Everton Dihukum Pengurangan 10 Poin akibat Langgar Aturan FFP Premier League, Berikut 5 Faktanya!

Everton Dihukum Pengurangan 10 Poin akibat Langgar Aturan FFP Premier League, Berikut 5 Faktanya!

Everton

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Kabar buruk menghampiri salah satu klub Premier League, Everton, yang baru saja dikenani sanksi pengurangan 10 poin akibat melanggar aturan financial fair play (FFP) liga yang terkait dengan aturan profitabilitas dan keberlanjutan (profitability and sustainability rules).

Hukuman terhadap The Toffees ini disampaikan langsung melalui penyataan resmi dari pihak Premier League.

“Komisi independen telah memberlakukan pengurangan langsung sebesar 10 poin pada Everton FC karena pelanggaran profitability and sustainability rules (PSR) Premier League.

“Premier League mengeluarkan komplain terhadap klub dan merujuk kasus tersebut ke komisi independen di awal tahun ini. Selama persidangan, pihak klub mengakui telah melanggar PSR selama periode yang berakhir di musim 2021/22, namun jangka waktu pelanggarannya sendiri masih diperdebatkan.

“Menyusul sidang lima hari pada bulan lalu, komisi menetapkan bahwa perhitungan PSR Everton FC untuk periode yang relevan menghasilkan kerugian sebesar 124,5 juta Pounds. Sebagaimana dinyatakan oleh Premier League, jumlah tersebut melebihi ambang batas sebesar 105 juta Pounds yang diperbolehkan berdasarkan PSR.

“Komisi berkesimpulan bahwa sanksi olahraga berupa pengurangan 10 poin patut dijatuhkan. Sanksi tersebut akan langsung berdampak pada klub.”

Keputusan ini akhirnya menjawab nasib Everton yang masuk ke dalam investigasi komisi independen pada Maret lalu akibat dugaan pelanggaran aturan finansial.

Sebelumnya, klub asal Liverpool ini diperkirakan akan menerima salah satu dari 3 hukuman yang berpotensi diberikan kepada mereka, seperti sanksi denda, embargo transfer, atau pengurangan poin. Pihak Premier League sendiri akhirnya menjatuhkan yang terakhir kepada Everton.

Langsung Terjun ke Zona Degradasi

Everton Dihukum Pengurangan 10 Poin akibat Langgar Aturan FFP Premier League, Berikut 5 Faktanya! - Sean Dyche Everton
Gambar: getty images

Pengurangan poin terhadap Everton langsung berdampak pada peringkat klub di papan klasemen liga. Skuad asuhan Sean Dyche awalnya masih bertengger di posisi 14 dengan torehan 14 poin dari 12 laga. Setelah sanksi pelanggaran aturan finansial diberlakukan, The Toffees langsung terjun ke posisi 19 atau zona degradasi.

Artinya, poin mereka saat ini sama dengan klub peringkat 20, Burnley, yang baru mengumpulkan 4 poin hasil dari 1 kemenangan, 1 imbang, dan 10 kekalahan. Meskipun memiliki jumlah poin sama, Everton masih lebih unggul jumlah selisih gol.

Everton Akan Ajukan Banding

Everton Dihukum Pengurangan 10 Poin akibat Langgar Aturan FFP Premier League, Berikut 5 Faktanya! - Everton Supporters
Gambar: getty images

Setelah menerima sanksi, pihak Everton langsung mengeluarkan pernyataan resmi, yang di dalamnya berisi rencana klub untuk melakukan banding.

“Everton Football Club terkejut sekaligus kecewa dengan keputusan yang dikeluarkan komisi Premier League. Klub percaya bahwa komisi telah menjatuhkan sanksi olahraga yang sangat tidak proporsional dan tidak adil.

“Klub sendiri telah menyampaikan niatnya untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Premier League. Proses banding akan dimulai dan kasus klub akan disidangkan oleh dewan banding yang ditunjuk berdasarkan peraturan Premier League pada waktunya.

“Everton menegaskan bahwa pihaknya terbuka dan transparan dalam memberikan informasi kepada Premier League dan selalu menghormati integritas dari setiap proses yang dilakukan.

“Klub tidak mengakui temuan yang menyebutkan bahwa klub tidak memiliki itikad baik serta tidak memahami bahwa hal ini ternyata merupakan hal yang dituduhkan oleh Premier League selama proses berlangsung. Sanksi berat dan kejam yang dijatuhkan oleh komisi tidak mencerminkan bukti yang adil dan masuk akal.

“Klub juga akan memantau dengan penuh perhatian keputusan yang dibuat dalam kasus lain terkait profitability and sustainability rules Premier League. Everton belum bisa mengomentari masalah ini lebih lanjut sampai proses banding selesai.”

Berawal dari Kepemilikan Farhad Moshiri

Everton Dihukum Pengurangan 10 Poin akibat Langgar Aturan FFP Premier League, Berikut 5 Faktanya! - Farhad Moshiri
Gambar: Everton Football Club

Pada 2016, seorang pengusaha Inggris keturunan Iran, Farhad Moshiri, berhasil mengamankan kepemilikan mayoritas atas Everton. Dari sini, sang pemilik baru langsung memperlihatkan ambisinya dengan menggelontorkan ratusan juta Pounds demi membangun klub.

Tiga pelatih permanen pertama di bawah kepemilikan Moshiri, yaitu Ronald Koeman, Marco Silva, dan Carlo Ancelotti, mendapat dukungan dana yang cukup signifikan.

Selama periode tersebut, neraca pemasukan dan pengeluaran Everton dari transfer pemain terlihat beberapa kali cukup timpang. Klub cenderung melakukan pemborosan tanpa diimbangi dengan pemasukan yang memadai.

Dikutip dari The Athletic, hal ini membuat pihak klub akhirnya memulai serangkaian pemotongan biaya, termasuk lewat penjualan pemain. Anggaran belanja pemain lebih diperketat, di mulai dari era Rafael Benitez, lalu Frank Lampard, hingga Dyche saat ini.

Sayangnya, laporan kerugian pada Maret tahun lalu memperlihatkan bahwa klub sepertinya belum mampu menstabilkan neraca keuangannya agar sesuai dengan aturan liga.

Everton Sudah Terima Hukuman, Bagaimana yang Lain?

Everton Dihukum Pengurangan 10 Poin akibat Langgar Aturan FFP Premier League, Berikut 5 Faktanya! - Tuduhan Manchester City Langgar 115 Aturan FFP
Gambar: getty images

Pada paragraf akhir pernyataan resmi yang dikeluarkan pihak Everton di atas, mereka menyebutkan bahwa mereka juga akan memantau kasus lain yang berhubungan dengan PSR.

Sebab kenyataannya, The Toffees bukan satu-satunya klub yang tengah tersandung kasus serupa. Pada awal tahun 2023, isu dugaan pelanggaran sekitar 115 aturan terkait FFP selama periode 9 musim yang dihadapkan kepada Manchester City menjadi perbincangan hangat.

Dikutip dari The Athletic, Premier League kala itu menuduh City tidak menyediakan informasi finansial yang akurat, utamanya yang terkait dengan pemasukan, ongkos operasi, serta mitra-mitra klub.

Tuduhan ini sendiri didasarkan pada hasil investigasi 4 tahun yang dijalankan komisi independen Premier League. Sementara pihak The Citizens telah membantah segala tuduhan yang dilayangkan kepada mereka dan siap membuktikan bahwa diri mereka tidak bersalah.

Sementara itu, klub berseragam biru lainnya, Chelsea, juga dalam ancaman pengawasan lebih lanjut dari otoritas sepak bola Inggris menyusul laporan informasi finansial yang tidak lengkap yang terkait dengan transaksi-transaksi yang terjadi pada era kepemilikan Roman Abramovich dari 2012 sampai 2019.

Dilansir dari BBC, pada bulan Juli, The Blues telah menerima denda 8,6 juta Pounds dari UEFA dikarenakan persoalan ini.

Everton Bukan yang Pertama

Everton Dihukum Pengurangan 10 Poin akibat Langgar Aturan FFP Premier League, Berikut 5 Faktanya! - Portsmouth 2009
Gambar: getty images

Terkait hukuman pengurangan poin di Premier League, Everton ternyata bukan yang pertama kali menerima sanksi ini.

Pada musim 1996/97, Middlesbrough pernah disanksi pengurangan 3 poin akibat membatalkan laga melawan Blackburn Rovers tanpa seizin liga.

Sementara pada 2009/10, masalah finansial yang melilit Portsmouth membuat klub menjadi pailit (entered administration), di mana hal ini kemudian berujung pada hukuman pengurangan 9 poin.

Akan tetapi, jika dibanding dengan 2 klub di atas, The Toffees menjadi penerima sanksi pengurangan poin terberat di sepanjang sejarah Premier League.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel