Sejarah Halloween, Sebuah Kebudayaan yang Menjadi Festival

Sejarah Halloween, Sebuah Kebudayaan yang Menjadi Festival

Sejarah Halloween, Sebuah Kebudayaan yang Menjadi Festival

DAFTAR ISI

Sediksi – Tanggal 31 Oktober nanti diperingati sebagai Hari Halloween. Pada hari itu, biasanya orang-orang di berbagai tempat merayakannya dengan menggelar festival Halloween. Festival ini merupakan salah satu festival yang sangat populer di seluruh dunia

Halloween merupakan sebuah perayaan yang merayakan musim gugur, kematian, dan dunia gaib. Festival ini memiliki akar sejarah yang kaya dan berasal dari berbagai tradisi kuno. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai halloween, berikut adalah sejarah halloween yang sudah dirangkum dari beberapa sumber.

Sejarah Halloween

Awal mula Halloween

Asal-usul Halloween dapat ditelusuri kembali ke tradisi kuno yang dikenal sebagai Samhain. Samhain merupakan perayaan yang dipraktikkan oleh bangsa Celtic di Irlandia, Britania Raya, dan wilayah Eropa Barat lainnya. 

Samhain ditandai dengan kedatangan musim gugur dan dipercayai sebagai batas antara dunia manusia dan dunia gaib menjadi sangat tipis.

Festival ini biasanya berlangsung pada tanggal 31 Oktober hingga 1 November. Tanggal tersebut bertepatan dengan perubahan musim yaitu dari musim panas ke musim dingin. Samhain adalah saat ketika pertanian Celtic berakhir dan persiapan untuk musim dingin dimulai.

Waktu ini merupakan waktu yang penting dalam kepercayaan Celtic karena dipercayai bahwa makhluk gaib seperti roh-roh leluhur dan makhluk lainnya akan berkeliaran di dunia manusia selama masa Samhain.

Baca Juga: Apa Itu Chuseok 2023? Sering Disebut dengan Thanksgiving Korea!

Penjelasan tentang tradisi Samhain

Selama masa Samhain, orang Celtic melakukan berbagai upacara untuk menghormati roh-roh leluhur dan melindungi diri dari makhluk gaib yang mungkin berkeliaran. Salah satu upacara yang digelar adalah pembakaran api unggun besar.

Upacara ini merupakan cara untuk membersihkan dan menyucikan diri dari pengaruh jahat. Orang-orang juga memakai kostum yang menakutkan seperti topeng dan pakaian dari kulit hewan. Tujuannya untuk mengusir roh-roh jahat dan mengecoh makhluk gaib yang buruk.

Penyebaran Halloween

Halloween mulai menyebar pada abad ke-8 Masehi. Dimana, gereja katolik mencoba menghentikan praktik Samhain dengan mengadopsi perayaan Kristen yang dikenal sebagai “All Saints’ Day” atau “Hari Semua Orang Kudus” yang digelar pada tanggal 1 November. 

Cara ini adalah usaha untuk menggeser fokus masyarakat dari perayaan Samhain yang berbau paganisme ke perayaan Kristen yang menghormati semua orang suci dan martir.

Upaya yang dilakukan bisa dibilang berhasil. Meskipun demikian, banyak elemen dari Samhain masih bertahan dalam budaya umum. Misalnya, tradisi mengenakan kostum dan menyalakan api unggun masih terus berlanjut.

Selama abad pertengahan, orang yang mengikuti festival ini juga mulai berjalan dari pintu ke pintu untuk meminta makanan dalam praktik yang dikenal sebagai “souling”. Makanan yang diberikan kepada mereka ini diharapkan membantu meringankan penderitaan roh-roh leluhur yang berkeliaran.

Sejarah Jack-O’-Lantern

Sejarah Halloween, Sebuah Kebudayaan yang Menjadi Festival - 1000004668
Unsplash/Nick fewings

Jika berbicara soal Halloween, tentu tidak lepas dari tokoh Jack-O’-Lantern. Jack-O’-Lantern digambarkan sosok labu yang dipahat dengan wajah menakutkan dan diberi lilin di dalamnya. Sosok Jack-O’-Lantern berawal dari seorang pemabuk bernama Jack yang selalu menipu setan. 

Ketika Jack meninggal, ia tidak diterima di surga maupun neraka, sehingga terpaksa berkeliaran dengan lilin dalam labu sebagai penerangannya.

Selain itu, terdapat juga tradisi “trick-or-treat” yang muncul di Amerika Serikat. Dalam tradisi ini, anak-anak akan berpakaian menakutkan dan pergi dari pintu ke pintu untuk meminta permen dengan kalimat “trick-or-treat.” Ini adalah bentuk modern dari tradisi souling yang sudah dijelaskan diatas.

Kritik dan kontroversi Halloween

Meskipun Halloween sangat populer di berbagai tempat,  namun festival ini juga mendapat kritik dari berbagai pihak. Beberapa orang menganggapnya sebagai perayaan yang berbau kekerasan dan terlalu komersial. Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang penggunaan kostum yang melecehkan atau memicu ketegangan budaya yang ada di daerah tertentu.

Halloween merupakan perayaan yang memiliki akar sejarah yang dalam dan panjang, bermula dari festival Samhain Celtic yang merayakan musim gugur dan kematian. Melalui perubahan sejarah, Halloween berkembang menjadi perayaan yang populer di seluruh dunia. 

Mulai dari penggunaan kostum menakutkan, Jack-O’-Lantern, dan tradisi trick-or-treat membuat festival Halloween menjadi digemari. Meskipun Halloween memiliki sisi kontroversialnya, tidak dapat dipungkiri bahwa festival ini tetap menjadi salah satu perayaan yang paling dinantikan di kalender budaya Barat.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel