Sediksi – Pasti kamu sering mendengar tentang istilah World Wide Web (www), jaringan global yang menghubungkan komputer dan perangkat lain melalui internet, sehingga kita manusia atau pengguna dapat terhubung walau terpaut jarak yang sangat jauh.
Tetapi tahukah kamu kalau ada jaringan lain yang jauh lebih tua kira-kira sudah berusia hampir 500 juta tahun, lebih luas, dan lebih kompleks yang menghubungkan tanaman dan jamur di bawah tanah?
Jaringan ini disebut Wood Wide Web, dan merupakan salah satu rahasia terbesar alam. Penasaran apa itu wood wide web?
Bagaimana cara kerjanya? Apakah benar tanaman bisa berkomunikasi walau terpaut jarak yang sangat jauh, dan untuk apa mereka (tumbuhan) berkomunikasi?
Apa itu Wood Wide Web?
Kita sebagai manusia sangat mudah bagaimana cara seseorang berkomunikasi dengan orang lainnya, pada umumnya mereka menggunakan bahasa sebagai cara untuk menyampaikan apa yang dimaksud.
Hewan sebagai makhluk hidup lainnya juga punya cara berkomunikasi antar sesamanya untuk memperingati ada bahaya, untuk menarik lawan jenis, atau untuk menandai daerah kekuasaan.
Tapi apakah kamu bisa membayangkan bagaimana cara tumbuhan atau pepohonan berkomunikasi? Sulit bukan, kita selalu mengira bahwa pepohonan di hutan itu hidup menyendiri atau tidak ada fungsi komunikasi bagi mereka.
Nyatanya, tumbuhnan atau pepohonan di hutan itu dapat berkomunikasi atau membangun jaringan, yang dinamakan wood wide web. Lalu apa itu wood wide web?
Wood Wide Web adalah istilah populer untuk menyebut jaringan akar tanaman dan jamur mikoriza yang saling berinteraksi di bawah permukaan tanah.
Pada tahun 1997, para ilmuwan menunjukkan bahwa karbon merupakan sumber energi utama bagi semua kehidupan yang dapat ditularkan antar pohon melalui jaringan mikoriza.
Jamur mikoriza adalah jamur yang membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman, artinya keduanya saling menguntungkan. Jamur membantu tanaman menyerap air dan nutrisi dari tanah, sementara tanaman memberikan jamur gula hasil fotosintesis.
Meskipun dipercaya bahwa tumbuhan berbagi makanan melalui jaringan mikoriza, bukti-bukti yang ada masih belum meyakinkan.
Dalam sebuah percobaan di laboratorium dan di lapangan, jumlah karbon dan sumber daya lain yang ditransfer antar tanaman biasanya kecil, sebagian besar akan tetap berada di akar mikoriza.
Mengutip dari BBC, Prof. Thomas Crowther mengatakan penelitiannya dapat memahami dunia yang ada di bawah kaki, dalam skala global.
Penelitiannya mengungkapkan betapa pentingnya jaringan mikoriza dalam membatasi perubahan iklim dan sekaligus betapa rentannya mereka terhadap dampak perubahan iklim.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Wood Wide Web bekerja seperti jaringan sosial bagi tanaman dan jamur. Melalui jaringan ini, mereka dapat berbagi informasi, sumber daya, bahkan peringatan.
Mengutip dari Smithsonian, untuk berkomunikasi melalui jaringan, pepohonan mengirimkan sinyal kimiawi, hormonal, dan sinyal listrik yang berdenyut lambat, yang baru saja mulai diuraikan oleh para ilmuwan.
Salah satunya adalah Edward Farmer di Universitas Lausanne di Swiss yang telah mempelajari denyut listrik.
Ia juga telah mengidentifikasi sistem sinyal berbasis tegangan yang tampak sangat mirip dengan sistem saraf hewan, walaupun Edward tidak menyatakan bahwa tumbuhan memiliki neuron atau otak
Misalnya, jika ada tanaman yang diserang oleh hama atau penyakit, ia dapat mengirim sinyal kimia melalui jaringan jamur untuk memberi tahu tanaman lain agar meningkatkan pertahanannya.
Atau jika ada tanaman yang kekurangan nutrisi tertentu, ia dapat meminta bantuan dari tanaman lain yang memiliki kelebihan nutrisi tersebut.
Tampaknya sistem pertahanan akibat serangan hama maupun penyakit, atau keadaan berbahaya selalu menjadi topik utama mengenai sistem jaringan komunikasi antar tanaman ini.
Untuk menjelaskan lebih lanjut apa itu wood wide web, perlu membahas lebih detail apabila “kira-kira apa yang pohon komunikasikan ketika tidak ada bahaya dan mereka merasa nyaman atau dalam kondisi puas?”
Monica Galiano dari University of Western Australia telah mengumpulkan bukti bahwa beberapa tumbuhan juga dapat mengeluarkan dan mendeteksi suara, khususnya suara berderak di akar pada frekuensi 220 hertz.
Pohon juga dapat berkomunikasi melalui udara, yakni menggunakan feromon dan sinyal aroma lainnya. Contohnya ini terjadi di sabana yang panas dan berdebu di daerah Afrika sub-Sahara, di mana pohon akasia duri paying bermahkota lebar menjadi pohon lambangnya.
Saat jerapah mulai mengunyah daun akasia, pohon tersebut menyadari adanya luka dan mengeluarkan sinyal berbahaya dalam bentuk gas etilen.
Setelah mendeteksi gas ini, pohon akasia di sekitarnya akan mulai memompa tannin ke daunnya. Jika dalam jumlah yang besar, senyawa ini dapat membuat sakit atau bahkan dapat membunuh hewan herbivora berukuran besar sekalipun.
Selain itu, Wood Wide Web juga dapat memfasilitasi kerjasama antara tanaman yang berbeda jenis atau spesies. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman dapat membantu tanaman lain yang masih sekerabat atau memiliki fungsi ekologis yang sama.
Bahkan ada bukti bahwa tanaman dapat mengenali dan mendukung bibitnya sendiri melalui jaringan jamur.
Seberapa Jauh Tanaman Dapat Berkomunikasi?
Jarak komunikasi antara tanaman melalui Wood Wide Web tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis jamur, jenis tanaman, kondisi lingkungan, dan intensitas interaksi.
Secara umum, jarak komunikasi berkisar antara beberapa sentimeter hingga beberapa meter. Namun, ada juga kasus-kasus khusus di mana jarak komunikasi dapat mencapai puluhan atau bahkan ratusan meter.
Salah satu contoh adalah pohon pinus di hutan Kanada yang dapat berkomunikasi dengan pohon pinus lainnya hingga 250 meter melalui jaringan jamur.
Contoh lain adalah pohon akasia di Afrika Selatan yang dapat mengirim peringatan tentang serangan gajah hingga 300 meter melalui jaringan jamur.
Itulah dia ulasan mengenai apa itu wood wide web yang merupakan fenomena alam menakjubkan dan penting bagi kehidupan tanaman dan jamur di bumi. Jaringan ini memungkinkan mereka untuk berinteraksi, berbagi, dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan lingkungan.
Sayangnya, wood wide web juga terancam oleh aktivitas manusia, seperti pertanian, penggunaan pupuk dan pestisida, deforestasi, dan urbanisasi. Oleh karena itu, kita perlu lebih menghargai dan melindungi jaringan ini sebagai bagian dari warisan alam kita.