Timo Werner Resmi Bergabung Ke Tottenham Hingga Akhir Musim, Spurs Bergerak Cepat

Sediksi.com – Timo Werner akan segera kembali bermain di Premier League setelah Tottenham Hotspur resmi merampungkan peminjaman sang pemain dari RB Leipzig hingga akhir musim 2023/24.

Dikutip dari Sky Sports, Spurs akan membayar seluruh gaji Werner hingga masa peminjamannya selesai. Selain itu, kesepakatan peminjaman ini juga mengikutsertakan opsi pembelian tidak wajib di angka 15 juta Pounds.

Timo Werner sebelumnya sudah memiliki pengalaman bermain di Premier League ketika memperkuat Chelsea dari 2020 sampai 2022. Ia kemudian kembali ke Jerman, sebelum akhirnya dipinjamkan ke Spurs.

Terkait kepindahannya ini, Werner mengatakan, “Pertama-tama, saya sangat senang berada di sini, saya telah bergabung dengan klub yang sangat, sangat besar.

“Kami sudah sering bermain melawan satu sama lain—entah saat itu saya bermain untuk Chelsea atau Leipzig, laga melawan Spurs selalu menjadi pertandingan yang sangat besar untuk dimainkan—dan sekarang saya senang menjadi bagian dari klub ini dan saya sangat menantikannya,” ungkap Werner dilansir dari laman resmi Tottenham Hotspur.

Ia juga menyebutkan bahwa pelatih Ange Postecoglou menjadi salah satu sosok penting dalam keputusannya untuk bergabung bersama Spurs.

“Banyak hal yang membuat saya tertarik datang ke sini—pertama-tama, pembicaraan dengan manajer. Saya pikir itu adalah pembicaraan yang sangat baik. Ia langsung memberi kesan bahwa saya perlu bergabung dengan klub ini.

“Apa yang ingin saya rasakan ketika berbicara dengan seorang manajer, dan juga terkait taktik serta gaya bermain, bagaimana dia ingin bermain, bagaimana ia membiarkan tim bermain. Saya langsung merasa sangat cocok.

“Lalu, terkait stadion dan tim, bermain di sana setiap pertandingan adalah sesuatu yang istimewa dan saya pikir kami punya beberapa pemain yang sangat bagus. Semua itu sangat menarik bagi saya.

“Saya harap bisa menjadi pemain terbaik sebisa saya di sini. Orang-orang yang telah mengikuti saya sedikit di Premier League tahu bahwa saya bisa menunjukkan kecepatan saya, bahwa saya bisa menjadi ancaman bagi lawan jadi itulah yang ingin saya bawa ke dalam tim.

“Di luar lapangan, saya rasa saya bisa menjadi pria yang lucu dan saya berharap dapat beradaptasi dengan baik ke dalam tim, sehingga mereka senang dengan diri serta kepribadian saya.

Tottenham Gerak Cepat untuk Amankan Timo Werner

Spurs tidak dikenal sebagai tim yang bergerak cepat di bursa transfer Januari. Dilansir dari The Athletic, dalam 12 tahun terakhir, 7 dari 10 pembelian musim dingin Spurs didatangkan pada hari penutupan jendela transfer.

Sehingga, kedatangan Timo Werner di pekan pertama bursa transfer Januari menjadi pemandangan langka bagi Tottenham.

Pergerakan cepat Spurs kali ini salah satunya disebabkan karena bukan hanya mereka klub yang tertarik mendatangkan Werner. Nama Manchester United sempat dikaitkan erat dengan sang pemain, sehingga Spurs tidak boleh membuang banyak waktu.

Selain itu, jajaran direksi Spurs juga terlihat ingin memberikan dukungan penuh terhadap Postecoglou, yang memulai musim debutnya bersama klub dengan sangat baik.

Spurs sendiri dipastikan akan kehilangan Son Heung-min, yang berangkat ke Qatar untuk membela Korea Selatan pada Piala Asia 2023, sehingga kebutuhan akan tambahan personil di lini depan menjadi kewajiban.

Selain Werner, Tottenham juga dikabarkan selangkah lagi akan merampungkan kepindahan Radu Dragusin dari Genoa. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut juga menjadi salah satu target prioritas Spurs pada Januari ini, menyusul krisis pemain bertahan yang tengah mereka alami.

Penurunan Drastis Timo Werner dan Mampukah Ia Bangkit Bersama Spurs?

Pada musim panas 2020, Chelsea membayar sekitar 53 juta Euros kepada RB Leipzig demi membawa Timo Werner ke Stamford Bridge menyusul performa gemilangnya selama 4 musim berseragam Leipzig.

Dari musim 2016/17 sampai 2019/20, Werner selalu menjadi pencetak gol terbanyak Leipzig, dengan total 95 gol di sepanjang periode tersebut.

Sayangnya, penyerang asal Jerman ini gagal mengulang kesuksesannya tersebut bersama Chelsea. Dari total 89 penampilan di semua kompetisi yang ia lakoni selama 2 musim, Werner hanya mampu mencetak 23 gol.

Penyelesaian buruk di depan gawang menjadi salah satu persoalan yang paling sering disoroti dari karir Werner selama berseragam Chelsea.

Pada musim panas 2022, The Blues akhirnya menjual pemain berusia 27 tahun ini ke klub lamanya, RB Leipzig, dengan harga 20 juta Euros. Sempat dipercaya sebagai penyerang utama Leipzig di musim 2022/23, Werner selanjutnya mengalami penurunan performa di musim ini.

Selain karena persoalan cedera, ia juga gagal bersaing dengan pemain-pemain menyerang Leipzig lainnya seperti Loïs Openda, Xavi Simons, Dani Olmo, atau Benjamin Šeško. Yussuf Poulsen pun bahkan terbilang lebih sering dipercaya oleh pelatih Marco Rose ketimbang Werner di musim ini.

Sang pemain sendiri baru tampil sebanyak 8 kali di Bundesliga, dengan total menit bermain hanya di kisaran 200 menit, dan baru mencetak 2 gol di sepanjang 2023/24. Selain itu, Werner juga sudah tidak lagi menjadi pilihan utama di timnas Jerman.

Pemain dengan koleksi 57 caps senior ini terakhir kali tampil membela Die Mannschaft pada laga persahabatan di akhir Maret 2023 menghadapi Belgia, dan terakhir kali dipanggil ke timnas pada Juni lalu.

Kepindahan Timo Werner ke Spurs dapat menjadi momen terbaik bagi sang pemain untuk menata ulang karirnya, apalagi mengingat bahwa ia masih berusia 27 tahun.

Postecoglou dapat menjadi sosok yang tepat untuk mengembalikan performa sang pemain. Beberapa pemain Spurs yang terlihat menurun di musim lalu, seperti Richarlison, Giovani Lo Celso, Pedro Porro, dan Yves Bissouma, mengalami peningkatan performa pada musim ini di bawah sentuhan pelatih asal Australia tersebut.

Lalu, terkait gaya bermain, Werner agaknya terlihat sangat cocok dengan gaya Spurs di musim ini. Ia dikenal sebagai pemain yang eksplosif, dengan kecepatan serta kemampuan pressing yang mumpuni. Pemain satu ini dapat sangat berguna pada tim yang banyak melakukan counter attacks serta memiliki intensitas pressing yang tinggi.

Menurut data dari The Athletic, dalam soal intensitas pressing tinggi serta jumlah serangan balik yang banyak di antara seluruh klub Premier League, hanya Liverpool yang memiliki jumlah rata-rata di atas Spurs.

Namun tentu saja, hanya waktu yang bisa menjawab apakah gaya bermain Timo Werner dan Spurs dapat menjadi perpaduan yang sempurna.