Pengamat Politik Tanggapi Prosedur Tidak Umum Kaesang Jadi Ketum PSI

Pengamat Politik Tanggapi Prosedur Tidak Umum Kaesang Jadi Ketum PSI

kaesang ketum psi / tangkapan layar Youtube PSI

DAFTAR ISI

Sediksi – Dilantiknya putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat tanggapan beragam dari pengamat politik.

PSI mengumumkan Kaesang terpilih sebagai Ketum PSI pada acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang digelar di Jakarta, Senin, 25 September 2023.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie membacakan surat resmi pengangkatan Kaesang, “Memutuskan, menetapkan, pengangkatan saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum DPP PSI periode 2023-2028.”

Pelantikan Kaesang dilakukan setelah ia menerima kartu anggota PSI yang diantarkan langsung oleh Ketum PSI Giring Ganesha dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natali ke rumah Jokowi di Solo, Sabtu, 23 September 2023.

Sejak Maret 2023, sudah ada desas-desus jika Kaesang akan terjun ke politik, walaupun saat itu belum ada konfirmasi resmi.

PSI saat itu menyatakan siap mendukung Kaesang maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok tahun 2024 mendatang.

Muncul beberapa pendapat pengamat politik setelah Kaesang secara resmi dilantik sebagai ketum PSI.

Baca Juga: Ini Sanksi bagi ASN yang Lakukan Like, Share, dan Comment di Medsos Pemilu 2024

Prosedur tidak umum PSI

Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman menyampaikan jika pengangkatan Kaesang merupakan bentuk solusi untuk anak muda yang sering kali terhambat prosedur untuk memimpin sebuah partai politik.

Ia menilai PSI telah melakukan pilihan berani dengan mengangkat Kaesang dengan jalan yang tidak konvensional.

“Kalau kita bicara soal kaderisasi, jangan-jangan apa yang kita lihat selama ini pada partai politik umumnya, kaderisasi yang juga menjadi kritik kita selama ini, justru menghambat anak-anak muda potensial untuk menduduki posisi-posisi yang strategis,” ujar Andy dikutip dari MetroTV.

Andy mengatakan jika pilihan PSI mengangkat Kaesang memang keluar dari kebiasaan normal sebuah partai politik karena Andy menganggap kondisi politik Indonesia saat ini tidak dalam keadaan yang normal.   

Andy juga menambahkan jika keputusan Kaesang untuk memilih PSI sebagai partainya merupakan jalan yang tidak mudah karena PSI sebagai partai kecil yang belum punya kursi di parlemen saat ini.

“Itu menunjukkan sikap yang tidak ingin instan. Mas Kaesang ingin berjuang dari bawah, ingin membesarkan partai. Ingin meloloskan PSI ke Senayan di 2024, jadi itu harus diapresiasi,” ujar Andy.

Menanggapi terpilihnya Kaesang sebagai Ketum PSI, pengamat politik Ray Rangkuti melihat situasi politik di PSI sangat menggelikan.

Direktur Lingkar Madani (LIMA) tersebut mengaku tidak terlalu memahami prosedur pengangkatan ketua yang dimiliki PSI.

Ia menilai secara umum dalam sebuah organisasi maupun partai politik, suksesi kepemimpinan di PSI menerobos banyak ketentuan paling mendasar dari sebuah organisasi sederhana.

Ketentuan-ketentuan itu meliputi tata cara, syarat, lama keanggotaan, hingga keterlibatan anggota untuk memilih ketua partainya.

Bahkan ia menilai jika pemilihan ketum di PSI jauh dari kata demokratis.

Ray menganggap keputusan PSI kali ini lebih bertujuan untuk mengambil simpati masyarakat yang masih mengidolakan Jokowi lewat anaknya yaitu Kaesang.

“Kaesang adalah anak presiden, dan PSI hendak meraup suara pemilih yang memilih berdasar popularitas Pak Jokowi,” kata Ray dikutip dari Liputan6.

Dianggap menjadi strategi politik dua kaki Jokowi

Sementara itu, mengutip Kompas, pengamat politik Agung Baskoro beranggapan masuknya Kaesang ke PSI menjadi cara Jokowi bermain politik dua kaki di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Menimbang Gibran dan Bobby masih kader PDIP yang notabene mendukung Ganjar sebagai capres. Sementara PSI dengan Kaesang saat ini untuk sementara mendukung Prabowo,” ujar Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis tersebut.

Agung mengatakan kemungkinan besar Jokowi mendukung Prabowo.

Hal itu terlihat di beberapa situasi ketika Jokowi membela Prabowo seperti saat membahas program Food Estate hingga isu mencekik atau menampar wakil menteri pertanian.

Menurut Agung masuknya Kaesang ke PSI juga tidak mungkin terjadi tanpa restu Jokowi.

Disorot media asing

Media internasional ikut mengulas terpilihnya Kaesang sebagai Ketum PSI.

Media Reuters menilai saat ini Jokowi sedang mempersiapkan dinasti politik menjelang masa jabatannya sebagai presiden selesai di tahun 2024 mendatang.

Hal itu menurut Reuters ditunjukkan dengan sederet kerabat Jokowi yang kini berada di lingkaran politik seperti anak sulungnya Gibran Rakabuming yang kini menjabat Walikota Solo dan menantu Jokowi yaitu Bobby Nasution sebagai Walikota Medan.

Kini anak bungsunya, Kaesan juga menyusul masuk ke dunia politik dengan menjadi ketum PSI.  

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel