Hasil KTT Tiongkok-Asia Tengah 2023: Pembangunan Jalur Kereta Tiongkok-Eropa Berlanjut

Hasil KTT Tiongkok-Asia Tengah 2023: Pembangunan Jalur Kereta Tiongkok-Eropa Berlanjut

Hasil KTT Tiongkok-Asia Tengah 2023

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Untuk pertama kalinya, KTT Tiongkok-Asia Tengah akhirnya telah dilaksanakan 18-19 Mei 2023 lalu di Tiongkok, tepat sehari sebelum KTT G7 2023 di Hiroshima, Jepang.

KTT ini menjadi bersejarah bukan hanya karena tahun ini adalah pertama kalinya diselenggarakan, tapi juga sebuah pencapaian besar bagi hubungan Tiongkok dan kelima negara Asia Tengah yang kombinasinya bisa juga disebut C+C5 (China-Central Asia Summit) atau 5+1.

KTT yang diikuti oleh Tiongkok, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan diselenggarakan untuk membahas kerja sama bilateral. 

Agenda kerja sama bilateral mereka sendiri sebenarnya sudah dimulai dari hubungan diplomatik yang dibangun selama 31 tahun.

Memperkuat kerja sama Belt and Road Initiative (BRI)

Hasil KTT Tiongkok-Asia Tengah 2023: Pembangunan Jalur Kereta Tiongkok-Eropa Berlanjut - w1700
REUTERS/Florence Lo

Proyek pembangunan kereta yang menghubungkan Tiongkok-Eropa merupakan salah satu perwujudan dari Belt and Road Initiative (BRI), proyek infrastruktur Tiongkok berskala masif yang sudah dimulai sejak 2013. 

Untuk mewujudkan dan mensukseskan proyek ini, Tiongkok perlu menggandeng negara-negara yang dirasa berguna untuk tujuan ini. 

Oleh karena proyek ini masih berlangsung, Tiongkok juga perlu memperkuat hubungannya dengan negara-negara tersebut. Pasalnya, jalur kereta Tiongkok-Eropa ini melewati negara-negara Asia Tengah, negara-negara yang juga digandeng untuk proyek masif ini.

Xi Jinping, Presiden Tiongkok dalam KTT tersebut menyampaikan agar keenam negara ini terus memimpin dalam kerja sama untuk proyek BRI. Hal ini ia sampaikan dalam salah satu pokok bahasan di KTT tersebut terkait menciptakan sebuah komunitas Tiongkok-Asia Tengah melalui impian bersama.

Ia juga menekankan agar kerja sama yang dilakukan bisa dikembangkan hingga ke potensi maksimalnya. Tentu saja kerja sama yang dibangun meliputi bidang-bidang yang biasanya dibutuhkan dalam pembangunan proyek masif seperti perdagangan, industri, energi, dan transportasi. 

Namun, dalam KTT ini Xi Jinping menegaskan pentingnya kerja sama di bidang-bidang yang masuk dalam penggerak baru dalam pertumbuhan seperti keuangan, agrikultur, pengentasan kemiskinan, penurunan karbon, kesehatan, dan inovasi digital.

Memaksimalkan segala potensi untuk mensukseskan proyek BRI ini menjadi bahasan utama dalam KTT ini. Prospek itu meliputi mendukung pembangunan yang memungkinkan transportasi lintas Laut Kaspia, percepatan dalam perbaikan pelabuhan, pembangunan kereta kargo Tiongkok-Eropa, menggerakkan bisnis pergudangan di negara-negara Asia Tengah.

Menciptakan kawasan Asia Tengah yang makmur

Letak kawasan Asia Tengah memiliki keuntungan geografis yang menjadikannya kunci utama dalam terwujudnya konektivitas Asia-Eropa. KTT ini mengisyaratkan proyeksi menciptakan kawasan Asia Tengah yang stabil, makmur, harmonis, dan terhubung.

Konektivitas yang dimaksud saat ini adalah mensukseskan aktivitas pengiriman barang yang memanfaatkan jalur kereta yang menghubungkan Tiongkok-Eropa, proyek infrastruktur berskala besar ide Tiongkok tersebut. 

Melalui KTT ini, Xi Jinping menyatakan bahwa ia berharap ke depannya bukan hanya keberadaan jalur kereta ini mempermudah pengiriman barang, tapi juga interaksi antar orang-orang yang terlibat dalam aktivitas ini.

Peningkatan interaksi antar penduduk yang terlibat dalam aktivitas ini juga menentukan kesuksesan proyek tersebut. Infrastruktur yang memadai tanpa adanya aktivitas yang dinamis akan membuat segala upaya pembangunan infrastruktur tersebut menjadi sia-sia saja. 

Terakhir, ia juga menyebutkan bahwa segala upaya ini dilaksanakan demi pertumbuhan ilmu dan teknologi di dunia. 

Setiap aktivitas dan upaya yang dilakukan oleh Tiongkok dan kelima negara Asia Tengah ini, dilakukan untuk visi bersama yakni kepentingan Asia Tengah sebagai kawasan yang penting.

Penguatan keamanan di kawasan Asia Tengah

Sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Rusia sudah seperti ‘pelindung’ kawasan Asia Tengah. Rusia memiliki peran dalam menjamin keamanan di kawasan tersebut. Bagaimanapun, semua berubah seketika setelah invasi Rusia terhadap Ukraina terjadi.

Isu keamanan ini pun menjadi bahasan yang tidak mungkin dilewatkan. Apalagi Rusia yang sebelumnya menjalin hubungan baik dengan kelima negara ini, dengan situasinya saat ini, bisa kapanpun menjadi ancaman bagi mereka.

Oleh sebab itu, Xi Jinping dalam KTT ini juga menyatakan bahwa keenam negara ini perlu mengimplementasikan program Global Security Initiative (GSI). 

Bahwa keenam negara ini seharusnya menentang adanya campur tangan pihak eksternal yang ingin mengintervensi urusan internal negara-negara di kawasan Asia tengah tersebut, serta yang mungkin menjadi pemicu “revolusi warna.”

Topik pembahasan terakhir yakni terkait perlunya mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas terorisme, separatisme, dan ekstremisme. 

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel