Profil dan Perjalanan Karir Luis de la Fuente, Pelatih Baru Timnas Spanyol Hadapi Euro 2024

Profil dan Perjalanan Karir Luis de la Fuente, Pelatih Baru Timnas Spanyol Hadapi Euro 2024

Luis de La Fuente

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Timnas Spanyol bersama pelatih barunya, Luis de la Fuente, menjalani debut dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Norwegia dalam laga pembuka mereka pada babak kualifikasi Euro 2024 grup A.

Luis de la Fuente sendiri ditunjuk menggantikan Luis Enrique yang mengundurkan diri pasca hasil kurang memuaskan pada Piala Dunia 2022.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya mengapa de la Fuente yang ditunjuk sebagai pengganti Enrique, terlebih ia bukanlah sosok besar dalam dunia kepelatihan.

Akan tetapi, jika melihat skuad Spanyol pada Piala Dunia 2022 yang banyak diisi oleh pemain muda, pemilihan de la Fuente sebagai penerus Enrique ini terasa masuk akal.

Ia pasalnya sangat berpengalaman dalam menukangi tim muda Spanyol. De la Fuente menghabiskan 9 tahun karirnya melatih tim muda Spanyol berbagai usia.

Untuk lebih mengenal sosol pelatih berusia 61 tahun ini, berikut profil dan perjalanan karirnya sejauh ini.

Profil dan Perjalanan Karir Luis de la Fuente

Karir Sebagai Pemain

Luis de la Fuente Castillo lahir pada 21 Juni 1961 di Haro, Spanyol. Ia memulai karirnya sebagai pemain dari akademi Athletic Bilbao. Setelahnya ia bermain selama 9 tahun untuk tim B dan tim utama klub asal Basque ini.

Pada 1987, de la Fuente pindah ke Sevilla sebelum kembali lagi Athletic Bilbao pada 1991. Pemain yang berposisi sebagai bek kiri ini mengakhiri karirnya di Alaves pada 1994.

Karir bermainnya terbilang cukup baik. Ia mencatatkan total 254 penampilan dan 6 gol di La Liga bersama Bilbao dan Sevilla. Selain itu, ia juga berhasil meraih 2 gelar juara La Liga dan 1 Copa del Rey bersama Bilbao.

Karir Sebagai Pelatih

Karir kepelatihan de la Fuente awalnya terbilang tidak cukup baik. Pada 1997, ia mulai melatih Portugalete, tim divisi 5 Spanyol saat itu. 3 tahun berselang de la Fuente ditunjuk sebagai pelatih CD Aurrera, yang saat itu bermain di divisi 3 Spanyol.

Setelah dipecat Aurrera, de la Fuente melanjutkan karir di tim muda Sevilla selama 4 tahun. Pada 2005, ia kembali ke Bilbao, kali ini sebagai pelatih tim U19. Setahun berselang, ia dipromosikan sebagai pelatih Bilbao Athletic (tim B Athletic Bilbao).

5 tahun kemudian de la Fuente ditunjuk sebagai pelatih Alaves, namun ia dipecat hanya beberapa bulan kemudian.

Setelah menganggur selama 2 tahun, de la Fuente ditunjuk sebagai pelatih tim U19 dan U18 Spanyol. Selama 5 tahun menukangi tim, ia berhasil mempersembahkan juara Piala Eropa U19 pada 2015.

Pada 2018, de la Fuente diangkat sebagai pelatih tim U21 Spanyol dan berhasil mempersembahkan gelar juara Piala Eropa U21 pada 2019. Selain itu, ia juga berhasil membawa tim Spanyol meraih medali perak Olimpiade Jepang 2020.

Pencapaiannya bersama tim muda Spanyol ini terbilang cukup apik. Pada Desember 2022, Luis de la Fuente ditunjuk menggantikan Luis Enrique sebagai pelatih timnas senior Spanyol. Ia dikontrak hingga Euro 2024 dengan opsi perpanjangan.

Pendekatan Tim

De la Fuente dikenal sebagai pelatih yang sering mempunyai hubungan baik dengan para pemain dan staf. Ia dikenal sebagai orang berhati lembut dan religius. Dari perjalanannya bersama tim muda Spanyol, de la Fuente memiliki reputasi sebagai pelatih yang selalu mampu menjaga kestabilan ruang ganti.

Dikutip dari The Athletic, meskipun sempat terlibat perseteruan dengan Sergio Ramos, yang berujung pada pensiunnya pemain 36 tahun tersebut dari timnas Spanyol, situasi ruang ganti tetap kondusif.

Di atas lapangan, de la Fuente memiliki kecenderungan bermain dengan gaya penguasaan bola vertikal. Ia juga cenderung memainkan full backs bertipe menyerang, yang dapat dilihat dari pilihannya memasukkan Alejandro Balde dan Pedro Porro ke dalam skuad Spanyol.

Terkait pemilihan pemain, de la Fuente agaknya berbeda dengan Enrique. Pelatih 52 tahun tersebut cenderung memilih pemain yang ia rasa cocok dengan sistem permainannya, sedangkan de la Fuente sangat mempertimbangkan faktor performa pemain bersama klub.

Hal ini terlihat dari pilihannya memanggil Joselu, Iago Aspas, dan Borja Iglesias yang tampil baik di La Liga musim ini.

Demikian profil dan perjalanan karir dari Luis de la Fuente. Meskipun tidak memiliki nama besar, namun kiprahnya beserta ide yang ia bawa bersama timnas Spanyol patut dinantikan. Mampukah de la Fuente mengakhiri puasa gelar satu dekade La Roja?

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel