di Perpustakaan Moordale sejak terakhir dipinjam pada tahun 1972. Diikuti oleh Jakcson yang kemudian ikut meminjamnya agar bisa lebih dekat dengan Maeve.
Sempat-sempatnya Jakcson lari sambil baca buku dan bertanya pada Maeve, “Sejarah pertentangan pria terhadap emansipasi perempuan lebih menarik daripada sejarah emansipasi itu sendiri?”
Halah berak lah kau, Jakcson!
5. The Bell Jar – Sylvia Plath
Ini adalah salah satu buku juga dibaca Jackson. Agak menggelikan ketika dia mengirim pesan ke Maeve, “reading Plath #mindblowing.” Kita tahu satu-satunya alasan Jackson membaca novel The Bell Jar–nya Sylvia Plath. Meski, dia mengaku ke Maeve kalau benar-benar menyukai buku tersebut.
Baca Juga: Sains Menunjukkan Cantik itu Tidak Relatif
6. Middlemarch – George Elliot
Maeve nyari mirip dengan karakter Dorothea dalam novel Middlemarch. Setidaknya soal kecerdasan dan idealisme. Buku Elliot lainnya, yang bisa kita temukan di meja Maeve adalah Silas Marner.
7. A Vindication of the Rights of Woman – Mary Wollstonecraft
Banyak daftar buku-buku Maeve bisa kita lihat di meja samping tidurnya. Salah satunya adalah karya Mary Wollstonecraft yang meski telah diterbitkan lebih dari dua abad, masih menjadi literatur penting dalam gerakan feminisme.
8. Othello – William Shakespeare
Maeve mengutip isi Othello dan membacakannya menggunakan mikrofon, sehingga didengar orang satu sekolah. Ketua Yayasan Moordel dan kepala sekolah sampai berdebat soal karakter Othello.
9. Buku-Buku Jane Austen
Jane Austen sepertinya penulis yang paling digemari oleh Maeve. Emma, Pride and Prejudice, Sense and Sensibility, Mansfield Park, Northanger Abbey, Persuasion, dan Love and Friendship: And Other Youthful Writings. Dan terutama Lady Susan, yang menurut Maeve adalah salah satu karya paling penting dalam literatur feminis.
10. Come As You Are – Emily Nagoski
Sudah disinggung di awal, ini adalah satu-satunya buku yang direkomendasikan secara jelas oleh Maeve. Setidaknya anjuran itu ia tujukan pada Aimee. Mungkin kamu juga tertarik untuk membacanya?
Baca Juga: The Age of Adaline: Merasakan Lelahnya Jadi Awet Muda
11. Puisi Pablo Neruda
Tidak banyak buku Maeve yang muncul di Season 3 kecuali yang sudah disebutkan di poin sebelumnya. Tapi, kita dapat menjumpai 12 Puisi Pablo Neruda milik Rahim. Rahim adalah mantan Eric yang gemar menulis puisi. Soal Pablo Neruda, saya tidak yakin pembaca Sediksi belum pernah mendengarnya.
Daftar buku-buku ini yang saya temukan setelah maraton serial Sex Education tiga season dalam semalam. Sangat mungkin tidak lengkap. Dan kamu bisa melengkapinya sendiri. Menamatkan semuanya malah lebih baik. Atau, selesaikan saja yang Maeve sebutkan. Kebanyakaan adalah karya penulis-penulis perempuan.
Maeve adalah yang terbanyak menjawab rasa penasaran saya. Tidak heran kalau banyak yang menilai ia adalah seorang feminis. Sebagian alasan sudah saya ceritakan di atas.
Tapi, jika itu tidak cukup menguatkan alasan bahwa Maeve adalah benar-benar seorang feminis, perhatikan dinding karavan milik Maeve. Kamu akan menjadi sangat yakin ketika menemukan poster, “Everyone Should be Feminist”.