Sediksi.com – Islam merupakan agama yang mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan dan penelitian. Sejak masa awal, umat Islam telah melahirkan banyak ilmuwan yang berkontribusi dalam berbagai bidang, seperti kedokteran, astronomi, matematika, fisika, kimia, filsafat, dan lain-lain.
Lalu siapa saja tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang berpengaruh kepada perkembangan dunia? Ilmuwan-ilmuwan Islam ini tidak hanya menguasai ilmu yang mereka geluti, tetapi juga menemukan hal-hal baru yang menjadi dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern.
Oleh karen aitu, dalam artikel ini, kita akan mengenal 10 tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang karyanya mengubah dunia. Mau tau siapa saja? Simak ulasan berikut ini sampai selesai.
Tokoh-tokoh Ilmuwan Islam
Al-Kindi
Tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang akan pertama kita bahas adalah Al-Kindi, ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan musikus yang dijuluki sebagai filsuf Arab pertama. Abu Yousuf Yaqub Ibn Ishaq al-Kindi lahir di Kufah sekitar tahun 800 M.
Ayahnya adalah pejabat Haroon al-Rashid. Al-Kindi adalah kontemporer al-Mamun, al-Mu’tasim dan al-Mutawakkil dan berkembang sebagian besar di Baghdad. Al-Kindi menulis sangat banyak buku tentang filsafat, logika, metafisika, etika, politik, psikologi, matematika, astronomi, kedokteran, farmasi, kimia, musik, dan seni.
Ibnu Haitham
Ibnu Haitham adalah bapak optik modern yang mempunyai nama asli Abu Ali Muhammad Al-Hassan Ibn Al-Haitham. Ia lahir di Basra, Irak, pada tahun 965 M.
Ia adalah seorang fisikawan, matematikawan, astronom, dan insinyur. Ia juga menulis banyak buku, mungkin lebih dari 100 buku tentang optik, fisika, matematika, astronomi, dan filsafat.
Ia adalah salah satu tokoh-tokoh ilmuwan islam yang menemukan banyak alat dan eksperimen ilmiah, seperti kamera obskura, pinhole camera, lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin cembung, cermin cekung, dan spektrometer.
Ia juga merupakan orang pertama yang menjelaskan secara benar tentang bagaimana mata melihat, yaitu dengan menerima cahaya yang dipantulkan oleh benda, bukan dengan mengeluarkan cahaya sendiri.
Ibnu Sina
Mungkin dari tokoh-tokoh ilmuwan islam yang akan disebutkan di artikel ini, pasti banyak dari kalian familiar atau kenal dengan Ibnu Sina, ya dia kiranya adalah ilmuwan Islam yang paling terkenal, dikenal juga sebagai Avicenna di dunia Barat, merupakan salah satu cendekiawan muslim terkemuka pada abad pertengahan.
Abu Ali al-Hussain Ibn Abdullah Ibn Sina lahir di Bukhara, Uzbekistan, pada tahun 980 M. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dokter, dan penulis. Ia menulis banyak buku dan mungkin lebih dari 450 buku tentang filsafat, logika, metafisika, etika, politik, teologi, psikologi, matematika, astronomi, kedokteran, farmasi, kimia, biologi, dan musik.
Ia juga menemukan banyak obat dan metode pengobatan, seperti anestesi, karantina, diagnosis, terapi, bedah, dan farmakologi. Qanun fi al-Tibb (The Canon of Medicine), karya paling populer di bidang ilmu kedokteran milik Ibnu Sina, menjadi referensi utama di banyak universitas Eropa setidaknya hingga abad 17.
Jabir Ibn Hayyan
Jabir Ibn Hayyan adalah alkemis Geber dari Abad Pertengahan, umumnya dikenal sebagai bapak kimia. Abu Musa Jabir Ibn Hayyan, kadang-kadang disebut al-Harrani dan al-Sufi, adalah putra apoteker (Attar).
Ia berlatih kedokteran dan alkimia di Kufah sekitar tahun 776 M. Ia dilaporkan telah belajar di bawah Imam Ja’far Sadiq dan pangeran Umayyah Khalid Ibn Yazid. Ia menulis buku tentang kimia, farmasi, metalurgi, mineralogi, dan astrologi.
Al-Biruni
Al-Biruni adalah seorang polymath, yaitu orang yang menguasai banyak ilmu, yang mempunyai nama asli Abu Rayhan Muhammad Ibn Ahmad al-Biruni. Ia lahir di Khwarazm, Uzbekistan, pada tahun 973 M.
Ia adalah seorang matematikawan, astronom, astrolog, geografer, kartografer, geolog, mineralog, ahli sejarah, ahli bahasa, ahli filsafat, ahli agama, dan ahli farmasi. Ia menulis buku tentang berbagai topik, seperti aritmatika, geometri, trigonometri, aljabar, kalkulus, astronomi, astrologi, kalender, peta, geografi, geologi, mineralogi, sejarah, bahasa, filsafat, agama, dan farmasi.
Ia juga menemukan banyak alat dan metode ilmiah, seperti astrolab, kuadran, jam matahari, jam air, jam pasir, jam lilin, jam magnetik, kompas, skala Richter, metode interferensi, metode triangulasi, dan metode eksperimental. Ia juga merupakan orang pertama yang mengukur lingkar bumi dengan akurat, yaitu sekitar 40.000 km.
Al-Farabi
Tokoh-tokoh ilmuwan Islam selanjutnya adalah Al-Farabi adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan musikus yang dijuluki sebagai filsuf Arab kedua setelah al-Kindi.
Abu Nashr Muhammad Al-Farabi lahir pada 870 M di Farab, sebuah kota di Turki tengah. Al-Farabi adalah seorang jenius yang menguasai banyak bahasa dan guru besar Muslim dalam bidang fiqih, filsafat, sains, kedokteran, musik, dan puisi.
Al-Farabi pernah tinggal di Baghdad selama 40 tahun untuk mempelajari bahasa Arab dan Yunani, kemudian mempelajari filsafat dan logika Aristoteles. Ia menulis lebih dari 100 buku tentang filsafat, logika, metafisika, etika, politik, psikologi, matematika, astronomi, kedokteran, musik, dan seni.
Al-Zahrawi
Al-Zahrawi adalah seorang dokter bedah dan farmakolog yang dianggap sebagai bapak bedah modern. Abu al-Qasim Khalaf Ibn Abbas al-Zahrawi lahir pada 936 M di Zahra, sebuah kota dekat Cordoba, Spanyol.
Ia adalah seorang dokter yang melayani kalif-kalif Umayyah di Andalusia selama 50 tahun. Ia menulis sebuah ensiklopedia medis yang berjudul Al-Tasrif li-man Ajiza an al-Ta’lif (The Method of Medicine for Those Who Have No Teacher), yang terdiri dari 30 jilid dan mencakup berbagai topik, seperti anatomi, patologi, diagnosis, terapi, farmasi, kosmetik, dan bedah.
Al-Khawarizmi
Selain Ibnu Sina, Al-Khawarizmi mungkin adalah tokoh-tokoh ilmuwan Islam paling terkenal lainnya, ia mempunyai nama asli Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi dikenal sebagai bapak aljabar dunia.
Ia lahir di Khawarizm (Kheva), selatan laut Aral. Ia berkembang di bawah Kekhalifahan Abbasiyah Al-Mamun di Baghdad melalui tahun 813-833 M.
Al-Khawarizmi adalah seorang matematikawan, astronom, dan ahli geografi. Ia menulis banyak buku tentang aritmatika, geometri, trigonometri, kalender, dan peta.
Ia juga menciptakan sistem penomoran yang sangat penting hingga digunakan pada zaman sekarang, yaitu angka Arab (yang sebenarnya berasal dari India). Ia juga menemukan konsep aljabar, yaitu cabang matematika yang menggunakan simbol dan persamaan untuk menyelesaikan masalah.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah Kitab al-Jabr wa al-Muqabala, yang berisi tentang aturan-aturan aljabar dan contoh-contohnya.
Ibnu Battuta
Ibnu Battuta adalah seorang penjelajah dan penulis yang dikenal sebagai salah satu pelancong terbesar dalam sejarah. Abu Abdullah Muhammad Ibn Battuta lahir pada 1304 M di Tangier, Maroko.
Ia adalah seorang sarjana hukum Islam yang memulai perjalanan panjangnya pada 1325 M, ketika ia berangkat untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Selama 30 tahun, ia mengunjungi lebih dari 40 negara di Asia, Afrika, dan Eropa, dan menempuh jarak lebih dari 120.000 km, melebihi Marco Polo dan Zheng He.
Ia menulis sebuah buku yang berjudul Rihla (The Travels), yang berisi tentang pengalaman, observasi, dan catatan sejarahnya selama perjalanannya. Ia juga memberikan informasi tentang budaya, agama, politik, ekonomi, dan geografi berbagai tempat yang ia kunjungi, serta bertemu dengan banyak tokoh terkenal, seperti Sultan Delhi, Kaisar Mongol, dan Raja Mali.
Ibnu Khaldun
Lalu daftar terakhir dari tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang ada dalam artikel ini adalah Ibnu Khaldun yakni seorang sejarawan, sosiolog, dan filsuf yang dianggap sebagai bapak ilmu sejarah dan sosiologi.
Abu Zaid Abd al-Rahman Ibn Khaldun lahir pada 1332 M di Tunis, Tunisia. Ia adalah seorang cendekiawan yang memiliki pengalaman luas dalam bidang politik, hukum, diplomasi, dan militer.
Ia menulis sebuah buku yang berjudul Muqaddimah (The Introduction), yang merupakan bagian pertama dari karyanya yang lebih besar, Kitab al-Ibar (The Book of Lessons).
Muqaddimah adalah sebuah karya yang revolusioner, yang memperkenalkan konsep-konsep baru dalam ilmu sejarah dan sosiologi, seperti asabiyyah (solidaritas sosial), umran (peradaban), siklus sejarah, teori ekonomi, teori politik, teori budaya, dan metodologi ilmiah. Ia juga memberikan analisis kritis tentang berbagai sumber sejarah, dan menekankan pentingnya mempelajari sejarah secara rasional dan objektif.
Demikianlah artikel tentang Tokoh-tokoh Ilmuwan Islam yang turut mengubah dunia. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk mengikuti jejak mereka dalam menuntut ilmu dan berkontribusi bagi kemajuan umat manusia. Amin.
