Peluang Gibran Cawapres Terus Menguat, Representasi Jokowi Effect

Peluang Gibran Cawapres Terus Menguat, Representasi Jokowi Effect

Gibran Cawapres

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Nama Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka belakangan terus menguat sebagai orang yang diperebutkan sebagai kandidat cawapres di pilpres 2024.

Namanya terus saja disebut sebagai bakal cawapres kedua sosok capres, yakni antara Ganjar Pranowo ataupun Prabowo Subianto.

Meskipun Ganjar dan Prabowo belum mengumumkan siapa cawapres yang akan mendampingi mereka di pilpres 2024 nanti, tetapi kedekatan dengan Gibran belakangan ini kerap dipamerkan.

Kedekatan Gibran dengan Dua Sosok Capres

Kedekatan dengan Prabowo

Kedekatan Gibran dengan Prabowo mulai santer terdengar terlebih ketika Prabowo mengunjuginya pada 19 Mei 2023 lalu. Menteri Pertahanan itu, menemui Gibran langsung di Angkringan Omah Semar Solo.

Prabowo sendiri juga menyebut bahwa sosok Gibran turut diperhitungkan sebagai kandidat cawapres untuk mendampinginya.

“Gibran merupakan salah satu tokoh yang diperhitungkan menjadi cawapres,” katanya usai pertemuan dengan relawan Jokowi-Gibran di Solo pada Rabu, (9/8) lalu.

Kedekatan dengan Ganjar

Sementara itu, kedekatan Gibran dengan Ganjar sudah sangat sering terlihat mengingat keduanya memang sebagai anggota partai yang sama, PDI-P.

Paling baru, keduanya bertemu saat jogging pagi di Solo pada Sabtu, (5/8) lalu. Meskipun saat itu Gibran membantar pertemuannya dengan Ganjar sebagai bentuk manuver politik.

Putra sulung Presiden Jokowi itu memang sebagai kader PDIP, ia harus mendukung bacapres usungan dari partainya. Ia sendiri telah ditunjuk sebagai juru kampanye Ganjar sejak Juli 2023 lalu.

Bahkan dirinya pada Sabtu, (19/8) sudah mulai melakukan blusukan untuk mendukung Ganjar dari kampung ke kampung di setiap rumah warga dengan menempelkan stiker bergambar Jokowi dan Ganjar.

Alasan Gibran Terus Menguat Jadi Kandidat Cawapres

Dari sejumlah nama yang juga kerap disebut seperti Erick Thohir, Sandiaga Uni, Airlangga Hartanto, Muhaimin Iskandar hingga Khofifah Indar Parawansa, nama Gibran rupanya menempati posisi pertama sebagai popularitas tokoh yang ramai dibicarakan.

Hal ini dibagikan oleh lembaga riset Lingkaran Survei (LSI) Denny JA terkait survei popularitas tokoh yang ramai dibicarakan sebagai bakal cawapres pemilu 2024.

Hasilnya, Gibran berada di posisi pertama sebagai bakal cawapres terpopuler dengan 66,5 persen responden yang mengetahuinya sebagai anak Presiden Jokowi.

Dari hasil survei tersebut, Gibran juga menjadi sosok yang paling disukai responden sebanyak 82,6 persen, kemudian disusul Erick Thohir, Muhaimin dan Airlangga.

Pakar politik, Hanta Yuda menyebut bahwa nama Gibran banyak disebut sebagai kandidat cawapres ini tak bisa lepas dari Jokowi effect.

Dirinya menyebut ada tiga alasan mengapa Gibran menjadi episentrum politik di kontestasi pilpres 2024 ini.

Pertama, tingkat kepuasan publik kepada Jokowi tinggi dan inilah yang membuat popularitas Jokowi naik untuk menjadi rebutan parpol.

Kedua, Jokowi memiliki mesin elektoral yang bisa diandalkan di luar parpol yaitu jejaring relawan yang terbukti memenangkan konteks politik pilpres dua kali, hal ini juga menjadi rebutan partai dan para calon.

Ketiga, Jokowi sebagai kepala negara yang bisa mengendalikan fitur-fitur kekuasaan di saat pilpres sedang berlangsung 2024.

“Secara tidak langsung faktor jokowi effect menjadi penting,” ungkapnya pada Jumat, (18/8) dikutip dari YouTube tvOneNews.

Yuda lalu menyebut bahwa Presiden Jokowi yang dibatasi oleh konstitusi karena tidak bisa maju lagi di kontestasi pilpres 2024 mendatang, juga posisinya sebagai kepala negara terasa tidak etis jika menyampaikan dukungan terhadap salah satu capres.

“Representasi yang paling kuat kepada sosok Jokowi adalah Gibran hari ini. Itulah gibran menjadi pertimbangan penting baik untuk menyulitkan koalisi atau memang untuk memenangkan pertarungan untuk berebut berkah elektoral tadi,” sambungnya.

Yuda pun menilai bahwa terlepas dari kinerja Gibran yang memang bagus karena punya banyak terobosan dan merepresentasi gaya kepemimpinan anak muda saat ini. Baginya, terlebih karena Gibran tereprentasi kuat dari sosok Jokowi, dan hal itu menjadi rebutan bagi kedua capres, Ganjar dan Prabowo.

Terkendala Konstitusi

Meskipun Prabowo dan Gerindra tidak menampik bahwa Gibran merupakan salah satu kandidat sebagai cawapres.

Begitu juga dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang mengatakan bahwa peluang Gibran diusung sebagai cawapres mendampingi Ganjar itu ada. Terlebih, jika MK mengabulkan uji materi mengenai pasal syarat usia minimal capres-cawapres.

“Kita mencermati hal tersebut, kalau emang kemudian di MK-nya kemudian disetujui ada calon cawapres di bawah 40 tahun ya bisa saja Mas Gibran yang maju,” kata Puan pada Kamis, (17/8) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Saat ini, MK tengah memproses tiga gugatan soal batas minimal usia capres dan cawapres. Salah satunya, terkait usia minimal cawapres 35 tahun.

Pengajuan uji materi mengenai batas minimal capres cawapres itu isunya juga berkaitan dengan Gibran yang didukung maju menjadi cawapres.

Sementara, Yuda menyebut jika judial review MK tidak dikabulkan maka tidak relevan lagi membahas Gibran.

“Tapi kalau dikabulkan oleh MK juga belum otomatis, pasti. Mas Gibran akan menjadi cawapres salah satu capres masih ada pertimbangan kalkulasi politik oleh Pak Jokowi yang punya pengalaman politik menenangkan pertarungan empat kali, pilpres dua kali,” jelasnya.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel