Podcast The Obi One Datangkan José Mourinho: Blak-Blakan Soal Chelsea, MU, dan Spurs

Podcast The Obi One Datangkan José Mourinho: Blak-Blakan Soal Chelsea, MU, dan Spurs

Podcast The Obi One Datangkan José Mourinho

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Tamu spesial datang pada episode 7 podcast The Obi One, yang seperti biasa dipandu oleh mantan pemain Chelsea dan timnas Nigeria, John Obi Mikel, serta rekannya, Chris McHardy. Ia adalah “The Special One”, José Mourinho.

Pada episode yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam tersebut, ketiganya membicarakan banyak hal, dari era Mourinho di Chelsea, Manchester United, dan Tottenham, hingga topik-topik lain seputar sepak bola.

Pada podcast tersebut, keluar beberapa pernyataan serta kisah dari Mourinho yang kemudian menjadi headline beberapa media, seperti alasan Chelsea melepas Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne, masalah di MU, serta pemecatannya dari Tottenham Hotspur.

Pada artikel ini, Sediksi akan mencoba merangkum pembahasan dalam podcast The Obi One dengan José Mourinho.

Mengapa Chelsea Melepas Salah dan De Bruyne

Podcast The Obi One Datangkan José Mourinho: Blak-Blakan Soal Chelsea, MU, dan Spurs - Mo Salah Kevin De Bruyne
Gambar: getty images

Sampai hari ini, banyak yang masih berandai-andai, apa jadinya skuad Chelsea dan seberapa sukses klub ini jika Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne tidak pernah dilepas?

Apalagi di era tersebut The Blues juga masih memiliki nama-nama top seperti Eden Hazard, Nemanja Matic, Willian, Thibaut Courtois, dan lain-lain.

Saat ditanya terkait hal ini, Mourinho mengatakan, “Mereka meninggalkan Chelsea atas keinginannya sendiri, karena mereka tidak ingin menunggu lebih lama lagi.”

Terkait Salah, Mourinho menjawab, “Saat orang-orang mengatakan kepada saya, kamu membiarkan Salah pergi, saya akan menjawab sebaliknya. Saya yang membeli Salah. Ia nyaris pindah dari Basel ke Liverpool, tapi saya berjuang untuk mendatangkannya ke Chelsea.

“Untuk menjadi pemain Chelsea, anda harus perform atau anda harus menunggu. Salah tidak ingin menunggu dan ingin menjalani masa peminjaman.

Ia kemudian dipinjamkan ke Fiorentina dan Roma, dan setelahnya Chelsea memutuskan untuk menjualnya, bukan saya yang menjualnya. Saya mengatakan, lebih baik ia dipinjamkan jika ia ingin lebih sering bermain.”

Lalu, terkait De Bruyne, Mourinho mengatakan bahwa situasinya persis dengan Salah.

“Kami melakukan tur pra-musim di Asia. Kami pergi ke Indonesia, Thailand, dan Kevin dijadwalkan untuk menjalani masa peminjaman di Jerman. Saya kemudian mengatakan kepada klub bahwa saya tidak ingin ia dipinjamkan. Saya ingin ia tetap bersama kami.

“Ia tetap berada di dalam skuad dan menjalani awal musim Premier League sebagai starting eleven. Setelah itu, kami memainkan laga Piala Super Eropa di Praha dan ia tidak bermain di laga tersebut.

“Keesokan harinya, ia ingin meninggalkan klub. Kami memainkan laga kedua Premier League saat itu melawan Manchester United di Old Trafford yang berakhir imbang 0-0. Ia saat itu berada di bangku cadangan dan kemudian bermain selama beberapa menit. Namun, hal itu tidak cukup baginya, sehingga ia ingin pergi.

“Di Chelsea, jika anda ingin pergi, silahkan, sebab yang lain akan datang. Mereka saat itu masih sangat muda dan tidak dapat menunggu lebih lama lagi, dan karir mereka membuktikan bahwa keputusan yang mereka ambil itu tepat.

“Mungkin ada beberapa pemain yang memang meninggalkan klub atas keinginan saya, tapi bukan mereka.”

Salah sendiri hanya mencatatkan 19 penampilan dengan 2 gol dan 4 assis bersama The Blues. Ia menjalani dua kali masa peminjaman di Italia bersama Fiorentina dan AS Roma. Pada Juli 2016, pemain asal Mesir ini hijrah ke Roma dengan harga 15 juta Euros.

Sementara De Bruyne, yang didatangkan pada deadline musim dingin 2012 dari klub Belgia, KRC Genk, hanya pernah tampil sebanyak 9 kali di Chelsea. Setelah dipinjamkan ke Werder Bremen serta VfL Wolfsburg, pada Januari 2014, Wolfsburg mempermanenkannya dengan biaya 22 juta Euros.

Pemecatan Mourinho dari Spurs

Podcast The Obi One Datangkan José Mourinho: Blak-Blakan Soal Chelsea, MU, dan Spurs - Jose Mourinho Spurs
Gambar: getty images

The Special One juga berbicara terkait kisah kepergiannya dari beberapa klub. Ia mengatakan bahwa tiap kali ia meninggalkan suatu klub, rasanya tidak pernah menyenangkan. Namun, bagi Mourinho, salah satu yang paling membekas adalah pemecatannya dari Tottenham.

“Pemecatan paling konyol yang pernah saya alami datang dari klub yang lemari pialanya kosong, di mana mereka memecat saya 2 hari sebelum final (Carabao Cup).

“Pada saat itu, saya merasa, ayolah, Tottenham tidak pernah juara. Mereka sepertinya terakhir kali juara 50 tahun lalu, saya tidak ingat kapan. Dan saya dipecat 2 hari sebelum laga final,” ungkap Mourinho.

Kesan Mourinho tentang Manchester United

Podcast The Obi One Datangkan José Mourinho: Blak-Blakan Soal Chelsea, MU, dan Spurs - Jose Mourinho Football Heritage
Gambar: getty images

Terkait karirnya bersama tim setan merah, Mourinho mengatakan bahwa ia sama sekali tidak punya penyesalan selama 2,5 musim melatih MU.

“Saya tidak memiliki penyesalan sama sekali karena saya memberikan segalanya. Saya melakukan yang terbaik yang saya bisa.Saya mencintai klub, para fans, dan menghormati sejarah mereka.

“Berhasil finis di urutan kedua (Premier League) merupakan pencapaian terbaik MU pasca era Sir Alex. Trofi Eropa (Europa League) masih merupakan pencapaian terbaik klub dalam 10 tahun terakhir atau lebih. Jadi, saya melakukan yang terbaik sebisa saya,” tegas Mourinho.

Selain mengingat kembali terkait karirnya di Old Trafford, pelatih berusia 60 tahun itu juga menyinggung terkait beberapa pihak yang seharusnya sudah tidak berada di klub, namun masih dipertahankan hingga hari ini.

“Di klub itu masih ada orang-orang, dan saat saya mengatakan orang-orang yang saya maksud bukan hanya pemain.

“Namun juga beberapa orang yang bukan pemain, yang sampai hari ini masih dipertahankan bahkan ketika saya mengatakan kepada mereka (MU) setelah 2 bulan di sana: bersama orang-orang seperti ini, anda tidak akan pernah sukses,” ungkap Mourinho dalam podcast The Obi One.

Di sini Mourinho tidak menyebutkan secara spesifik siapa sosok-sosok yang ia maksud. Jika melihat nama-nama di dalam skuad setan merah dari era Mourinho yang masih bertahan sampai hari ini, maka akan ditemukan 4 nama pemain, yaitu Luke Shaw, Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Scott McTominay.

Selain itu, Mourinho juga sedikit berbicara tentang Richard Arnold, CEO Manchester United yang akan segera hengkang dari klub. Di era Mourinho, Arnold masih menjabat sebagai direktur komersial.

Pelatih yang pernah memenangkan 2 gelar Liga Champions ini memuji Arnold sebagai sosok yang luar biasa, sembari mengatakan bahwa ia akan sangat senang jika Arnold menjadi CEO MU di masa kepelatihannya.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel