20 Jenis Fobia: Apa Saja, Pengertian dan Cara Mengatasinya

20 Jenis Fobia: Apa Saja, Pengertian dan Cara Mengatasinya

Jenis Fobia

DAFTAR ISI

Sediksi – Seperti yang kita tau fobia adalah ketakutan yang intens dan tidak rasional terhadap objek, situasi, atau orang tertentu yang menyebabkan kecemasan dan stres.

Ada banyak jenis fobia, mulai dari yang umum seperti ketakutan akan ketinggian atau laba-laba, hingga yang jarang seperti ketakutan akan gravitasi atau buku.

Dalam artikel ini, akan menjelajahi 20 jenis fobia, penyebab, gejala, dan pilihan pengobatannya, serta akan memberikan beberapa tips tentang cara mengatasi fobia dan mengatasi ketakutan.

20 Jenis Fobia yang Umum

Akrofobia: Takut Ketinggian

20 Jenis Fobia: Apa Saja, Pengertian dan Cara Mengatasinya - Acrophobia
Image from healthbenefitstimes

Jenis fobia ini adalah ketakutan akan ketinggian atau berada di tempat tinggi. Orang dengan akrofobia mungkin merasa pusing, mual, berkeringat, atau gemetar ketika mereka berada dekat balkon, jembatan, tebing, atau gedung tinggi.

Mereka juga mungkin mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada, atau jantung berdebar-debar. Mereka mungkin menghindari aktivitas yang melibatkan ketinggian, seperti mendaki, ski, atau terbang.

Akrofobia mungkin disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan ketinggian, seperti jatuh atau menyaksikan seseorang jatuh; oleh predisposisi genetik; atau oleh respons belajar dari mengamati orang lain yang takut ketinggian.

Jenis fobia ini dapat diobati dengan terapi kognitif-perilaku (CBT), yang melibatkan mengekspos orang tersebut kepada ketakutannya secara bertahap dan dalam lingkungan yang aman, sambil menantang pikiran dan keyakinan negatif mereka tentang ketinggian.

Obat-obatan seperti obat anti-kecemasan atau beta-blocker juga dapat membantu mengurangi gejala fisik akrofobia.

Aerofobia: Takut Terbang

20 Jenis Fobia: Apa Saja, Pengertian dan Cara Mengatasinya - OIP 6
Image from Fcencias

Aerofobia merupakan jenis fobia atau ketakutan terbang atau berada di pesawat. Orang dengan aerofobia mungkin mengalami serangan panik, berkeringat, gemetar, mual, muntah, atau pingsan ketika mereka berpikir tentang terbang atau ketika mereka berada di pesawat.

Mereka mungkin menghindari bepergian dengan udara atau mungkin perlu minum obat penenang atau alkohol sebelum terbang.

Aerofobia mungkin disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan terbang, seperti kecelakaan pesawat atau serangan teroris; oleh ketakutan kehilangan kontrol atau terjebak; oleh ketakutan akan ketinggian atau klaustrofobia; atau oleh ketakutan akan aspek lain dari terbang, seperti turbulensi, cuaca buruk, atau masalah mekanis.

Aquafobia: Takut Air

Aquafobia ini adalah jenis fobia ketakutan akan air atau bersentuhan dengan air. Orang dengan aquafobia mungkin merasa cemas, sesak napas, pusing, atau mual ketika mereka melihat air, mendengar suara air, menyentuh air, atau menenggelamkan diri dalam air.

Astrafobia: Takut Badai

Jenis fobia yang sat ini adalah ketakutan akan badai atau petir dan guntur. Orang dengan astrafobia mungkin merasa ketakutan, panik, atau tidak berdaya ketika mereka mendengar guntur atau melihat petir.

Orang yang mengidap jenis fobia ini, mungkin akan bersembunyi di bawah tempat tidur, di lemari, atau di ruang bawah tanah selama badai.

Mereka juga mungkin mengalami kesulitan tidur, makan, atau berkonsentrasi ketika ada ramalan badai atau ketika ada awan badai di langit.

Astrafobia mungkin disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan badai, seperti tersambar petir, terluka oleh puing-puing terbang, atau kehilangan orang yang dicintai atau properti karena badai; oleh predisposisi genetik; atau oleh respons belajar dari mengamati orang lain yang takut badai.

Klaustrofobia: Takut Ruang Tertutup

20 Jenis Fobia: Apa Saja, Pengertian dan Cara Mengatasinya - OIP 4
Image from Dziendobry

Klaustrofobia adalah ketakutan ruang tertutup atau terbatas, seperti lift, terowongan, kereta api, pesawat, atau kamar. Orang dengan klaustrofobia mungkin merasa sesak napas, terjebak, atau panik ketika mereka berada di ruang tertutup.

Mereka juga mungkin mengalami berkeringat, gemetar, hiperventilasi, nyeri dada, atau pingsan. Juga mungkin menghindari menggunakan lift, transportasi umum, atau bepergian dengan udara. Mereka juga mungkin lebih suka tinggal dekat pintu keluar atau jendela ketika mereka berada di gedung.

Klaustrofobia bisa jadi disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan ruang tertutup, seperti dikunci di lemari, dikubur hidup-hidup, atau terjebak dalam kecelakaan mobil, dll.

Dentofobia: Takut Pergi ke Dokter Gigi

20 Jenis Fobia: Apa Saja, Pengertian dan Cara Mengatasinya - miedo al dentista odontofobia 1
Image from Clinicadrarias

Orang dengan dentofobia akan merasa cemas, gugup, atau ketakutan ketika mereka berpikir tentang pergi ke dokter gigi atau ketika mereka melihat alat-alat gigi.

Mereka juga mungkin mengalami berkeringat, gemetar, mual, muntah, atau pingsan. Orang yang memiliki jenis fobia yang satu ini akan cenderung menghindari pergi ke dokter gigi bahkan ketika mereka memiliki masalah gigi yang membutuhkan perawatan.

Enochlofobia: Takut Kerumunan

Enochlofobia adalah ketakutan kerumunan atau berada di tempat yang ramai. Orang dengan enochlofobia akan merasa kewalahan, cemas, atau panik ketika mereka berada di kelompok besar orang.

Mereka juga mengalami berkeringat, gemetar, pusing, atau kesulitan bernapas. Mereka akan menghindari pergi ke tempat-tempat di mana ada banyak orang, seperti mal, konser, atau stadion. Mereka juga mungkin lebih suka tinggal di rumah atau di tempat-tempat terisolasi.

Glossofobia: Takut Berbicara di Depan Umum

20 Jenis Fobia: Apa Saja, Pengertian dan Cara Mengatasinya - Fear of Public Speaking 1024x683 1
Image from Citybook

Orang dengan glossofobia biasanya akan merasa gugup, cemas, atau ketakutan ketika mereka harus memberikan pidato, presentasi, atau wawancara.

Mereka biasanya akan mengalami berkeringat, gemetar, memerah, atau gagap. Mereka mungkin menghindari situasi yang membutuhkan berbicara di depan umum atau mungkin tampil buruk ketika mereka harus berbicara.

Hemofobia: Takut Darah

Hemofobia adalah ketakutan darah atau pendarahan. Orang dengan hemofobia akan merasa pingsan, mual, pusing, atau berkeringat ketika mereka melihat darah, baik itu milik mereka sendiri atau orang lain.

Hemofobia kemungkinan disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan darah, seperti terluka, menyaksikan kecelakaan, atau melakukan operasi; oleh ketakutan akan rasa sakit, infeksi, atau kematian; oleh predisposisi genetik; atau oleh respons belajar dari mengamati orang lain yang takut darah.

Hidrofobia: Takut Rabies

Jenis fobia yang satu ini adalah ketakutan akan rabies atau terinfeksi rabies. Orang dengan hidrofobia merasa ketakutan, paranoid, atau delirium ketika mereka berpikir tentang rabies atau ketika mereka bertemu dengan hewan yang dapat menularkan rabies, seperti anjing, kelelawar, rakun.

Mereka juga mengalami kesulitan menelan, kejang otot tenggorokan, atau berbusa di mulut. Mereka mungkin menghindari kontak dengan hewan atau air.

Hidrofobia bukanlah fobia dalam arti biasa, tetapi lebih merupakan gejala infeksi rabies. Rabies adalah penyakit virus yang memengaruhi sistem saraf pusat dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati.

Rabies ditularkan melalui gigitan atau goresan hewan yang terinfeksi. Masa inkubasi rabies dapat berkisar dari beberapa hari hingga beberapa bulan.

Hidrofobia dapat dicegah dengan vaksinasi hewan peliharaan dan ternak terhadap rabies, menghindari kontak dengan hewan liar atau anjing liar, dan mencari perawatan medis segera setelah digigit atau digores oleh hewan.

Hidrofobia dapat diobati dengan profilaksis pasca-paparan (PEP), yang melibatkan pemberian vaksin rabies dan imunoglobulin untuk mencegah virus menyebar ke otak.

Misofobia: Takut Kuman

Misofobia adalah ketakutan kuman atau kontaminasi. Orang dengan misofobia akan bersikap merasa jijik, cemas, atau terobsesi ketika mereka berpikir tentang kuman atau ketika mereka menemui kotoran, debu, bakteri, virus, atau sumber infeksi lainnya.

Biasanya orang dengan jenis fobia yang satu ini akan melakukan perilaku pembersihan, pencucian, atau sanitasi berlebihan. Mereka akan menghindari menyentuh objek, orang, atau tempat yang mereka anggap kotor atau terkontaminasi.

Nekrofobia: Takut Kematian

Orang dengan nekrofobia mungkin merasa ngeri, cemas, atau depresi ketika mereka berpikir tentang kematian atau ketika mereka menemui mayat, kuburan, pemakaman, atau apa pun yang berhubungan dengan kematian.

Nekrofobia bisa jadi disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan kematian, seperti menyaksikan seseorang meninggal, kehilangan orang yang dicintai, atau memiliki pengalaman hampir mati.

Ofidiofobia: Takut Ular

Ofidiofobia adalah ketakutan ular atau ular. Ofidiofobia mungkin disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan ular, seperti digigit, diserang, atau diancam oleh ular; oleh ketakutan akan bisa, rasa sakit, atau kematian; oleh predisposisi genetik; atau oleh respons belajar dari mengamati orang lain yang takut ular.

Pirofobia: Takut Api

Jenis fobia ini merupakan ketakutan akan api atau nyala api. Orang dengan pirofobia akan merasa panik, cemas, atau tidak berdaya ketika mereka melihat api atau ketika mereka mencium asap.

Mereka sebisanya untuk menghindari menggunakan korek api, pemantik, lilin, atau kompor. Jelas juga mereka memiliki kesulitan tinggal di tempat-tempat di mana ada bahaya kebakaran, seperti hotel, restoran, atau bioskop.

Pirofobia mungkin disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan api, seperti terbakar, terluka, atau terjebak oleh api.

Skopofobia: Takut Dipandang

Scopophobia adalah rasa takut diawasi atau ditatap. Orang dengan skopofobia merasa paranoid, cemas, atau malu ketika mereka berpikir bahwa seseorang sedang menatap mereka atau ketika mereka berada di depan audiens.

Scopophobia dapat disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan diawasi, seperti diintimidasi, dilecehkan, atau dilecehkan; oleh rasa takut dihakimi, dikritik, atau ditolak; oleh kurangnya rasa percaya diri atau harga diri; atau oleh respons yang dipelajari dari mengamati orang lain yang takut diawasi.

Thanatophobia: Ketakutan akan Kematian

20 Jenis Fobia: Apa Saja, Pengertian dan Cara Mengatasinya - OIP 5
Image from Inc

Thanatophobia adalah rasa takut akan kematian atau kematian itu sendiri. Orang dengan thanatophobia merasa takut, cemas, atau depresi ketika mereka berpikir tentang kematian atau ketika mereka menghadapi situasi yang mengancam jiwa.

Trypanophobia: Takut akan Jarum

Orang dengan trypanophobia akan merasa pingsan, mual, pusing, atau berkeringat saat melihat jarum atau saat harus disuntik. Mereka juga dapat mengalami penurunan tekanan darah dan detak jantung, yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.

Mereka biasanya akan menghindari prosedur medis, vaksinasi, atau tes darah yang melibatkan jarum. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan mendonorkan darah atau menerima pengobatan.

Xenofobia: Ketakutan terhadap Orang Asing

Xenofobia adalah ketakutan terhadap orang asing atau orang dari budaya, ras, atau negara yang berbeda. Orang dengan xenofobia mungkin merasa bermusuhan, benci, atau takut ketika bertemu dengan orang yang berbeda dengan mereka atau ketika mendengar bahasa asing.

Zoofobia: Ketakutan terhadap Hewan

Jenis fobia ini merupakan ketakutan terhadap hewan atau jenis hewan tertentu. Orang dengan zoofobia akan merasa takut, jijik, atau jijik saat melihat binatang atau saat mendengar suara binatang.

Zoophobia dapat disebabkan oleh pengalaman traumatis yang melibatkan hewan, seperti digigit, diserang, atau diancam oleh hewan.

Bibliophobia: Takut akan Buku

Cukup aneh bukan jika takut akan buku, namun ini ada. Orang dengan bibliophobia mungkin merasa cemas, gugup, atau bosan saat melihat buku atau saat harus membaca sesuatu.

Mereka Jelas akan menghindari pergi ke perpustakaan, toko buku, atau sekolah. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan belajar, bekerja, atau mempelajari hal-hal baru.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel