Mitos Ayam Cemani: Hewan Mistis atau Langka?

Mitos Ayam Cemani: Hewan Mistis atau Langka?

Mitos Ayam Cemani: Hewan Mistis atau Hewan Langka?

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Salah satu jenis ayam yang paling unik dan menarik di dunia adalah ayam cemani. Ciri khas ayam ini memiliki warna hitam pekat di seluruh tubuhnya, mulai dari bulu, paruh, mata, lidah, kaki, hingga tulang dan daging.

Keunikan ini membuat ayam cemani sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, gaib, atau magis. Namun, apakah benar mitos ayam cemani memiliki kekuatan supranatural? Ataukah ada penjelasan ilmiah di balik warna hitamnya? Bagaimana pula sejarah dan asal-usul ayam cemani?

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa mitos ayam cemani yang beredar, serta fakta-fakta yang bisa menjawab rasa penasaran kita. Mari kita simak bersama!

Mitos Ayam Cemani

Mitos Ayam Cemani: Hewan Mistis atau Langka? - Dukun
Image from Kompasiana

Ada banyak mitos ayam cemani yang beredar di masyarakat, khususnya dalam budaya masyarakat Jawa. Berikut adalah beberapa mitos yang paling populer:

Ayam cemani berasal dari zaman Majapahit

Mitos ini berasal dari versi Makukuhan mengatakan bahwa ayam cemani legenda keberadaannya dimulai saat berakhirnya Kerajaan Majapahit dan dibawa ke Kerajaan Demak oleh Ki Ageng Mangkukuhan.

Menurut Sudradjad (2004) Ki Ageng Mangkukuhan saat bertapa di wilayah Kedu ia diminta untuk mengobati penyakit dari putra Panembahan Hargo Pikukuh, bernama Lintang Katon dengan menggunakan ayam peliharaannya.

Oleh karena kisah tersebut dipercaya, ayam kedu atau cemani ini sampai sekarang diyakini memiliki kekuatan magis.

Sedangkan versi lainnya, ayam cemani mulanya diperkenalkan oleh Kepala Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Magelang yang bernama Tjokromiharjo.

Ia seorang yang mencurahkan perhatiannya untuk meneliti di bidang peternakan. Tjokromiharjo mendapat pengetahuan peternakan dari sebuah kursus yang diadakan oleh Dr. Douwes Dekker tahun 1919 bertempat di Bandung dan hasil korespondensi dengan Mr. Schelter, seorang ahli unggas dari Colorado.

Mengutip dari Poultry Indonesia, masyarakat Jawa di daerah lereng Gunung Sindoro-Sumbing mempunyai sejarah yang tak terpisahkan dari masyarakat Majapahit dahulu yang bercorak Hindu-Budha.

Aliran Totemisme terhadap ayam jantan cemani di daerah tersebut adalah sebagai bagian vital dalam ritual-ritual kepercayaan yang bertahan hingga saat ini.

Dipercaya ayam jantan yang bercirikan tubuh dan darahnya hitam legam merupakan peliharaan orang kaya atau berada zaman kerajaan dahulu.

Konon, ada tiga fungsi mistis ayam cemani, yaitu cemani Widitra, cemani Warastrarama, dan cemani Kaikayi. Diyakini untuk penolak bala, sihir, dan untuk upacara adat.

Ayam cemani bisa membawa keberuntungan

Mitos yam cemani ini mengatakan bahwa ayam cemani bisa membuat pemiliknya menjadi kaya raya, sukses, dan beruntung. Ada juga yang percaya bahwa ayam cemani bisa menarik rezeki dan mengusir roh jahat.

Ayam cemani sering digunakan untuk ritual ilmu hitam

Anggapan ini muncul karena mitos ayam cemani yang selama ini adalah hewan yang disukai oleh para dukun, pesugihan, atau ilmu hitam lainnya. Ayam ini sering dijadikan sebagai persembahan, tumbal, atau media untuk memanggil makhluk halus.

Ayam cemani berwarna hitam karena kutukan atau hal gaib

Ada juga keyakinan yang mempercayai bahwa mitos ayam cemani menghitam karena terkena kutukan, sumpah, atau hal gaib lainnya. Ada juga yang mengira bahwa ayam cemani adalah hasil persilangan antara ayam dengan hewan lain yang berwarna hitam.

Fakta Ayam Cemani

Setelah mengetahui beberapa mitos tentang ayam cemani, sekarang kita akan membahas fakta-fakta yang bisa menjelaskan fenomena ayam cemani secara ilmiah.

Berikut adalah beberapa fakta yang perlu kita ketahui:

Ayam cemani berasal dari Kedu

Fakta ini didukung oleh penelitian genetik yang menunjukkan bahwa ayam cemani memiliki hubungan dekat dengan ayam bekisar, yaitu ayam hasil persilangan antara unggas hutan merah dengan unggas hutan hijau yang hidup di pulau-pulau kecil di Indonesia. Ayam cemani juga diyakini berasal dari daerah Kedu di Jawa Tengah.

Ayam cemani berwarna hitam karena mutasi genetik

Fakta ini didukung oleh penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa ayam cemani memiliki kondisi yang disebut fibromelanosis atau hiperpigmentasi kulit. 

Ini adalah akibat dari mutasi gen endothelin-3 (EDN-3) yang membuat lapisan sel epidermis di seluruh bagian tubuh menghasilkan pigmen hitam yang dominan. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa ayam cemani memproduksi EDN-3 dengan jumlah 10 kali lebih banyak dari ayam pada umumnya.

Ayam cemani memiliki telur dan darah yang berwarna normal

Hal ini bisa kita lihat dengan mata telanjang. Telur ayam cemani berwarna krem atau putih tulang dengan beberapa bintik merah muda, sama seperti telur ayam lainnya. 

Karena ini disebabkan mutasi fibromelanosis tidak menular pada cangkang telur yang terdiri dari kristal kalsium karbonat. Demikian juga dengan darah ayam cemani, yang tetap berwarna merah seperti darah hewan lainnya.

Ayam cemani adalah hewan yang langka dan mahal

Jelas bahwa bisa kita lihat dari jumlah dan harga ayam cemani di pasaran. Jumlah ayam cemani hanya tinggal sedikit atau tergolong cukup langka. 

Harga ayam cemani juga bisa mencapai jutaan rupiah per ekor, tergantung ukuran dan kualitasnya. Harga telur ayam cemani juga bisa mencapai ratusan ribu rupiah per butir.

Dari ulasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa ayam cemani adalah hewan yang unik dan menarik, baik dari segi fisik maupun sejarahnya.

Ayam cemani juga memiliki banyak mitos yang beredar di masyarakat, yang sebagian besar tidak memiliki dasar ilmiah. Namun, kita juga harus menghargai kepercayaan dan budaya yang berkembang di sekitar ayam cemani, selama tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

Ayam cemani adalah salah satu warisan alam dan budaya Indonesia yang patut kita banggakan dan lestarikan.

Ayam ini juga memiliki potensi sebagai hewan peliharaan, hewan konsumsi, atau bahan penelitian ilmiah. Semoga artikel ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang seputar fakta dan mitos ayam cemani.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel