Sediksi – Bayangkan kamu adalah seorang dokter di rumah sakit pedesaan di Rwanda, dan kamu memiliki pasien yang membutuhkan transfusi darah yang mendesak.
Namun kamu tidak memiliki stok golongan darah yang tepat, dan bank darah terdekat berjarak berjam-jam perjalanan darat. Kira-kira Apa yang harus kamu lakukan?
Ini bukan skenario hipotetis, tetapi merupakan tantangan nyata yang dihadapi oleh banyak petugas kesehatan di Rwanda, sebuah negara kecil di Afrika Timur dengan populasi 12 juta orang.
Rwanda memiliki layanan darah nasional yang berkualitas tinggi, tetapi mengirimkan darah ke daerah terpencil seringkali sulit karena medan pegunungan dan kondisi jalan yang buruk.
Itulah sebabnya Rwanda bermitra dengan Zipline, startup drone yang berbasis di San Francisco, untuk menciptakan sistem pengiriman drone nasional pertama di dunia untuk darah dan pasokan medis.
Sejak tahun 2016, Zipline telah mengoperasikan drone luncur untuk kirim darah di Kawasan miskin Rwanda dengan dua hub, masing-masing dengan armada drone otonom yang dapat terbang hingga 150 km dan membawa kargo hingga 1,8 kg.
Drone dapat mengirimkan darah dan produk lainnya ke 21 klinik transfusi di seluruh negeri dalam hitungan menit, menyelamatkan nyawa dan mengurangi limbah.
Drone Luncur untuk Kirim Darah di Kawasan Miskin Rwanda
Rwanda adalah salah satu negara termiskin di dunia, dengan pendapatan per kapita sekitar $860. Rwanda juga memiliki salah satu angka kematian ibu tertinggi, dengan sekitar 290 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Banyak dari kematian ini disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, suatu kondisi yang membutuhkan transfusi darah segera.
Untuk mengatasi tantangan ini, Rwanda telah berinvestasi dalam meningkatkan sistem kesehatan dan memperluas jaringan donor darahnya.
Namun, pengangkutan darah dari bank darah pusat ke rumah sakit pedesaan masih menjadi hambatan utama.
Menurut Zipline, dibutuhkan waktu hingga empat jam perjalanan darat untuk mengantarkan darah ke beberapa lokasi, dan terkadang jalan tidak dapat dilalui karena cuaca buruk atau tanah longsor.
Di situlah drone sangat berguna. Drone luncur untuk kirim darah di Kawasan miskin Rwanda milik Zipline dapat terbang di segala medan dan kondisi cuaca, dan mengantarkan darah sesuai permintaan.
Prosesnya sederhana: petugas kesehatan mengirimkan pesan teks ke Zipline dengan golongan darah dan lokasi pasien. Zipline kemudian mengemas darah ke dalam kotak terisolasi dan meluncurkan drone luncur untuk kirim darah di Kawasan miskin Rwanda dari pusatnya.
Drone terbang secara mandiri menggunakan GPS dan jaringan seluler, dan menjatuhkan kotak dengan parasut di lokasi yang ditentukan. Petugas kesehatan kemudian mengambil kotak tersebut dan memberikan darah kepada pasien.
Zipline mengklaim bahwa drone-nya dapat mengantarkan darah dalam waktu rata-rata 30 menit, dan terkadang secepat 15 menit.
Hal ini dapat membuat perbedaan besar bagi pasien yang membutuhkan transfusi segera, terutama bagi ibu yang mengalami pendarahan setelah melahirkan.
Cara Kerja Pengiriman Darah di Rwanda
Sistem pengiriman drone luncur untuk kirim darah di Kawasan miskin Rwanda milik Zipline telah mengubah cara kerja pengiriman darah di negara tersebut.
Sebelum adanya drone luncur untuk kirim darah di Kawasan miskin Rwanda, rumah sakit di daerah pedesaan harus memesan darah terlebih dahulu dari bank darah pusat, berdasarkan perkiraan kebutuhan mereka.
Hal ini sering kali mengakibatkan kelebihan atau kekurangan stok produk darah, yang dapat menyebabkan pemborosan atau kekurangan.
Dengan Zipline, rumah sakit dapat memesan darah sesuai permintaan dari pusat-pusat Zipline, berdasarkan kebutuhan mereka yang sebenarnya.
Hal ini mengurangi biaya persediaan dan meningkatkan efisiensi. Hal ini juga memastikan bahwa pasien mendapatkan golongan darah yang tepat pada waktu yang tepat.
Sistem pengiriman drone luncur untuk kirim darah di Kawasan miskin Rwanda juga memiliki manfaat lain bagi sistem kesehatan warga.
Sistem ini memungkinkan diagnosis dan pengobatan penyakit yang lebih cepat, seperti malaria dan HIV, dengan mengirimkan sampel darah dan hasil tes.
Sistem ini juga memungkinkan pengiriman produk medis lainnya, seperti vaksin, antibiotik, dan antivenom. Zipline mengatakan bahwa mereka dapat mengirimkan lebih dari 170 produk yang berbeda ke lokasi mana pun di Rwanda.
Sistem pengiriman drone Zipline juga telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi Rwanda.
Zipline telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, yang bekerja sebagai operator drone, insinyur, teknisi, dan petugas kesehatan.
Sistem ini juga telah menginspirasi kaum muda untuk mengejar karier di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Hal ini telah menarik perhatian dan pengakuan internasional atas inovasi dan kepemimpinan Rwanda di bidang kesehatan dan teknologi.
Sistem pengiriman drone luncur untuk kirim darah di Kawasan miskin Rwanda milik Zipline adalah contoh yang luar biasa tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memecahkan masalah di dunia nyata dan meningkatkan taraf hidup manusia.
Dengan mengirimkan darah dan pasokan medis ke daerah-daerah terpencil di Rwanda, Zipline telah menyelamatkan ribuan nyawa dan meningkatkan kualitas perawatan kesehatan.
Zipline juga telah menunjukkan bagaimana drone dapat digunakan untuk kebaikan, tidak hanya untuk perang atau pengawasan.
