7 Tips Debat yang Efektif untuk Membuat Argumenmu Menang

7 Tips Debat yang Efektif untuk Membuat Argumenmu Menang

Tips Debat yang Efektif

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Akhir-akhir ini lagi rame soal debat. Kalo ngomongin soal debat, ini adalah sarana untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, berbicara di depan umum, dan menunjukkan sikap toleran terhadap perbedaan.

Namun, debat juga bisa menjadi tantangan bagi sebagian orang. Bagaimana cara menyusun argumen yang kuat dan meyakinkan? Bagaimana cara menghadapi lawan bicara yang agresif dan cerdas? Bagaimana cara menangani pertanyaan-pertanyaan yang sulit dan menjebak? Bagaimana cara menampilkan sikap yang percaya diri dan profesional?

Oleh karena itu dalam artikel ini Sediksi memberikan tips debat yang efektif yang bisa diterapkan dalam berbagai situasi.

Nah, penasaran apa saja tips debat yang efektif ini, simak artikel berikut ini sampai selesai, dijamin kemampuan debatmu akan meningkat.

Tips Debat yang Efektif

Berikut adalah 7 tips debat yang efektif, yang bisa membantu membuat argumenmu menang:

Lakukan riset yang mendalam tentang topik debat

Tips debat yang efektif pertama tentu saja adalah lakukan riset terlebih dahulu. Sebelum kamu memasuki arena debat, kamu harus mempersiapkan dirimu dengan melakukan riset yang mendalam tentang topik debat yang akan kamu bahas.

Riset ini penting untuk memberimu informasi, fakta, data, contoh, dan sumber yang relevan dan kredibel yang bisa kamu gunakan untuk mendukung argumenmu. Riset ini juga bisa membantumu untuk mengetahui posisi dan sudut pandang lawan bicaramu, serta menemukan kelemahan dan celah dalam argumennya.

Riset yang mendalam tidak hanya berarti mencari informasi di internet, tetapi juga membaca buku, jurnal, artikel, laporan, atau dokumen resmi yang berkaitan dengan topik debat.

Susun kerangka argumen yang logis dan sistematis

Lalu tips debat yang efektif selanjutnya adalah susun kerangka argumen yang logis. Setelah kamu memiliki informasi yang cukup tentang topik debat, kamu harus menyusun kerangka argumen yang logis dan sistematis.

Kerangka argumen adalah sebuah rencana atau skenario yang berisi poin-poin utama yang ingin kamu sampaikan dalam debat. Kerangka argumen harus memiliki struktur yang jelas dan koheren, yang terdiri dari tiga bagian: pendahuluan, isi, dan penutup.

Kerangka argumen yang logis dan sistematis akan membantu kamu untuk menyampaikan argumenmu dengan lebih mudah dan efektif, serta membuat audiens dan juri lebih mudah mengikuti dan memahami argumenmu.

Gunakan bahasa yang jelas, tepat, dan persuasif

Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting dalam debat. Bahasa yang digunakan harus jelas, tepat, dan persuasif, agar argumenmu bisa sampai ke audiens dan juri dengan baik.

  • Bahasa yang jelas berarti kamu menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, tidak ambigu, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
  • Bahasa yang tepat berarti kamu menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks, makna, dan tujuan argumenmu, serta menghindari kata-kata yang berlebihan, tidak relevan, atau tidak sopan.
  • Bahasa yang persuasif berarti kamu menggunakan kata-kata yang bisa mempengaruhi, meyakinkan, dan menggerakkan audiens dan juri untuk mendukung argumenmu, seperti kata-kata yang menunjukkan fakta, logika, emosi, atau nilai.

Selain itu, yang perlu diperhatikan juga adalah aspek-aspek lain dari bahasa, seperti intonasi, volume, kecepatan, dan nada suara.

Kamu harus berbicara dengan intonasi yang bervariasi, volume yang cukup, kecepatan yang tidak terlalu cepat atau lambat, dan nada suara yang menunjukkan rasa percaya diri, antusias, dan hormat.

Sebias mungkin hindari kebiasaan buruk seperti menggumam, mengucapkan “ehm” atau “uh”, atau mengulang kata-kata yang sama.

Dengarkan dan tanggapi argumen lawan bicara dengan kritis dan sopan

Debat adalah sebuah dialog, bukan monolog. Artinya, kamu tidak hanya berbicara, tetapi juga mendengarkan dan menanggapi argumen lawan bicara.

Dengarkan argumen lawan bicara dengan kritis dan sopan, yaitu dengan memperhatikan, menganalisis, dan menghormati apa yang mereka katakan, tanpa mengganggu, menghina, atau menyerang mereka secara pribadi.

Nah, tips debat yang efektif kali ini adalah coba cari kelemahan, kesalahan, atau kekurangan dalam argumen lawan bicara, seperti informasi yang salah, data yang tidak valid, logika yang tidak konsisten, atau contoh yang tidak relevan.

Kemudian, tanggapi argumen lawan bicara dengan kritis dan sopan, yaitu dengan memberikan kontra-argumen, bukti, atau pertanyaan yang bisa membantah, membongkar, atau meragukan argumen mereka.

Berikan contoh yang konkret, relevan, dan menarik

Contoh adalah salah satu cara yang efektif untuk mendukung argumenmu dalam debat. Contoh bisa berupa kisah, pengalaman, peristiwa, analogi, atau ilustrasi yang bisa menjelaskan, mengilustrasikan, atau membuktikan poin-poin utama yang kamu sampaikan.

Tentu saja contoh yang diberikan harus konkret, relevan, dan menarik, agar audiens dan juri bisa lebih mudah memahami dan tertarik dengan argumenmu.

Sebuah contoh yang konkret itu memberikan detail, data, atau fakta yang spesifik dan nyata, bukan sekedar opini, asumsi, atau spekulasi.

Contoh yang relevan berarti kamu memberikan contoh yang sesuai dengan topik, isu, atau argumen yang kamu bahas, bukan yang menyimpang, tidak berhubungan, atau tidak penting.

Gunakan teknik retorika yang tepat dan sesuai

Selanjutnya dari tips debat yang efektif ini sebisa mungkin gunakan teknik retorika yang tepat dan sesuai. Retorika adalah seni berbicara yang bisa mempengaruhi, meyakinkan, atau menggerakkan orang lain.

Retorika bisa menjadi senjata yang ampuh dalam debat, jika kamu tahu bagaimana menggunakannya dengan tepat dan sesuai. Retorika bisa berupa teknik, gaya, atau trik yang bisa membuat argumenmu lebih kuat, menarik, dan berkesan. Beberapa contoh retorika yang sering digunakan dalam debat adalah:

  • Repetisi: mengulang kata, frasa, atau kalimat yang sama untuk menekankan atau mengingatkan poin penting.
  • Pertanyaan retoris: mengajukan pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, tetapi bermaksud untuk memancing pendapat dari lawan debat saja.
  • Analogi: membandingkan dua hal yang berbeda untuk menjelaskan, mengilustrasikan, atau membuktikan suatu poin.
  • Ironi: mengatakan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang sebenarnya dimaksud, untuk mengekspresikan kritik, sindiran, atau humor.
  • Hipotesis: mengajukan sebuah dugaan, perkiraan, atau prediksi tentang apa yang akan terjadi jika suatu kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi.
  • Kutipsan: mengutips perkataan, pendapat, atau fakta dari sumber yang terpercaya, berwibawa, atau terkenal, untuk mendukung atau menguatkan argumen.

Retorika yang digunakan juga harus tepat dan sesuai dengan topik, isu, atau argumen yang kamu bahas, serta dengan audiens dan juri yang kamu hadapi. Kamu juga harus menghindari retorika yang salah, menyesatkan, atau menipu, seperti:

  • Ad hominem: menyerang pribadi, karakter, atau kredibilitas lawan bicara, bukan argumennya.
  • Straw man: menyimpang atau menyelewengkan argumen lawan bicara, lalu membantahnya dengan mudah.
  • Slippery slope: mengklaim bahwa suatu tindakan atau keputusan akan menyebabkan serangkaian peristiwa buruk yang tidak terbukti atau tidak masuk akal.
  • False dilemma: menyajikan dua pilihan yang ekstrem atau berlawanan, padahal ada pilihan lain yang lebih moderat atau rasional.

Berlatih dan berdebat dengan sering dan beragam

Terakhir, tetapi tidak kalah penting, tips debat yang efektif adalah berlatih dan berdebat dengan sering dan beragam. Berlatih dan berdebat adalah cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan debatmu.

Dengan berlatih dan berdebat, maka akan bisa menguasai topik-topik yang berbeda, menghadapi lawan-lawan yang bermacam-macam, dan mengatasi situasi-situasi yang bervariasi.

Berlatih dan berdebat bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti bergabung dengan klub, komunitas, atau organisasi debat, mengikuti lomba, seminar, atau workshop debat, atau berdebat dengan teman, keluarga, atau orang asing.

Jadi itulah dia 7 tips debat yang efektif. Dengan menerapkan tips-tips debat ini, kamu bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas argumenmu, serta menampilkan dirimu sebagai seorang debater yang profesional, cerdas, dan berwawasan. Selamat mencoba!

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel