Sediksi.com – Sudah seminggu ini Rusia rutin melancarkan serangan ke wilayah selatan selatan Ukraina, Kota Odesa khususnya. Akibat serangan yang bertubi-tubi ini, pertahanan udara Ukraina terus melemah.
Serangan terhadap Katedral Transfigurasi pun tidak terhindarkan, gereja ortodoks tertua di Odesa yang juga situs warisan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) itu mengalami kerusakan.
Dari kejadian ini, satu orang meninggal dan 22 lainnya terluka, empat di antaranya masih anak-anak.
UNESCO mengecam serangan terhadap situs warisan budaya
Setelah Rusia menargetkan serangannya ke Kota Odesa selama seminggu berturut-turut, akhirnya UNESCO merilis siaran pers mengecam serangan Rusia terhadap situs warisan budaya di Ukraina yang menghancurkan salah satu situs warisan dunia UNESCO, Katedral Transfigurasi.
“UNESCO sangat kecewa dan mengutuk keras serangan pasukan Rusia yang telah menghancurkan beberapa situs budaya di pusat Kota Odesa, rumah bagi situs warisan dunia ‘Pusat Sejarah Kota Odesa’,” terlampir dalam siaran pers yang dirilis 23 Juli, hari yang sama dengan penyerangan katedral tersebut terjadi.
Kemudian UNESCO juga mengatakan bahwa tindakan Rusia ini bertolak belakang dengan pernyataan mereka sendiri sebelumnya yang berjanji tidak akan menyentuh situs warisan dunia di Ukraina, termasuk kawasan penyangga di sekitarnya.
Penyerangan terhadap situs warisan dunia secara sengaja bisa dikategorikan sebagai sebuah tindak kejahatan perang, sebagaimana yang telah diakui oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Rusia sebagai Federasi Rusia sendiri sudah menjadi anggota permanen PBB sejak 1991 yang artinya Rusia bisa diadili atas tindak kejahatan ini.
Terkait masalah ini, Audrey Azoulay selaku Direktur Jenderal UNESCO mendesak Rusia untuk mengambil tindakan dan memenuhi hukum internasional.
“Saya mendorong Federasi Rusia untuk memenuhi kewajibannya dengan mematuhi hukum internasional, termasuk Konvensi Den Haag 1954 terkait Perlindungan Properti Budaya dalam Peristiwa Konflik Bersenjata dan Konvensi Warisan Dunia 1972,” kata Azoulay dilansir dari siaran pers UNESCO.
Sebelumnya, ‘Pusat Sejarah Kota Odesa’ sudah sempat ditetapkan UNESCO sebagai situs budaya dunia yang terancam
25 Januari lalu, UNESCO mengakui dan menetapkan ‘Pusat Sejarah Kota Odesa’ sebagai situs budaya dunia yang terancam. Keputusan ini pun mendapat kritik dari Rusia yang mengatakan hal ini dilakukan hanya untuk kepentingan politik.
Adapun konsekuensi dari keputusan ini adalah UNESCO menghimbau Rusia untuk tidak merusak situs warisan dunia yang bersejarah tersebut dengan sengaja.
Dengan penetapan ini, UNESCO siap membantu untuk urusan teknis dan finansial terkait perlindungan properti, dan rehabilitasi kalau perlu.
“Kota ini (Odesa) secara simbolik adalah milik warisan dunia. Sehingga ancaman terhadapnya berarti ancaman terhadap kita semua, kita sudah mengakui sejarahnya dan kontribusinya terhadap warisan budaya di Ukraina,” ucap Azoulay setelah acara pemungutan suara.
Acara yang menjadi penentu pentingnya penetapan Odesa sebagai warisan budaya yang terancam. Nyatanya, Rusia tetap menyerang Odesa dan menghancurkan Katedral Transfigurasi pada 23 Juli 2023.
Serangan ini bukan yang pertama kalinya.
Katedral yang didirikan pada 1794 ini juga sempat dihancurkan oleh Rusia yang waktu itu masih Uni Soviet di bawah kepemimpinan Stalin tahun 1936. Sedangkan rehabilitasi katedral tersebut baru dimulai pada 1990-an setelah jatuhnya Uni Soviet.
271 situs warisan budaya Ukraina rusak sejak invasi Rusia
Berdasarkan laporan UNESCO per 20 Juli 2023, situs warisan budaya Ukraina yang mengalami kerusakan akibat serangan Rusia dikonfirmasi sebanyak 270.
Angka ini dihitung dari sejak invasi Rusia terhadap Ukraina yang dilakukan pada 24 Februari 2022 lalu.
Rusaknya Katedral Transfigurasi akibat serangan rudal Rusia pada 23 Juli lalu, menambah satu lagi daftar kerusakan situs warisan budaya Ukraina yang dilaporkan.
Kerusakan situs warisan budaya tersebar di 12 dari total 27 daerah yang ada di Ukraina. Jenis properti yang mengalami kerusakan juga beragam.
Berikut data properti budaya Ukraina yang mengalami kerusakan akibat dan sejak invasi Rusia.
- 116 situs keagamaan (+1 untuk Katedral Transfigurasi)
- 27 museum
- 95 gedung bersejarah dan/atau seni
- 19 monumen
- 12 perpustakaan
- 1 gedung pengarsipan
Saat ini, situs bersejarah lainnya yang sedang dalam kondisi paling terancam di Ukraina adalah Katedral Saint Sophia yang terletak di Kota Kyiv.
Katedral ini merupakan katedral tertua di Ukraina yang sudah berdiri sejak abad ke-11 dan beruntungnya, sudah dimasukkan oleh UNESCO ke dalam daftar situs budaya dunia yang terancam.